BaronG

Tari Barong
Kabupaten Gianyar - Bali - Indonesia
Tari Barong

Rating : 2.5 (15 pemilih)

A. Selayang Pandang

Tari Barong adalah tarian khas Bali yang berasal dari khazanah kebudayaan Pra-Hindu. Tarian ini menggambarkan pertarungan antara kebajikan (dharma) dan kebatilan (adharma). Wujud kebajikan dilakonkan oleh Barong, yaitu penari dengan kostum binatang berkaki empat, sementara wujud kebatilan dimainkan oleh Rangda, yaitu sosok yang menyeramkan dengan dua taring runcing di mulutnya.

Ada beberapa jenis Tari Barong yang biasa ditampilkan di Pulau Bali, di antaranya Barong Ket, Barong Bangkal (babi), Barong Gajah, Barong Asu (anjing), Barong Brutuk, serta Barong-barongan. Namun, di antara jenis-jenis Barong tersebut yang paling sering menjadi suguhan wisata adalah Barong Ket, atau Barong Keket yang memiliki kostum dan tarian cukup lengkap.

Kostum Barong Ket umumnya menggambarkan perpaduan antara singa, harimau, dan lembu. Di badannya dihiasi dengan ornamen dari kulit, potongan-potongan kaca cermin, dan juga dilengkapi bulu-bulu dari serat daun pandan. Barong ini dimainkan oleh dua penari (juru saluk/juru bapang): satu penari mengambil posisi di depan memainkan gerak kepala dan kaki depan Barong, sementara penari kedua berada di belakang memainkan kaki belakang dan ekor Barong.

Secara sekilas, Barong Ket tidak jauh berbeda dengan Barongsai yang biasa dipertunjukkan oleh masyarakat Cina. Hanya saja, cerita yang dimainkan dalam pertunjukan ini berbeda, yaitu cerita pertarungan antara Barong dan Rangda yang dilengkapi dengan tokoh-tokoh lainnya, seperti Kera (sahabat Barong), Dewi Kunti, Sadewa (anak Dewi Kunti), serta para pengikut Rangda.
B. Keistimewaan

Keistimewaan Tari Barong terletak pada unsur-unsur komedi dan unsur-unsur mitologis yang membentuk seni pertunjukan. Unsur-unsur komedi biasanya diselipkan di tengah-tengah pertunjukan untuk memancing tawa penonton. Pada babak pembukaan, misalnya, tokoh kera yang mendampingi Barong membuat gerakan-gerakan lucu atau menggigit telinga lawan mainnya untuk mengundang tawa penonton.

Sementara itu, unsur mitologis terletak pada sumber cerita yang berasal dari tradisi pra-Hindu yang meyakini Barong sebagai hewan mitologis yang menjadi pelindung kebaikan. Unsur mitologis juga nampak dalam pembuatan kostum Barong yang bahan dasarnya diperoleh dari kayu di tempat-tempat yang dianggap angker, misalnya kuburan. Unsur mitologis inilah yang membuat Barong disakralkan oleh masyarakat Bali. Selain itu, Tari Barong juga seringkali diselingi dengan Tari Keris (Keris Dance), di mana para penarinya menusukkan keris ke tubuh masing-masing layaknya pertunjukan debus.
C. Lokasi

Tari Barong dapat disaksikan di beberapa tempat di Kabupaten Gianyar, Bali, di antaranya di Pura Dalem Ubud yang biasanya mulai dipentaskan pada jam 19.30 WITA, serta di beberapa sanggar seni di Desa Batubulan yang dipentaskan pada jam 09.30 WITA.
D. Akses

Untuk menonton seni pertunjukan ini, wisatawan dapat menuju Desa Batubulan melalui Kota Denpasar, Ibu Kota Provinsi Bali. Dari Kota Denpasar, Batubulan berjarak sekitar 10 km atau membutuhkan waktu sekitar 15 menit menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum (taksi/mobil carteran). Sementara, jika wisatawan memulai perjalanan dari Pantai Kuta atau kawasan Nusa Dua, dibutuhkan waktu + 45 menit.
E. Harga Tiket

Untuk menyaksikan pertunjukan Tari Barong, wisatawan domestik maupun mancanegara dikenakan biaya sebesar Rp 50.000 per orang. Dengan membayar tiket sejumlah itu, wisatawan juga akan memperoleh panduan cerita pementasan dalam bentuk cetak dengan berbagai pilihan bahasa, antara lain bahasa Indonesia, Inggris, Perancis, Italia, Jepang, dan Mandarin.
F. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya

Selain menggunakan kendaraan pribadi, wisatawan juga dapat menyewa jasa travel untuk menonton tarian ini. Penyedia jasa travel umumnya telah memiliki jadwal tetap pertunjukan Tari Barong di Desa Batubulan. Namun, apabila ingin lebih leluasa dengan agenda wisata yang diinginkan, wisatawan dapat menyewa mobil carteran dengan biaya sewa yang dihitung per hari.

Kecuali menyaksikan pertunjukan tari, salah satu agenda wisata yang bisa dilakukan di desa ini adalah berbelanja aneka cenderamata yang dijual oleh toko-toko suvenir maupun galeri seni yang ada di sepanjang jalan di Desa Batubulan. Benda-benda seni seperti patung maupun ukiran merupakan cenderamata khas dari desa ini. Apabila memerlukan akomodasi dan fasilitas seperti penginapan (losmen, hotel melati, maupun hotel berbintang), warung makan, serta tempat hiburan malam, maka wisatawan dapat menemukannya di kota terdekat, yaitu Kota Denpasar.
Tari Barong - Tari Bali

Tarian ini merupakan peninggalan kebudayaan Pra Hindu yang menggunakan boneka berwujud binatang berkaki empat atau manusia purba yang memiliki kekuatan magis.

Topeng Barong dibuat dari kayu yang diambil dari tempat-tempat angker seperti kuburan, oleh sebab itu Barong merupakan benda sakral yang sangat disucikan oleh masyarakat Hindu di Bali. Pertunjukan tari ini dengan atau tanpa lakon, selalu diawali dengan pertunjukan pembuka, yang diiringi dengan gamelan. Ada beberapa jenis tari barong namun yang sering dipentaskan untuk konsumsi pariwisata yaitu jenis Baring Ket. Sakralisasi Barong & Rangda klik di sini

Barong Ket atau Barong Keket adalah tari Barong yang paling banyak terdapat di Bali dan paling sering dipentaskan serta memiliki pebendaharaan gerak tari yang lengkap. Dari wujudnya, Barong Ket ini merupakan perpaduan antara singa, macan, sapi atau boma. Badan Barong ini dihiasi dengan ukiran-ukiran dibuat dari kulit, ditempel kaca cermin yang berkilauan dan bulunya dibuat dari perasok (serat dari daun sejenis tanaman mirip pandan), ijuk atau ada pula dari bulu burung gagak.

Untuk menarikannya Barong ini diusung oleh dua orang penari yang disebut Juru Saluk / Juru Bapang, satu penari di bagian kepala dan yang lainnya di bagian pantat dan ekornya. Tari Barong Keket ini melukiskan tentang pertarungan tanpa akhir antara kebajikan (dharma) dan keburukan (adharma) yang merupakan paduan yang selalu berlawanan (rwa bhineda).
Tarian Barong : Selayang Pandang,

Juni 14, 2007 oleh balibuddy


Liburan dibali disamping melihat pemandangan alam bali yang indah, mengunjungi tempat atraksi wisata, berbelanja, sekedar menyegarkan tenggorokan di pub/bar yang berserakan di Kuta atau pergi ke salah satu pantai eksotis di bali, belumlah terasa lengkap tanpa menyaksikan fragmen tarian di Bali. Bali terkenal selain karena obyek wisatanya yang menawan juga karena penduduk dan budayanya, salah satunya tariannya. Di bali dikenal banyak jenis tarian, mungkin jumlahnya ratusan jenis dan terus bertambah dengan diciptakanya banyak jenis tarian baru dari waktu ke waktu, tetapi terdapat beberapa tarian yang paling populer untuk ‘konsumsi pariwisata’ di bali, mungkin juga anda sudah pernah menyaksikan salah satu tarian tersebut yakni tari Barong yang biasanya dipentaskan di pagi hari di beberapa dance stage di bali, tahu kah anda? . Barong di bali terdapat beberapa jenis antara lain :
Barong ket , inilah jenis barong yang anda saksikan ketika menonton tarian barong di dance stage di beberapa daerah di bali di pagi hari, dari wujudnya, Barong Ket ini merupakan perpaduan antara singa, macan, sapi atau boma. Badan Barong ini dihiasi dengan ukiran-ukiran dibuat dari kulit, ditempel kaca cermin yang berkilauan dan bulunya dibuat dari perasok (serat dari daun sejenis tanaman mirip pandan), ijuk atau ada pula dari bulu burung gagak. tarian barong ini mempunyai variasi tarian yang lengkap, Tari Barong Keket ini melukiskan tentang pertarungan kebajikan (dharma) dan keburukan (adharma) yang merupakan paduan yang selalu berlawanan (rwa bhineda).
Barong Bangkal, Bangkal artinya babi besar yang berumur tua, oleh sebab itu Barong ini menyerupai seekor bangkal atau bangkung, Barong ini biasa juga disebut Barong Celeng atau Barong Bangkung. Umumnya dipentaskan dengan berkeliling desa (ngelawang) oleh dua orang penari pada hari-hari tertentu yang dianggap keramat atau saat terjadinya wabah penyakit menyerang desa tanpa membawakan sebuah lakon dan diiringi dengan tetamburan ( sederhana)
Barong Asu, Barong ini menyerupai anjing (asu) dan termasuk jenis Barong yang langka, hanya terdapat di beberapa desa di daerah tabanan dan badung. Biasanya dipentaskan dengan berkeliling desa (ngelawang) pada hari-hari tertentu tanpa lakon dengan diiringi baleganjur.
Barong Brutuk, Tarian yang langka, menggambarkan makhluk-makhluk suci (para pengiring Ida Ratu Pancering Jagat) yang berstana di Pura Pancering Jagat,Trunyan. Penarinya adalah remaja yang telah disucikan dan mengenakan busana yang terbuat dari daun pisang kering (keraras), memakai topeng dari batok kelapa, setiap orang membawa cambuk yang dimainkan sambil berlari-lari mengelilingi pura, diiringi dengan gamelan baleganjur. Barong ini terdapat di daerah trunyan - Kintamani
Barong Kadingkling, barong ini disebut juga Barong Blasblasan, pementasannya secara ngelawang, para penarinya hanya mengenakan topeng wayang wong dengan lakon cuplikan-cuplikan dari cerita Ramayana terutama adegan perang dan setiap tokoh dimainkan oleh satu orang penari yang masih anak-anak, dipentaskan pada hari-hari raya galungan dan kuningan diiringi dengan gambelan batel dan ada pula yang semacam babonangan (gamelan batel yang dilengkapi dengan reyong).Barong ini terdapat di daerah gianyar, bangli dan klungkung.
Barong Gagombrangan,
Barong Gajah, Barong ini menyerupai gajah, ditarikan oleh dua orang dan termasuk jenis barong yang langka sehingga dikeramatkan warga masyarakat pengemongnya. Dipentaskannya secara berkeliling desa (ngelawang )tanpa membawakan lakon dan diiringi dengan gamelan batel/ tetamburan. Barong ini terdapat di daerah Gianyar, Tabanan, Badung dan Bangli
Barong Macan, Sesuai dengan namanya, Barong ini menyerupai seekor macan dan termasuk jenis barong yang terkenal di kalangan masyarakat Bali. Dipentaskannya dengan berkeliling desa dan adakalanya dilengkapi dengan suatu drama tari semacam Arja serta diiringi dengan gamelan batel
Barong Landung, Barong ini mula-mula dipakai untuk mengelabui barisan makhluk halus ganas yang menebar segala bencana penyakit dan marabahaya ke perkampungan penduduk Bali. Makhluk-makhluk halus tersebut dipercaya sebagai anak buah dan hulubalang Ratu Gede Mecaling yang menyeberangi lautan dari Nusa Penida. Oleh seorang pendeta sakti, kemudian penduduk disarankan untuk membuat patung yang mirip sang majikan, tinggi besar, hitam dan bertaring, dan diberi nama Jero Gede Mecaling, atau Ratu Mecaling. Karena itu masyarakat segera membuat tiruan Jero Gede Mecaling dan mengaraknya berkeliling kampung untuk membuat para makhluk halus itu takut dan menyingkir. Sirnalah segala macam penderitaan yang menghantui penduduk selama ini. Untuk penghormatan kepada tiruan Jero Gede, dibuatlah pasangannya yang biasa dipanggil Jero Luh. Kedua Barong Landung itu sering dihibur, diajak berjalan-jalan dan dibuatkan keramaian supaya bisa menari dan bersenang-senang.
Barong Lembu,
Barong kambing,
Barong sai,

Demikianlah rangkuman jenis barong yang ada di pulau bali beserta informasi singkatnya, mudah-mudahan berguna untuk menambah pengetahuan tantang budaya bali, beberapa jenis barong dan tarian barong diatas dapat anda nikmati pada waktu berlangsungnya pesta kesenian bali dari tanggal 16 juni 2007 - 16 juli 2007, kalau ingin mengenal lebih dekat, kunjungi saja Pesta Kesenian Bali.( cek jadwal pementasanya)



TARI BARONG DAN KERIS


Tarian Barong menggambarkan pertarungan antara kebaikan melawan kebatilan. Barong adalah mahluk mithologi melukiskan kebaikan dan Rangda adalah maha dahsyat menggambarkan kebatilan.

GENDING PEMBUKAAN

Barong dan kera sedang berada didalam hutan yang lebat, kemudian datang tiga orang bertopeng yang menggambarkan sedang membuat keributan dan merusak ketenangan hutan. Mereka bertemu dengan kera dan akhirnya berkelahi, dimana kera dapat memotong hidung salah seorang dari mereka.





_________________
setiap melangkah jangan lupa sama Yang Maha Kuasa dan jangan lupa sama yang dirumah

Gunakan Helm yang baik demi keselamatan anda

Terakhir diubah oleh tanggal Fri 13 Jul - 2:05, total 11 kali diubah



Ronggolawe




Age : 45
Sejak : 25 Jul 2006
Post : 341
Lokasi/Alamat : Jakarta - Bandung- Aceh Singkil - Lhokngah
Motivasi Bergabung / No Telp/Hp : denger is my job
Pekerjaan/Hobi : Ngacak-ngacak komputer

Subyek: Re: Laporan Touring Bali 6-8 Juli 2007>> TARI BARONG & Thu 12 Jul - 22:20

BABAK PERTAMA

Dua orang penari muncul dan mereka adalah pengikut dari Rangda sedang mencari pengikut Dewi Kunti yang sedang dalam perjalanan untuk menemui patihnya.



_________________
setiap melangkah jangan lupa sama Yang Maha Kuasa dan jangan lupa sama yang dirumah

Gunakan Helm yang baik demi keselamatan anda

Terakhir diubah oleh tanggal Fri 13 Jul - 2:05, total 4 kali diubah



Ronggolawe




Age : 45
Sejak : 25 Jul 2006
Post : 341
Lokasi/Alamat : Jakarta - Bandung- Aceh Singkil - Lhokngah
Motivasi Bergabung / No Telp/Hp : denger is my job
Pekerjaan/Hobi : Ngacak-ngacak komputer

Subyek: Re: Laporan Touring Bali 6-8 Juli 2007>> TARI BARONG & Thu 12 Jul - 22:42

BABAK KEDUA

Pengikut Dewi Kunti tiba . Salah seorang pengikut Rangda berubah menjadi setan (semacam Rangda) dan memasukan roh jahat kepada pengikut Dewi Kunti yang menyebabkan mersa dapat menjadi marah. Keduanya menemui Patih dan bersama-sama menghadap Dewi Kunti


_________________
setiap melangkah jangan lupa sama Yang Maha Kuasa dan jangan lupa sama yang dirumah

Gunakan Helm yang baik demi keselamatan anda

Terakhir diubah oleh tanggal Fri 13 Jul - 2:06, total 2 kali diubah



Ronggolawe




Age : 45
Sejak : 25 Jul 2006
Post : 341
Lokasi/Alamat : Jakarta - Bandung- Aceh Singkil - Lhokngah
Motivasi Bergabung / No Telp/Hp : denger is my job
Pekerjaan/Hobi : Ngacak-ngacak komputer

Subyek: Re: Laporan Touring Bali 6-8 Juli 2007>> TARI BARONG & Thu 12 Jul - 23:06

BABAK KETIGA

Munculah Dewi Kunti beserta anaknya Sahadewa dan Dewi Kuntin telah berjanji kepada Rangda untuk menyerahkan Sahadewa sebagai korban. Sebenarnya Dewi Kunti tidak sampai hati mengorbankan anaknya Sahadewa kepada Rangda. Tetapi setan (semacam Rangda) memasukan roh jahat kepadanya yang menyebabkan Dewi Kunti bisa menjadi marah dan berniatkan anaknya menjadi korban serta memerintahkan kepada Patihnya untuk membuah Sahadewa kedalam hutan. Patih ini pun tidak luput dari kemasukan roh jahat olrh setan dan mengikatnya dimuka Istana Rangda.




_________________
setiap melangkah jangan lupa sama Yang Maha Kuasa dan jangan lupa sama yang dirumah

Gunakan Helm yang baik demi keselamatan anda

Terakhir diubah oleh tanggal Fri 13 Jul - 2:07, total 1 kali diubah



Ronggolawe




Age : 45
Sejak : 25 Jul 2006
Post : 341
Lokasi/Alamat : Jakarta - Bandung- Aceh Singkil - Lhokngah
Motivasi Bergabung / No Telp/Hp : denger is my job
Pekerjaan/Hobi : Ngacak-ngacak komputer

Subyek: Re: Laporan Touring Bali 6-8 Juli 2007>> TARI BARONG & Thu 12 Jul - 23:40

BABAK KEEMPAT

Turunlah Dewa Siwa dengan memberikan keabadian kepada Sahadewa dan keabadian ini tidak diketahui oleh Rangda, untuk mengoyak-ngoyak dan membunuh Sahadewa tetapi tidak dapat dibunuhnya, karena kekebalan yang diberikan Dewa Siwa.



Rangda menyerah kepada Sahadewa dan memohon untuk diselamatkan agar dengan demikian dia bisa masuk surga. Permintaan ini dipenuhi oleh Sahadewa dan sang Rangda mendapat surga



_________________
setiap melangkah jangan lupa sama Yang Maha Kuasa dan jangan lupa sama yang dirumah

Gunakan Helm yang baik demi keselamatan anda

Terakhir diubah oleh tanggal Fri 13 Jul - 2:08, total 1 kali diubah



Ronggolawe




Age : 45
Sejak : 25 Jul 2006
Post : 341
Lokasi/Alamat : Jakarta - Bandung- Aceh Singkil - Lhokngah
Motivasi Bergabung / No Telp/Hp : denger is my job
Pekerjaan/Hobi : Ngacak-ngacak komputer

Subyek: Re: Laporan Touring Bali 6-8 Juli 2007>> TARI BARONG & Fri 13 Jul - 0:25

BAGIAN KELIMA


Kalika adalah salah seorang pengikut Rangda menghadap Sahadewa. Penolakan ini menimbulkan perkelahian dan kalika berubah menjadi babi hutan dan didalam pertarungan antara Sahadewa dengan babi hutan, Sahadewa mendapatkan kemenangan, kemudian ketika babi hutan ini merubah menjadi burung akan tetapi tetap dikalahkan. Dan akhirnya burung (kalika) merubah menjadi Rangda. Oleh karena saktinya Rangda ini, maka Sahadewa berubah rupa menjadi Barong melawan Rangda. Tidak ada yang menang, dengan demikian pertarungan ini terus abadi "Kebajikan melawan Kebathilan" kemudian munculah pengikut- pengikut Barong masing-masing dengan kerisnya yang hendak menolong Barong dalam pertarungan melawan Rangda. Mereka ini semuanya tidak berhasil mengalahkan kesaktian sang Rangda. TAMAT


_________________
setiap melangkah jangan lupa sama Yang Maha Kuasa dan jangan lupa sama yang dirumah

Gunakan Helm yang baik demi keselamatan anda



dimas579




Age : 29
Sejak : 20 Mar 2007
Post : 66
Lokasi/Alamat : Perumnas I Tangerang
Motivasi Bergabung / No Telp/Hp : Share Pengalaman/0215910883/02168842994
Pekerjaan/Hobi : Karyawan

Subyek: Re: Laporan Touring Bali 6-8 Juli 2007>> TARI BARONG & Fri 13 Jul - 10:30

Duww enak banget yachhh, dulu sech sy pernah liat ini namanya tek-tek an saya nonton di pure daerah kerambitan tabanan...trus nonton na malem abiez isya duwww suasana na mencekam banget beh' .... trus blie yg jd kakak asuh saya bilang katanya pernah barong na lepas trus lari-lari kejalan sambil bawa keris na ....makin tambah serem aza ..... btw dari semua itu kita liat kekuasaan allah SWT, dan kekayaan budaya bangsa kita .....

tinggal nunggu kiriman dari sukawati na nechhh.....
_________________
Merokok dapat merusak pemandangan

Once in a lifetime
You find a friend
Who touches not only your heart
But also your soul




papaaulia




Age : 28
Sejak : 04 Aug 2006
Post : 54
Lokasi/Alamat : jakarta
Motivasi Bergabung / No Telp/Hp : pegawai
Pekerjaan/Hobi : olahraga, browsing

Subyek: Re: Laporan Touring Bali 6-8 Juli 2007>> TARI BARONG & Fri 13 Jul - 12:20

halaaahhh...halalaahh...untung kemarin disana gak terjadi apa2 yach...soalnya secara posisi saya lumayan di depan tuch...waah babeh gak masukkin acara ramah tamah di jahe nich...



dimas579




Age : 29
Sejak : 20 Mar 2007
Post : 66
Lokasi/Alamat : Perumnas I Tangerang
Motivasi Bergabung / No Telp/Hp : Share Pengalaman/0215910883/02168842994
Pekerjaan/Hobi : Karyawan

Subyek: Re: Laporan Touring Bali 6-8 Juli 2007>> TARI BARONG & Mon 16 Jul - 11:31

kira2 pada ikut joged bumbung gak ???? trus bisa megang apa aza (atas, tengah apa bawah).....
_________________
Merokok dapat merusak pemandangan

Once in a lifetime
You find a friend
Who touches not only your heart
But also your soul




Barong Ket atau Barong Keket adalah tari Barong yang paling banyak terdapat di Bali dan paling sering dipentaskan serta memiliki pebendaharaan gerak tari yang lengkap. Dari wujudnya, Barong Ket ini merupakan perpaduan antara singa, macan, sapi atau boma. Badan Barong ini dihiasi dengan ukiran-ukiran dibuat dari kulit, ditempel kaca cermin yang berkilauan dan bulunya dibuat dari perasok (serat dari daun sejenis tanaman mirip pandan), ijuk atau ada pula dari bulu burung gagak.



Untuk menarikannya Barong ini diusung oleh dua orang penari yang disebut Juru Saluk / Juru Bapang, satu penari di bagian kepala dan yang lainnya di bagian pantat dan ekornya. Tari Barong Keket ini melukiskan tentang pertarungan kebajikan (dharma) dan keburukan (adharma) yang merupakan paduan yang selalu berlawanan (rwa bhineda). Tari Barong Ket diiringi dengan gamelan Semar Pagulingan.

Sinopsis:

Tarian Barong (sendra tari dan drama) berkisah tentang pertarungan antara kebajikan melawan kebatilan

Barong adalah binatang purbakala melukiskan kebajikan dan Rangda adalah binatang purbakala yang maha dahsyat menggambarkan kebatilan

Gending Pembukaan:
Barong dan kera sedang berada di dalam hutan yang lebat. Kemudian muncullah tiga orang yang bertopeng menggambarkan tiga orang yang sedang membuat tuak ditengah-tengah hutan, yang mana anaknya telah dimakan oleh harimau. Ketiga orang itu sangat marah dan menyerang harimau : (Barong) itu dan dalam perkelahian ini hidung salah seorang dari ketiga orang itu digigit oleh kera.

Babak Pertama :
Dua orang penari muncul dan mereka adalah pengikut-pengikut Rangda sedang mencari pengikut Dewi Kunti yang sedang dalam perjalanan untuk menemui patihnya.

Babak Kedua :
Pengikut-pengikut Dewi Kunti tiba. Salah seorang dari pengikut Rangda berubah rupa menjadi setan (semacam Rangda) dan memasukkan roh jahat kepada pengikut Dewi Kunti yang menyebabkan mereka bisa menjadi marah. Keduanya menemui Patih dan bersama sama menghadap Dewi Kunti.

Babak ketiga :
Muncullah Dewi Kunti dan anaknya Sadewa dan Dewi Kunti telah berjanji kepada Rangda untuk menyerahkan Sadewa sebagai korban. Sebenarnya Dewi Kunti tidak sampai hati mengorbankan anaknya Sadewa kepada Rangda tetapi setan (semacam Rangda) memasukkan roh jahat kepadanya yang menyebabkan Dewi Kunti bisa menjadi marah dan tetap berniat mengorbankan anaknya kepada Patihnya untuk membuang sadewa kedalam hutan dan patih inipun tidak luput dari kemauskan roh jahat oleh setan itu sehingga sang Patih dengan tiada perasaan kemanusiaan menggiring Sadewa kedalam hutan dan mengikatnya dimuka Isatana Sang Rangda.

Babak keempat:
Turunlah Dewa Siwa memberikan keabadian hidup kepada Sadewa dan kejadian ini tidak diketahui oleh Rangda. Kemudian datanglah Rangda untuk mengoyak-ngoyak dan membunuh Sadewa tetapi tidak dapat dibunuhnya karena kekebalan yang dianugrahkan oleh Dewa Siwa. Rangda menyerah kepada Sadewa dan memohon untuk diselamatkan agar dengan demikian dia bisa masuk sorga. Permintaan ini dipenuhi oleh Sadewa. Sang Rangda mendapat Sorga.

Babak kelima:
Kelika salah seorang pengikut Rangda mengahadap kepada Sadewa untuk diselamatkan juga tetapi ditolah oleh Sadewa. Penolakan ini menimbulkan perkelahian dan Kalika berubah rupa menjadi babi hutan dan didalam pertarungan menjadi burung tetapi tetap dikalahkan. Dan akhirnya kalika (Burung) berubah rupa lagi menjadi Rangda. Oleh karena saktinya Rangda ini maka Sadewa tidak dapat membunuhnya dan akhirnya Sadewa berubah menjadi Barong karena sama saktinya maka pertarungan antara Barong melawan Rangda ini tidak ada yang menang dan dengan demikian pertaruangan dan perkelahian ini berlansung terus abadi. Kebajikan melawan kebatilan. Kemudian mundullah pengikut pengikut Barong masing masaing dengan kerisnya yang hendak menolong Barong dalam pertarungan melawan Rangda. Mereka ini semuanya pun tidak berhasil melumpuhkan kesaktian Sang Rangda.

Menikmati tari barong di Batubulan
Written by content producers
Monday, 15 December 2008 00:00



Dalam perjalanan menuju Ubud atau Kintamani, setelah lewat Sanur, lalu sampailah di Batubulan. Di kawasan ini, sama halnya dengan Ubud, banyak terdapat toko-toko seni dan kerajinan tangan. Ke Batubulan biasanya orang berbelanja, tapi bukan untuk berbelanja, melainkan menyaksikan tari Barong yang terkenal itu. Barong Ket atau Barong Keket adalah tari Barong yang paling banyak terdapat di Bali dan paling sering dipentaskan serta memiliki pebendaharaan gerak tari yang lengkap.

LeisureRoll - Dari wujudnya, Barong Ket ini merupakan perpaduan antara singa, macan, sapi atau boma. Badan Barong ini dihiasi dengan ukiran-ukiran dibuat dari kulit, ditempel kaca cermin yang berkilauan dan bulunya dibuat dari perasok (serat dari daun sejenis tanaman mirip pandan), ijuk atau ada pula dari bulu burung gagak.

Untuk menarikannya Barong ini diusung oleh dua orang penari yang disebut Juru Saluk / Juru Bapang, satu penari di bagian kepala dan yang lainnya di bagian pantat dan ekornya. Tari Barong Keket ini melukiskan tentang pertarungan kebajikan (dharma) dan keburukan (adharma) yang merupakan paduan yang selalu berlawanan (rwa bhineda).

Tari Barong Ket diiringi dengan gamelan Semar Pagulingan. Dari beberapa sumber, ada yang mengatakan tari ini aslinya berasal dari negeri Tirai Bambu, Cina karena menyerupai tarian Barongsai. Tapi yang pasti walau darimana pun aslinya, tidak masalah, karena tariannya sarat akan nilai cerita dan juga diselingin lelucon segar.[88DB]

Last Updated ( Tuesday, 16 December 2008 08:16 )

Komentar

Recommended Posts

randomposts

Postingan Populer