Pengamatan Satwa Liar di Pinggiran Sungai Pancilan dan daerah desa Sindang

I. Metode
Metode yang digunakan dalam pengamatan satwa, dengan berjalan menelusuri pinggiran sungai yaitu pada pengamatan satwa pada malam hari, tetapi tidak langsung menyentuh sungai tetapi masih di sekitar pemukiman warga yang terletak di pinggiran sungai. Pada pengamatan di pagi hari, pengamatan dilakukan dengan menelusuri komplek rumah dan ditemani adik saya.
II. Deskripsi lokasi
Pengamatan satwa liar yang saya lakukan terbagi menjadi dua lokasi. Lokasi pertama yaitu sekitar sungai kecil yang bernama sungai Pancilan. Di sana terdapat beberapa vegetasi yang sudah tidak asing lagi, seperti pohon papaya, pohon kelapa, pohon jambu, pohon cengkeh, dan beberapa vegetasi lain yang sudah tidak umum lagi. Tidak banyak terdapat vegetasi di sana, karena di sekitar sungai tersebut sudah banyak pemukiman warga. Jarak dari rumah saya sekitar ±500m menuju sungai pancilan. Jalur yang dilalui menuju sungai pancilan, hanya dengan berjalan kaki melewati suatu desa. Menuju kearah bawah dari desa tersebut. Lokasi yang kedua, saya hanya mengamati sekitar komplek. Dengan berkeliling komplek, vegetasi yang terdapat di sekitarnya yaitu sepeti pohon mangga, pohon jambu merah, dan tanaman hias.

III. Alat-alat
Dalam pengamatan pada malam hari, menggunakan senter, membawa buku lapang, dan alat tulis. Pada pagi hari hanya membawa buku lapang, dan alat tulis.
IV. Hasil pengamatan
Pengamatan pagi hari dilakukan pada hari Kamis, 17 September 2009. Pengamatan dilakukan sejak pukul 05.00-10.00. Pagi hari, saya melakukan pengamatan di sekitar komplek rumah. Sekitar pukul 05.15 saya melihat 5-4 ekor kelelawar yang terbang meuju arah utara dengan ciri berkelompok. Dan saat hampir pukul 06.15, ada kelompok burung yang datang berkelompok, arah pergerakan terbang burung tersebut berputar-putar di atas pemukiman warga, kemudan mereka berpindah tempat. Berdasarkan ciri-ciri burung tersebut yang sangat khas yaitu ekor membelah runcing sehingga dapat disimpulkan bahwa burung tersebut merupakan burung layang-layang. Tidak berapa lama ada burung walet yaitu hanya dua ekor, dengan ciri terbang burung tersebut tidak seimbang, dan ada ciri yang khas lagi yaitu bagian dadanya berwarna putih. Sekitar pukul 07.10 ada burung yang unik, berukuran kecil, ia hinggap di tanaman hias yang memiliki bunga dengan warna yang menarik, burung itu adalah burung madu sriganti. Burung tersebut memiliki ciri brwarna hijau, tetapi bagian tubuhnya agak kuning. Pukul 07.30, terlihat seekor cucurut yang ditemukan di solokan yang tidak berair, ukurang badannya kecil dan badannya agak tipis, tidak bulat. Sekitar pukul 09.30 ada 3 ekor burung gereja yang hinggap di teras rumah.

Table spesies yang muncul di pagi hari
No Nama spesies Nama lokal lokasi Nama ilmiah Nama inggris
1 kelelawar kalong Langit Pteropus celeanicus
2 Burung layang Burung layang Langit Delichon dasypus swift
3 Burung madu sriganti Burung madu Tanaman yang sedang berbunga Nectania jugularis Scaly-breasted flowerpecker
4 Cucurut kecil cucurut Saluran air yang kering/ tidak beair Crocidura monticola
5 Burung gereja Burung gereja Teras rumah Passer montanus Eurasian tree sparrow
6 walet walet langit Collocalia fushipagus swallow

Pengamatan pada malam hari, yaitu hari Jumat, 25 September 2009. Pengmatan malam hari dilakukan sejak pukul 19.00-22.00. Pengamatan malam hari, saya lakukan di lokasi yang pertama, yaitu sekitar pinggiran sungai pancilan. Vegetasi yang terdapat disana antara lain pohon kelapa, tanaman pisang, pohon nangka, dan semak-semak. Hewan pertama yang muncul yaitu codot yang hinggap di pohon nangka, codot tersebut mirip dengan kelelawar, berwarna gelap. Codot itu muncul sekitar pukul 19.30. tidak hanya codot, ada juga kodok yang muncul di pinggiran sungai, dengan ciri berkulit kasar, berwarna kecoklatan. Sekitar pukul 21.30 ada seekor musang yang berjalan di antara kabel, musang itu berwarna gelap, ekornya panjang. Kemudian muncul tikus di dalam rumah

Table spesies yang muncul di malam hari
No Nama spesies Nama lokal lokasi Nama ilmiah Nama inggris
1 codot codot Pohon nanngka Chironax melanocephalus Megabats
2 kodok Bangkong budug rumput Bufo melanostictus frog
3 Tikus beurit rumah Rattus tanezumi mouse
4 musang careuh Atap rumah, kabel listrik Paradoxurus hermaphroditus


V. Narasumber
Setelah ditelusuri munculnya walet di pemukiman warga yaitu karena ada rumah warga yang dijadikan sarang walet. Sehingga sudah tidak asing lagi jika ada burung walet yang muncul di sekitar pemukiman tersebut.
Data yang diperoleh dari narasumber dari seorang nenek yang bernama ma Kosum, yaitu mitos tentang careuh yang muncul di pemukiman rumah. Beliau merupakan sesepuh di desa sindang resmi, beliau berusia 78 tahun. Saat careuh itu muncul warga sangat kaget dan berusaha mengejarnya. Menurut mitos yang diceritakan oleh Ma Kosum bahwa jika seseorang yang mampu mengambil kotoran careuh, maka akan dilancarkan lah orang tersebut dalam berwirausaha.

VI. Kesimpulan
Jika kedua pengamatan tersebut dibandingkan, hewan yang muncul pada malam hari lebih banyak dibandingkan dengan pagi hari. Tetapi ada juga beberapa factor yang mempengaruhi munculnya satwa. Seperti lokasi pengamatan. Karena lokasi pengamatan dilakukan di lokasi yang berbeda maka akan berbeda pula satwa yang muncul pada lokasi tersebut. Maka penyebab banyaknya satwa yang muncul bukan hanya ditentukan oleh waktu pengamatan tetapi juga pada lokasi yang ditentukan. Dan dapat disimpulkan juga bahwa satwa yang muncul di pagi hari kebanyakan spesies burung, sedangkan satwa yang banyak muncul malam hari yaitu mamalia.

















EKOLOGI SATWA LIAR
Pengamatan Satwa Liar di Pinggiran Sungai Pancilan dan daerah desa Sindang Resmi(Bogor Selatan)














Sri Rahayu E34080028
Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata
Fakultas Kehutanan
Institut Pertanian Bogor
2009
Bogor

Komentar

Recommended Posts

randomposts

Postingan Populer