TEKNIK PEMINDAHAN BIAKAN MIKROBA SECARA ASEPTIK

Laporan Praktikum ke- 3 Hari/Tanggal : Rabu/9 Maret 2011 m.k. Dasar-dasar Mikrobiologi Akuatik Kelompok : X Asisten : TEKNIK PEMINDAHAN BIAKAN MIKROBA SECARA ASEPTIK Disusun oleh: C C140900 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN AKUAKULTUR DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemindahan atau pembiakan mikroba sangat penting dilakukan, hal ini dimaksudkan agar ketika kita membutuhkan suatu mikroba kita tidak perlu mencari dengan susah payah lagi. Karena kita sudah bisa membiakannya. Dalam melakukan pemindahan biakan mikroba haruslah dilakukan dengan cara steril, hal ini bertujuan agar tidak terjadi kontamian pada bakteri yang kita pindahkan ataupun pada bakteri yang akan kita kultur. 1.2 Tujuan Parktikum ini bertujuan agar praktikan menguasai teknik pemindahan biakan murni dari suatu wadah ke wadah yang lain secara aseptik. II. METODOLOGI 2.1 Waktu dan Tempat Praktikum ini dilaksanakan pada hri rabu, tanggal 2 Maret 2010 Bertempat di Laboratorium Lingkungan pada jam 07.00-09.30 WIB, dan dilakukan pengamatan pada hari kamis tanggal 3 Maret 2010 jam 10.00 WIB. Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. 2.2 Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan pada praktikum adalah tabung reaksi, rak tabung, lup inokulasi, bunsen, dan incubator. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan adalah medium tryptone soya broth (TSB), medium agar miring sea water complete (SWC), biakan Bakteri, dan alkohol 70%. 2.3 Prosedur Kerja 2.3.1 Pemindahan Biakan Murni Secara Aseptik Pemindahan biakan bakteri diawali dari sterilisasi lingkungan dengan menyemprotkan alcohol 70% pada meja dan tangan. Selanjutnya dua tabung reaksi yang berisi biakan bakteri dipegang dengan tangan kiri, sedangkan lup inokulasi dipegang dengan tangan kanan. Panaskan lup inokulasi pada Bunsen sampai warnanya kemerahan. Kemudian buka kedua penutup tabung dan panaskan bagian lubang tabung pada Bunsen. Lup inokulasi yang panas didiamkan dulu sebentar sampai dingin bakteri yang akan dipindahkan tidak mati. Setelah lup inokulasi dingin maka pemindahan bakteri bisa dilakukan dengan cara memasukan lup ionkulasi ke satu tabung dan memasukannya lagi ke tabung yang kedua. Setelah selesai dilakukan panaskan kedua lubang tabung reaksi pada bagian lubang tabung, lup inokulasi juga dibakar agar bakteri yang masih menempel mati. 2.3.2 Penggoresan biakan agar miring Penggoresan biakan diawali dari sterilisasi lingkungan dengan menyemprotkan alcohol 70% pada meja dan tangan. Selanjutnya biakan bakteri pada tabung di pegang dengan tangan kiri, lup inokulasi dipegang di tangan kanan. Panaskan lup inokulasi sampai berwarna kemerahan, buka penutup tabung yang berisi biakan kemudian panaskan mulut tabung pada Bunsen. Setelah lup inokulasi dingin, gores biakan bakteri yang ada pada tabung dengan menggunakan lup inokulasi. Letakkan biakan bakteri pada tempat steril, kemudian ambil tabung yeng berisi media agar miring yang akan dibiakan baketri. Buka penutup tabungnya dan panaskan bagian mulut tabung dengan Bunsen. Goreskan lup inokulasi di media agar miring dengan cara zig-zg agar bakteri yang tumbuh bias lebih banyak. III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Tabel 1. Hasil pemindahan biakan bakteri mikroba pada SWC cair No Sampel Warna media Keterangan 1 Putri Zulpania Bening − 2 Jonedhi Bening − 3 Tia Oktaviani Bening − Keterangan : + = Ada kontaminan − = Tidak ada kontaminan Tabel 2. Hasil pemindahan biakan mikroba pada media SWC agar miring N0 Sampel Warna koloni Keterangan 1 Cahyadin Orange − 2 Ahmad Habibie Orange − 3 Jonedhi Orange − Keterangan : + = Ada kontaminan − = Tidak ada kontaminan 3.2 Pembahasan Pembiakan mikroba dalam laboratorium memerlukan medium yang berisi zat hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai dengan mikroorganisme. Zat hara digunakan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energi dalam metabolisme, dan pergerakan. Lazimnya, medium biakan berisi air, sumber energi, zat hara sebagai sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen, hidrogen serta unsur – unsur sekelumit (trace element). Dalam bahan dasar medium dapat pula ditambahkan faktor pertumbuhan berupa asam amino, vitamin atau nukleotida (Waluyo, 2004). Media SWC ( Sea Water Complete) adalah media yang digunakan untuk membiakan bakteri yang hidup di air laut. Media SWC dibuat dengan komposisi 500 ml air, garam laut 12 g, pepton 2,5 g, 1,5 g ekstrak ragi, 1,5 ml gliserol (gliserin) 7,5 g Agar. Media padat adalah media yang diperoleh dengan cara menambahkan agar – agar. Agar berasal dari ganggang/alga yang berfungsi sebagai bahan pemadat. Alga digunakan karena bahan ini tidak diuraikan oleh mikroorganisme, dan dapat membeku pada suhu di atas 45°C. Media padat sangat bermanfaat untuk isolasi kultur murni, perhitungan mikroba, dan seleksi galur yang diinginkan. Media padat berisi substabsi yang memadat ketika didinginkan pada suhu kamar. Medium padat biasanya digunakan untuk mengamati penampilan atau morfologi koloni dan mengisolasi biakan murni. Sedangkan medium dengan konsistensi pertengahan disebut medium setengah padat. Kegunaanya antara lain untuk menguji ada tidaknya motilitas dan kemampuan fermentasi. Medium setengah padat seringkali mengandung baik gelatin maupun agar-agar namun dalam konsentrasi lebih kecil daripada medium padat Media padat terbagi menjadimedia agar miring, dan agar deep.. Media cair sering digunakan untuk mempelajari sifat faali dan genetika mikroorganisme. Harganya cukup mahal karena senyawa organik dan anorganik yang ditambahkan harus murni. Contoh media cair: ciran Hanks, Locke, Thyrode, Eagle. Pseudoalteromonas sp. merupakan jenis bakteri yang hidup di perairan laut sehingga memerlukan medium SWC untuk pembuatan kulturnya. Pada umumnya hidup di air laut dan kebanyakan berupa bakteri gram negatif. Dalam ekosistem anggota genus ini menempati berbagai peran seperti parasit obligat (patogen), probiotik, bahkan agen bioremediasi. Taksonomi Pseudoalteromonas sp sebagai berikut: Kingdom : Bacteria Phylum : Proteobacteria Kelas : Gamma Proteobacteria Ordo : Alteromonadales Famili : Alteromonadaceae Genus : Pseudoalteromonas Dari hasil pengamtan yang dilakukan, pada pemindahan biakan mikroba didapatkan hasil yang memuaskan karena pada semua sampel yang dilakukan tidak terjadi kontaminasi. Begitu juga dengan pemindahan biakan mikroba pada media SWC agar miring. I. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Pemindahan biakan bakteri dari suatu wadah ke wadah lain telah bisa dilakukan dengan aseptik. Hasil pengamatan yang dilakukan pada hari kamis menunjukan hasil yang memuaskan, karena semua sampel yang dilakukan tidak terjadi kontamiasi. 4.2 Saran Praktikum selanjutnya diharapkan agar semua praktikan bisa melakukan semua prosedur kerja yang ada, tidak hanya satu prosedur saja, karena pada praktikum yang dilkukan praktikan dilakukan pembagian prosedur kerja sehingga praktikan tidak dapat merasakan semua prosedur kerja. DAFTAR PUSTAKA Anonim 2011. Media SWC. http://cibt.bio.cornell.edu/programs/archive /0610ccc/media.pdf Anonim, 2011. Medium Padat. http://www.scribd.com/doc/38670304/Media-Padat Garrity MG, Bell JA, dan Lilburn TG. 2004. Taxonomic Outline of The Prokaryotes: Bergeys Manual of Systematic Bacteriology Second Edition. New York: Springer

Recommended Posts

randomposts

Postingan Populer