PERKEMBANGAN EMBRIO MANUSIA : PERSPEKTIF SAINS & QURAN

11. PERKEMBANGAN EMBRIO MANUSIA : PERSPEKTIF SAINS & QURAN
Dalam Quran, Allah membicaratan tentang tahap-tahap perkembangan embrio manusia:
QS Al-Mu’Minun[23:12-14]
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ مِن سُلَالَةٍ مِّن طِينٍ
walaqad khalaqnaa al-insaana min sulaalatin min thiinin
[23:12] Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَّكِينٍ
tsumma ja'alnaahu nuthfatan fii qaraarin makiinin
[23:13] Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَاماً فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْماً ثُمَّ أَنشَأْنَاهُ خَلْقاً آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
tsumma khalaqnaa alnnuthfata 'alaqatan fakhalaqnaa al'alaqata mudhghatan fakhalaqnaa almudhghata 'izhaaman fakasawnaa al'izhaama lahman tsumma ansya/naahu khalqan aakhara fatabaaraka allaahu ahsanu alkhaaliqiina
[23:14] Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
Dalam bahasa arab, kata ‘Alaqah' memiliki 3 makna, yaitu :
1.Bermakna lintah.
2.Bermakna sesuatu yang tergantung.
3.Bermakna segumpal darah.
Tidak terdapat perselisihan antar saintis (kedokteran0 modern mengenai tiga makna yang terkandung di dalam kata ’Alaqoh ini .
Makna ‘Alaqah' sebagai lintah adalah deskripsi yang tepat bagi embrio manusia yang masih berusia 1-24 hari, menempel pada uterus (rahim) ibu, serupa sebagaimana ‘lintah’ menempel di kulit. Serupa pula dengan ‘lintah’ yang memperoleh darah dari inangnya, embrio manusia juga memperoleh darah dari ibunya ketika hamil.
Ketika membandingkan lintah air tawar dengan embrio pada tahap ‘alaqoh, Profesor Moore, seorang profesor Emeritus ahi anatomi dan embriologi dari Universitas Toronto Kanada, menemukan kesamaan yang banyak pada keduanya. Beliau berkesimpulan bahwa embrio selama tahap ‘alaqoh memiliki penampakan yang sangat mirip dengan lintah (1) . Pada tahap ini, embrio mendapatkan makanan dengan cara menghisap darah ibunya, sama seperti lintah(2). Profesor Moore lantas menempatkan sebuah gambar embrio dan lintah bersebelahan (Gambar 1, klik untuk memperbesar gambar).

Gambar 1 : Ilustrasi kesamaan penampakan antara lintah (inggris: leech) dan embrio manusia (human embryo) pada tahap alaqah
Sumber: Human Development as Described in the Quran and Sunnah, Moore and others, p. 37 & Integrated Principles of Zoology, Hickman and others. Embryo drawing from The Developing Human, Moore and Persaud, 5th ed., p. 73.
Arti kedua, ‘alaqoh adalah ‘sesuatu yang tergantung’, dan hal ini adalah apa yang dapat kita lihat pada penempelan embrio di uterus/rahim selama tahap ‘alaqoh. Dan ini adalah suatu fakta ilmiah, seperti gambar-2 dan gambar-3 (klik untuk memperbesar gambar).

Gambar-2: Embrio “menggantung” pada uterus (rahim) ibu selama tahap alaqah.Sumber: The Developing Human, Moore and Persaud, 5th ed., p. 66.


Gambar-3: Photo mikroskop memperlihatkan embrio mengantung (tanda B) selama tahap alaqah (usia embrio sekitar 15 hari) dalah rahim ibu. Ukuran sebenarnya adalah sebesar 0,6 mm.
Sumber: The Developing Human, Moore, 3rd ed., p. 66, from Histology, Leeson and Leeson.
Arti ketiga adalah ‘segumpal darah’. Professor Moore mengatakan “ kami menemukan penampakan luar embrio (gambar-4) selama tahap alaqah seperti penampakan segumpal darah, adanya sejumlah besar darah membentuk embrio (3). Juga selama tahap ini darah dalam embrio tidak bersirkulasi sampai usia embrio mencapai akhir minggu ke tiga (4). Jadi embrio pada tahap ini mirip dengan segumpal darah.


Gambar-4: Diagram system peredaran darah (cardiovascular) embrio selama tahap alaqah. Pemanpakan luar seperti segumpal darah.
Sumber: The Developing Human, Moore, 5th ed., p. 65.
Jadi ketiga deskripsi embrio tersebut di atas secara akurat terdiskripsi dalam satu kata dalam Al-quran yaitu kata ”alaqah”.

Tahap perkembangan embrio selanjutnya setelah alaqah adalah ”mudghah” (QS Al-Mu’Minun 23:14).
Kata mudghah dalam bahasa arab berarti ”sesuatu yang dikunyah”. Pada tahap mudghah, ukuran embrio (gambar-5 dan gambar-6) mirip dengan ukuran permen karet yang umum dikunyah orang (5)

http://www.mail-archive.com/daarut-tauhiid@yahoogroups.com/msg02333.html
[daarut-tauhiid] Fase Penciptaan Manusia (B)
hendry . ep
Tue, 20 Feb 2007 02:35:31 -0800
BAB EMPAT
Fase Penciptaan Manusia (B)
Buku: Bukti Kebenaran Al-Quran (Abdullah M.Rehaili)

Buku berjudul "Perkembangan Manusia" yang ditulis Profesor Keith Moore
telah diterjemahkan ke dalam delapan bahasa. Buku ini dijadikan referensi
penelitian ilmiah, dan dipilih oleh Komite Khusus di Amerika Serikat
sebagai buku terbaik yang ditulis oleh satu orang. Kami bertemu dengan
penulis buku ini dan menjelaskan kepadanya beberapa ayat al-Quran dan
hadis yang berkaitan dengan spesialisnya di bidang embriologi.

Profesor Moore meyakinkan keterangan kami, sehingga kami mengajukan
pertanyaan sebagai berikut: "Anda menyebutkan di buku Anda bahwa pada abad
pertengahan tidak ada kemajuan dalam ilmu pengetahuan dalam bidang
embriologi dan hanya sedikit yang tahu pada saat itu. Pada saat yang sama,
al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan beliau mengajarkan kepada
masyarakat sesuai dengan apa yang Allah turunkan kepadanya. Di dalam
al-Quran Juga menjelaskan gambaran penciptaan manusia secara detail dan
perkembangan manusia pada fase yang berbeda. Anda adalah seorang ilmuwan
yang ternama, namun, mengapa Anda tidak membela kebenaran dan menyebutkan
kebenaran ini di dalam buku Anda?" Beliau menjawab: "Anda memiliki bukti
dan saya tidak. Jadi, mengapa Anda tidak mempresentasikan hal itu kepada
kami?"
Kami melengkapinya dengan bukti dan Profesor Moore ternyata terbukti
menjadi seorang ilmuwan yang ternama. Dalam bukunya edisi ketiga, dia
membuat beberapa tambahan. Buku ini telah diterjemahkan, sebagaimana yang
kami sebutkan sebelumnya ke dalam delapan bahasa, termasuk bahasa Rusia,
Cina, Jepang, Jerman, Italia; Portugis, dan Yugoslavia. Buku ini dapat
dinikmati karena sudab tersebar ke seluruh dunia dan dibaca beberapa
ilmuwan dunia yang terkenal.
Profesor Moore menyatakan di dalam bukunya tentang Abad Pertengahan
bahwa:

"Perkembangan ilmu pengetahuan berjalan secara lambat dari zaman
pertengahan dan ada sedikit perkembangan penyelidikan dalam hal embriologi
yang diusahakan selama abad ini sebagaimana yang telah kita ketahui. Hal
ini dijelaskan di dalam al-Quran, kitab suci umat Muslim, manusia
diciptakan dari sebuah campuran pengeluaran dari laki-laki dan perempuan.
Beberapa referensi yang lain menyebutkan bahwa penciptaan manusia itu dari
setetes mani (sperma) dan juga diharapkan bahwa hasil dari organisme itu
terbentuk dalam janin perempuan seperti sebuah biji enam hari setelah
permulaan (blastosit manusia mulai tertanam sekitar enam hari setelah
pembuahan).

Al-Quran juga menyebutkan bahwa setetes mani itu berkembang menjadi
segumpal darah yang membeku. Penanaman blastosit atau secara spontan
gagal/gugur akan menyerupai segumpal darah secara konsep. Embrio juga
dikatakan mirip segumpal zat/substansi seperti permen karet atau kayu
(sesuatu yang mirip dengan gigi yang menandakan gumpalan zat).
Perkembangan embrio menjadi manusia pada hari keempat puluh sampai
keempat puluh dua dan tidak lama kemudian fase ini mirip embrio binatang.
Pada fase ini, embrio manusia mulai memperoleh sifat-sifat manusia.
Al-Quran juga menjelaskan bahwa pertumbuhan embrio mengalami tiga
kegelapan, pertama, dinding perut depan (ibu), kedua, dinding uterus,
ketiga, membran Amniokhorionik. Ruangan yang tidak mengizinkan
memperbincangkan beberapa referensi Yang menarik lainnya yang berkaitan
dengan pertum-buhan manusia sebelum dilahirkan yang muncul di dalam
al-Quran.
Hal ini sesuai dengan apa yang telah ditulis Prof. Moore di dalam
bukunya. Segala puji bagi Allah. Dan sekarang telah disebarkan ke seluruh
dunia. Kesesuaian antara ilmu pengetahuan dan al-Quran ini menjadikan
kewajiban bagi Profesor Moore untuk menjelaskan hal ini di dalam bukunya.
Dia menyimpulkan bahwa klasifikasi modern dari fase perkembangan embrio
yang telah diterima di seluruh dunia tidaklah mudah atau lengkap. Hal ini
tidak menolong pemahaman dari perkembangan fase embrio, sebab fase itu
menurut basis angka, yaitu fase 1, fase 2, fase 3, dan seterusnya.
Pembagian yang dijelaskan di dalam al-Quran tidak tergan-tung dengan
sistem basis angka. Al-Quran mendasarkan pada perbedaan sesuai bentuk yang
dilewati embrio agar mudah diidentifikasi.
Al-Quran menjelaskan fase perkembangan janin sebelum kelahiran sebagai
berikut: Nutfah yang berarti "tetesan" atau air yang sedikit jumlahnya,
alaqah yang berarti struktur seperti lintah, mudghah yang berarti struktur
seperti kunyahan, `idhaam yang berarti tulang atau kerangka, kisaa
ul-idham bil-laham yang berarti daging pembungkus tulang atau otot, dan
an-nash'a yang berarti bentuk janin yang jelas. Profesor Moore telah
mengetahui bahwa bagian ayat al-Quran ini benar-benar berdasarkan pada
fase pertumbuhan janin sebelum masa kelahiran. Dia memberi cacatan bahwa
bagian ini menunjukkan penggambaran secara ilmiah yang elegan yang
mencakup banyak hal dan praktik.
Dalam suatu konferensi, Profesor Moore menyatakan sebagai berikut:
Embrio berkembang di dalam kandungan ibu atau dilindungi uterus dengan
tiga selubung atau lapisan, sebagaimana yang ditunjukkan dalam kaca
mikroskop. (A) Menggambarkan dinding perut depan, (B) Dinding Uterus (C)
Membran Amniokhorinik. Sebab fase embrio manusia ini kompleks,
memperlihatkan kelanjutan dari proses perubahan selama pertumbuhan, telah
diusulkan bahwa sistem klasifikasi baru dapat dikembangkan dengan
penggunaan istilah yang tersebut di dalam al-Quran dan Sunnah. Usulan ini
sangat sederhana, luas, dan sesuai dengan ilmu pengetahuan tentang
embriologi sekarang ini.
Studi al-Quran dan hadis secara intensif empat abad terakhir telah
menurunkan sistem klasifikasi embrio manusia yang menakjubkan sejak
al-Quran diturunkan pada abad ketujuh. Meskipun Aristoteles, penemu ilmu
pengetahuan tentang embriologi, menyadari bahwa pertumbuhan embrio anak
ayam pada fase dari penelitiannya terhadap telur ayam pada abad keempat.
Dia tidak memberikan penjelasan secara mendetail tentang fase ini. Sejauh
yang diketahui dari sejarah embriologi, hanya sedikit yang tahu tentang
fase dan klasifikasinya embrio manusia sampai abad kedua puluh. Untuk
alasan tersebut, gambaran embrio manusia di dalam al-Quran itu tidak
berdasarkan ilmu pengetahuan secara ilmiah pada abad ketujuh. Hanya
kesimpulan yang masuk akal bahwa gambaran ini diturunkan Allah kepada Nabi
Muhammad SAW. Beliau tidak dapat mengetahui secara mendetail sebab beliau
seorang yang buta huruf, yang sama sekali tidak mengenyam pendidikan
ilmiah.
Kami mengatakan kepada Profesor Moore, “Apa yang Anda katakan adalah
benar, tetapi kebenaran itu kurang mutlak dibandingkan dengan bukti yang
telah kami tunjukkan kepada Anda dari al-Quran dan sunnah yang berhubungan
dengan ilmu pengetahuan embriologi khususnya. Oleh karena itu, mengapa
Anda tidak mengerjakan kebenaran dan sama sekali tidak membawa cabang dari
ayat-ayat al-Quran dan hadis yang berhubungan dengan bidang spesialisasi
atau keahlian Anda?”
Profesor Moore mengatakan bahwa dia telah me-masukkan beberapa
referensi yang sesuai pada tempat yang cocok dalam sebuah buku khusus
ilmiah. Akan tetapi, dia akan mengundang kami untuk membuat beberapa
tambahan secara Islami, yang berkaitan dengan ayat-ayat al-Quran dan Hadis
Nabi dan menyoroti berbagai macam aspek yang menakjubkan agar dimasukkan
pada tempat yang cocok di dalam buku.
Hal ini telah dikerjakan dan akibatnya Profesor Moore menulis sebuah
perkenalan untuk tambahan tentang Islam dan hasilnya dapat Anda lihat
dalam buku ini. Setiap halaman berisi fakta tentang ilmu pengetahuan
embriologi, kami telah menjelaskan beberapa ayat al-Quran dan hadis yang
membuktikan bahwa al-Quran dan sunnah tidak dapat ditiru. Apa yang kami
saksikan sekarang Islam menjadi berkembang ke daerah baru yang di dalamnya
berisi keadilan dan tidak memihak pikiran orang
• [daarut-tauhiid] Fase Penciptaan Manusia (B) hendry . ep


Gambar-6: Perbandingan ukuran antara permen karet (gum) dan embrio pada tahap mudghah.
Sumber : The Developing Human, Moore and Persaud, 5th ed., p. 79.
Bagaimana mungkin nabi Muhammad mempunyai kemungkinan mengetahui senua ini pada 1400 tahun yang lalu, padahal saintis baru mengetahui perkembangan embrio ini setelah ditemukannya mikroskop, suatu alat yang belum dikenal pada 1400 tahun yang lalu. Orang pertama di dunia yang menggunakan mikroskop untuk mengamati sel sperma manusia (spermatozoa) adalah Hamm dan Leeuwenhoek pada tahun 1677, lebih 1000 tahun setelah nabi Muhammad. Hamm dan Leuwenhoek pun ketika itu masih salah mendiskripsikan tahap perkembangan embrio (




MAN DICIPTAKAN DARI DROP PELAN DARI ANTARA BACKBONE dan tulang rusuk


"Sekarang mari manusia tetapi berpikir Dari apa dia diciptakan Dia diciptakan dari A drop --- Prosiding dipancarkan dari antara tulang belakang dan tulang rusuk.!"

[AL-QUR'AN 86:5-7]

Pada tahap embrio, organ reproduksi laki-laki dan perempuan, yaitu testis dan ovarium, memulai pengembangan mereka di dekat ginjal antara tulang punggung dan tulang rusuk kesebelas dan kedua belas. Kemudian mereka turun, gonad betina (ovarium) berhenti di panggul sementara gonad pria (testis) melanjutkan keturunan mereka sebelum kelahiran untuk mencapai skrotum melalui saluran inguinal. Bahkan pada orang dewasa setelah turunnya organ reproduksi, organ-organ ini menerima pasokan saraf dan suplai darah dari Aorta perut, yang di daerah antara tulang belakang (kolom tulang belakang) dan tulang rusuk. Bahkan drainase limfatik dan vena kembali pergi ke daerah yang sama.

MANUSIA DICIPTAKAN DARI nutfah (Kuantitas Minute Cair)


Dalam Qur'an Mulia menyebutkan tidak kurang dari sebelas kali bahwa manusia diciptakan dari 'nutfah', yang berarti jumlah menit cairan atau tetesan cairan yang tersisa setelah mengosongkan cangkir. Hal ini disebutkan dalam beberapa ayat Alquran termasuk 22:05 dan 23:13. {Hal yang sama juga disebutkan di dalam Qur'an dalam 16:04, 18:37, 35:11, 36:77, 40:67, 53:46, 75:37, 76:2 dan 80:19} Sains telah dikonfirmasi dalam beberapa kali bahwa hanya satu dari rata-rata tiga juta sperma diperlukan untuk penyubur ovum. Ini berarti bahwa hanya sebagian 1/three juta atau 0,00003% dari jumlah sperma yang dipancarkan diperlukan untuk pemupukan.


MANUSIA DICIPTAKAN DARI Sulalah (intisari cair)


"Dan membuat keturunannya Dari saripati Dari sifat A cairan hina."

[AL-QUR'AN 32:8]

'Sulalah' Kata bahasa Arab berarti saripati atau bagian terbaik dari keseluruhan. Kami datang untuk tahu sekarang bahwa hanya satu spermatozoan tunggal yang menembus sel telur dibutuhkan untuk pemupukan, dari beberapa juta diproduksi oleh manusia. Itu salah satu spermatozoan dari beberapa juta, yang dimaksud dalam Alquran yang 'Sulalah' sebagai. 'Sulalah' juga berarti ekstraksi yang lembut dari cairan fluid.The mengacu pada baik cairan germinal pria dan wanita yang mengandung gamet. Baik sel telur dan sperma lembut diekstraksi dari lingkungan mereka dalam proses pembuahan.



MAN DICIPTAKAN DARI NUTFATUN AMSHAAJ (bercampur cairan)


Perhatikan ayat Alquran berikut:


"Sesungguhnya KAMI telah menciptakan manusia dari setetes Dari sperma bercampur."

[AL-QUR'AN 76:2]

'Nutfatun amshaajin' Kata bahasa Arab berarti cairan bercampur. Menurut beberapa komentator dari Alquran, berbaur cairan mengacu pada agen laki-laki atau perempuan atau cairan. Setelah campuran gamet jantan dan betina, zigot masih tetap 'nutfah'. bercampur cairan juga dapat merujuk kepada cairan spermatika yang terbentuk dari berbagai sekresi yang berasal dari berbagai kelenjar. 'Nutfatun amshaaj' Oleh karena itu, yaitu kuantitas menit cairan bercampur merujuk kepada gamet jantan dan betina (cairan germinal atau sel) dan bagian dari cairan sekitarnya.


SEX PENENTUAN


Jenis kelamin janin ditentukan oleh sifat sperma dan bukan ovum. Jenis kelamin anak, baik perempuan atau laki-laki, tergantung pada apakah pasangan 23 kromosom XX atau XY masing-masing. Terutama penentuan seks terjadi pada pemupukan dan tergantung pada jenis kromosom seks dalam sperma yang menyuburkan sebuah sel telur. Jika itu adalah sperma bantalan 'X' yang menyuburkan sel telur, janin adalah perempuan dan jika sperma dikenakan 'Y' maka janin laki-laki.


"Itu DIA telah menciptakan pasangan --- Dalam pria dan wanita, Dari benih ketika mengajukan (Sebagai gantinya)."

[AL-QUR'AN 53:45-46]

'Nutfah' Kata Arab berarti jumlah menit 'tumna' cair dan berarti ejakulasi atau ditanam. 'Nutfah' Oleh karena itu secara khusus mengacu pada sperma karena ejakulasi.


Dalam Qur'an mengatakan:


"Apakah dia tidak setetes Dari sperma yang dipancarkan (Dalam bentuk rendah) Kemudian dia menjadi Suatu bekuan menempel;? Kemudian lakukan (ALLAH) membuat Dan fashion (dia) Dalam proporsi karena Dan dia HE dibuat dua jenis kelamin, laki-laki dan perempuan.. "

[AL-QUR'AN 75:37-39]

Di sini sekali lagi disebutkan bahwa jumlah kecil (drop) dari sperma (ditunjukkan oleh maniyyin min kata 'nutfatan) yang berasal dari manusia bertanggung jawab atas jenis kelamin janin. Ibu mertua di anak benua India, pada umumnya lebih memilih memiliki cucu laki-laki dan sering menyalahkan anak perempuan mereka-di-hukum jika anak tidak dalam seks yang diinginkan. Kalau saja mereka tahu bahwa faktor yang menentukan sifat dari sperma laki-laki dan perempuan bukan ovum! Jika mereka adalah untuk menyalahkan siapa pun, mereka harus menyalahkan anak-anak mereka dan bukan anak perempuan mereka-di-hukum karena baik dalam Qur'an dan Sains berpendapat bahwa itu adalah cairan laki-laki yang bertanggung jawab atas jenis kelamin anak!


Foetus PROTECTED DENGAN tiga dinding kegelapan


"DIA membuat Anda, Dalam rahim ibu Anda, Secara bertahap, satu demi satu, Di tiga dinding kegelapan."

[AL-QUR'AN 39:6]

Menurut Prof Keith Moore tiga dinding kegelapan di dalam Qur'an merujuk kepada "
(A) dinding anterior abdomen ibu
(B) dinding rahim (c) selaput amnio-chorionoic.

TAHAPAN EMBRIO


"Man KAMI telah menciptakan Dari saripati (berasal) dari tanah; Kemudian KAMI menempatkannya As (setetes) sperma Di tempat istirahat, tegas tetap; Kemudian KAMI dibuat sperma Ke gumpalan darah yang membeku; Kemudian dari bekuan yang KAMI dibuat Benjolan (janin), kemudian KAMI Made keluar dari benjolan tulang dan pakaian tulang Dengan daging, kemudian KAMI dikembangkan luar itu makhluk lainnya Maka Maha Suci lah Allah, Yang Terbaik untuk menciptakan "!.

[AL-QUR'AN 23:12-14]

Dalam ayat Allah menyatakan bahwa manusia diciptakan dari sejumlah kecil cairan yang ditempatkan di tempat istirahat, tegas tetap (mapan atau mengajukan) yang kata Arab 'qararin bikin digunakan. Rahim terlindungi dengan baik dari posterior oleh kolom tulang belakang didukung tegas oleh otot punggung. Embrio lebih lanjut dilindungi oleh kantung ketuban yang berisi cairan ketuban. Dengan demikian janin memiliki tempat tinggal baik dilindungi. Ini jumlah kecil cairan dibuat 'alaqah' ke dalam, berarti sesuatu yang menempel. Ini juga berarti zat seperti lintah. Kedua deskripsi secara ilmiah dapat diterima seperti pada tahap awal janin menempel ke dinding dan juga muncul menyerupai lintah dalam bentuk. Hal ini juga berperilaku seperti lintah (pengisap darah) dan memperoleh suplai darah dari ibu melalui plasenta. Arti ketiga dari 'alaqah' kata adalah bekuan darah. Selama tahap ini 'alaqah', yang membentang minggu ketiga dan keempat kehamilan, pembekuan darah dalam pembuluh tertutup. Oleh karena itu, embrio memperoleh penampakan gumpalan darah di samping memperoleh penampilan lintah. Pada 1677, Hamm dan Leeuwenhoek adalah ilmuwan pertama yang mengamati sel-sel sperma manusia (spermatozoa) dengan menggunakan mikroskop. Mereka berpikir bahwa sebuah sel sperma berisi miniatur manusia yang tumbuh dalam rahim untuk membentuk bayi yang baru lahir. Ini dikenal sebagai teori perforasi. Ketika para ilmuwan menemukan bahwa sel telur lebih besar dari sperma, hal itu dianggap oleh De Graf dan orang lain bahwa janin ada dalam bentuk miniatur di ovum. Kemudian, pada abad ke-18 Maupertuis menyebarkan teori inheritence biparental. The 'alaqah' berubah menjadi 'mudghah' yang berarti 'sesuatu yang dikunyah (memiliki tanda gigi)' dan juga sesuatu yang norak dan kecil yang dapat dimasukkan ke dalam mulut seperti permen. Kedua penjelasan secara ilmiah benar. Prof Keith Moore mengambil sepotong plester segel dan dibuat ke dalam ukuran dan bentuk tahap awal janin dan mengunyahnya antara gigi untuk membuatnya menjadi 'Mudgha'. Dia membandingkan ini dengan foto-foto dari tahap awal janin. Bekas gigi mirip dengan 'somit' yang merupakan awal pembentukan tulang belakang. Ini 'mudghah' berubah menjadi tulang (izam). Tulang yang berpakaian dengan daging utuh atau otot (Lahm). Kemudian Allah membuatnya menjadi makhluk lain.
Prof Marshall Johnson adalah salah satu ilmuwan terkemuka di AS, dan merupakan Kepala Departemen Anatomi dan Direktur Institut Daniel di Thomas Jefferson University di Philadelphia di Amerika Serikat. Ia diminta untuk mengomentari ayat-ayat Alquran yang berhubungan dengan embriologi. Dia mengatakan bahwa ayat-ayat Alquran menggambarkan tahap embriologis tidak bisa kebetulan. Dia mengatakan kemungkinan bahwa Muhammad --- sal Allahu alayhi wa sallam --- memiliki mikroskop yang canggih. Pada diingatkan bahwa Alquran diturunkan 1400 tahun yang lalu, dan mikroskop diciptakan abad setelah waktu NABI MUHAMMAD --- sal Allahu alayhi wa sallam ---, Prof Johnson tertawa dan mengakui bahwa mikroskop pertama yang ditemukan tidak bisa memperbesar lebih dari 10 kali dan tidak bisa menunjukkan gambar yang jelas. Kemudian ia berkata: "Saya melihat apa-apa di sini dalam konflik dengan konsep bahwa Tuhan campur tangan terlibat ketika MUHAMMAD --- sal Allahu alayhi wa sallam --- membacakan Alquran itu."

Menurut Dr Keith Moore, klasifikasi modern tahap perkembangan embrio yang diadopsi seluruh dunia, tidak mudah dipahami, karena mengidentifikasi tahap di atas panggung, yaitu dasar, numerik 1 tahap 2, dll divisi diungkapkan dalam Qur ' AN didasarkan pada bentuk yang berbeda dan mudah dikenali atau bentuk, yang embrio melewati. Ini didasarkan pada berbagai tahapan perkembangan janin dan memberikan deskripsi secara ilmiah yang elegan yang dipahami dan praktis. tahap embriologis serupa pembangunan manusia telah diuraikan dalam ayat berikut:


"Apakah dia tidak setetes Dari sperma yang dipancarkan (Dalam bentuk rendah) Kemudian dia menjadi Suatu bekuan menempel;? Kemudian lakukan (ALLAH) membuat Dan fashion (dia) Dalam proporsi karena Dan dia HE dibuat dua jenis kelamin, laki-laki dan perempuan.. "

[AL-QUR'AN 75:37-39]

"HIM WHO menciptakan kamu, kamu kuno dalam proporsi karena, Dan memberi engkau hanya bias;. Dalam Bentuk apapun DIA kehendaki, Apakah DIA menjadikan kamu bersama-sama"

[AL-QUR'AN 82:7-8]

Embrio SEBAGIAN DIBENTUK DAN SEBAGIAN berbentuk


Pada tahap 'mugdhah', jika sayatan dibuat di embrio dan organ internal dibedah, akan terlihat bahwa sebagian besar dari mereka terbentuk, sementara yang lainnya belum sepenuhnya terbentuk. Menurut Prof Johnson, jika kita menggambarkan embrio sebagai ciptaan yang sempurna, maka kita hanya menjelaskan bahwa bagian yang telah created.If kita menggambarkannya sebagai ciptaan yang belum sempurna, maka kita hanya menggambarkan bagian yang belum dibuat. Jadi, adalah sebuah ciptaan yang sempurna atau ciptaan yang belum sempurna? Tidak ada penjelasan yang lebih baik dari tahap embriogenesis daripada deskripsi Alquran, 'sebagian terbentuk dan sebagian berbentuk', seperti dalam ayat berikut:


"KAMI menciptakan kamu Keluar dari debu, kemudian keluar dari Sperma, kemudian keluar dari Clot lintah-suka, lalu keluar dari sepotong Dari daging, sebagian terbentuk dan sebagian belum terbentuk."

[AL-QUR'AN 22:05]

Ilmiah kita tahu bahwa pada tahap awal pengembangan ada beberapa sel yang dibedakan dan ada beberapa sel yang terdiferensiasi --- beberapa organ terbentuk, dan lainnya belum terbentuk.


SENSE OF PENDENGARAN DAN PENGLIHATAN


Thefirst akal untuk mengembangkan dalam embrio manusia berkembang adalah pendengaran. Janin dapat mendengar suara setelah Wek 24. Selanjutnya, indra penglihatan dikembangkan dan di minggu 28, retina menjadi sensitif terhadap cahaya. Perhatikan ayat-ayat Al-Qur'an berikut ini berkaitan dengan perkembangan indera dalam embrio:


"Dan DIA memberi Anda (fakultas-fakultas) pendengaran dan penglihatan dan perasaan (dan pemahaman)."

[AL-QUR'AN 32:9]

"Sesungguhnya KAMI telah menciptakan manusia dari setetes Dari sperma bercampur, Dalam rangka untuk mencoba dia: Jadi KAMI memberinya (hadiah), Dari mendengar dan melihat."

[AL-QUR'AN 76:2]

"Ini adalah HE WHO telah menciptakan Bagi Anda (fakultas-fakultas) pendengaran, penglihatan, perasaan dan pemahaman:! Terima kasih sedikit Hal ini kamu berikan"

[AL-QUR'AN 23:78]

Dalam semua ayat-ayat ini indera pendengaran disebutkan sebelumnya penglihatan. Dengan demikian gambaran Al-Quran sesuai dengan penemuan-penemuan di embriologi modern.
Dr Joe Leigh Simpson, Ketua Departemen Obstetri dan Ginekologi, di Baylor College of Medicine, Houston, Amerika Serikat, menyatakan: "... hadist ini, perkataan-perkataan MUHAMMAD --- sal Allahu alayhi wa alaihi --- bisa tidak telah diperoleh atas dasar pengetahuan ilmiah yang tersedia pada saat penulis (7 abad) ini berikut. bahwa bukan hanya tidak ada konflik antara genetika dan agama (Islam) tetapi sebenarnya dalam agama (Islam) dapat memandu ilmu dengan menambahkan wahyu ke beberapa pendekatan ilmiah yang tradisional ... terdapat laporan di dalam Qur'an ditunjukkan abad kemudian menjadi valid yang mendukung pengetahuan di dalam Qur'an yang telah diturunkan dari TUHAN. "
Dr.Yusuf Estes.2010. http://www.answering-christianity.com/embryology.htm

Komentar

Recommended Posts

randomposts

Postingan Populer