Penghitungan Intensitas Penyakit Bercak Cercospora spp pada Kacang Tanah ( Arachis hypogea)

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR PROTEKSI TANAMAN Penghitungan Intensitas Penyakit Bercak Cercospora spp pada Kacang Tanah ( Arachis hypogea) Oleh : Nama: Siti Faria NRP:A24090178 Nama Asisten: 1.Rizki Pradana /A34080057 2. Dian Fitria /A34080059 Dosen : Dr. Ir. Gede Suastika, M.sc Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor 2011 PENDAHULUAN Latar Belakang Pengamatan terhadap perkembangan suatu penyakit yang terdapat dalam lahan pertanian sangat memerlukan pengendalian penyakit yang dilakukan secara rutin dan berkala. Dengan adanya pengamatan maka akan diperoleh informasi tentang jenis penyakit dan tingkat serangannya. Selanjutnya informasi yang didapat digunakan sebagai sarana dalam mengambil keputusan untuk pengendalian terhadap penyakit tersebut. Pengamatan penyakit merupakan kegiatan penghitungan dan pengumpulan informasi tentang keadaaan populasi atau tingkat serangan penyakit dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada waktu dan tempat tertentu. Teknik Pengamatan penyakit pada tanaman memiliki arti penting dikarenakan merupakan salah satu cara untuk mengetahui tingkat kerusakan serta perkembangan dari penyakit sehingga dapat menjawab pertanyaan perlu tidaknya penyakit tersebut untuk dikendalikan. Teknik pengendalian penyakit pada tanaman dipengaruhi oleh teknik pengamatan yang digunakan. Teknik yang digunakan bermacam – macam tergantung dari jenis tanaman yang ingin diamati. Akan tetapi yang terpenting adalah pengamatan harus dilakukan secara periodik dan berkala pada lokasi yang sama. Kesalahan dalam melakukan pengamatan maka akan berakibat fatal. Tujuan Praktikum ini bertujuan untuk menghitung intensitas penyakit atau severitas penyakit pada penyakit bercak daun Cercospora kacang tanah. BAHAN DAN METODE ahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah 10 helai daun kacang tanah ( Arachis hypogea) yang terinfeksi penyakit bercak daun ( Cercospora spp ). Alat yang digunakan berupa kalkulator, table pengamatan, dan pensil. Metode yang digunakan adalah menghitung Intensitas penyakit atau severitas penyakit (I) pada penyakit bercak daun kacang tanah. Untuk menghitung Intensitas penyakit dapat digunakan rumus I=n x vN x Z x 100%. I= Intensitas penyakit (%) n= Jumlah daun yang menunjukkan skor tertentu N= Jumlah daun yang diamati z= scoring terbesar v=skor untuk kategori serangan terberat keparahan atu gejala berat dinyatakan sebagai presentase luas gejala terhadap total luas permukaan daun dan dikategorikan dalam skala kerusakan dengan masing-masing nilai skor sebagai berikut” Skor Skala kerusakan 0 Luas gejala 0% 1 Luas gejala 1-5% 2 Luas gejala 6-10% 3 Luas gejala 11-25% 4 Luas gejala 26-40% 5 Luas gejala 41-65% 6 Luas gejala 66-100% HASIL PENGAMATAN Daun ke K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 % skor % skor % Skor % skor % skor % skor % skor 1 1 1 35 4 30 4 2 1 0 0 2 1 75 6 2 8 2 3 1 3 1 7 2 1 1 30 4 2 1 3 32 4 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 8 2 4 3 1 1 1 3 1 13 3 3 1 10 2 7 2 5 60 5 1 1 7 2 50 5 4 1 1 1 0 0 6 1 1 80 6 45 5 8 2 7 2 7 2 6 2 7 62 5 26 4 50 5 1 1 8 2 20 3 10 2 8 30 4 65 6 24 3 4 1 12 3 2 1 2 1 9 4 1 3 1 27 4 38 4 28 4 10 2 25 3 10 20 3 41 5 35 4 62 5 43 5 25 3 20 3 27 30 30 25 20 20 22 I 45 50 50 41.7 33.3 33.3 36.67 PEMBAHASAN Pengamatan keparahan suatu penyakit Penghitungan Intensitas Penyakit (IP) Dalam pengamatan penyakit maka ada satu aspek yang harus dan penting untuk diperhatikan yaitu adalah penghitungan Intensitas Penyakit (IP). Rumus atau model perhitungan Intensitas Penyakit (IP) sangat banyak yang telah dimodifikasi atau belum. Hal ini lebih disesuaikan dengan patogen yang diamati. Satu jenis model dapat digunakan untuk menghitung IP dari berbagai jenis penyakit, namun adakala model tersebut hanya cocok digunakan untuk menghitung suatu penyakit tertentu. Hasil perhitungan IP untuk suatu jenis penyakit akan berbeda jika pengamatan yang dilakukan oleh orang yang berbeda pula. Sehingga dalam penarikan kesimpulannya juga akan berbeda. Pemilihan model atau rumus perhitungan IP turut menentukan hasil akhir dari pengamatan. Hal – hal yang perlu diketahui dalam memilih model atau rumus perhitungan IP,yaitu: Jenis penyakit, maksudnya disini adalah lebih terhadap pengenalan terhadap penyakit, missal gejala, pathogen, dan penyebarannya. Jenis Petogen, maksudnya adalah lebih kepada perkembangan dari pathogen tersebut serta karakter pathogen. Teknik pengamatan yang digunakan dapat berupa pengamatan mutlak atau pengamatan relative serta teknik pengamatan lainnya. Skoring yang digunakan. (Theremaone, 2009) Intensitas penyakit merupakan proporsi permukaan inang yang terinfeksi terhadap total permukaan ingang yang diamati. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dapat diketahui bahwaintensitas penyakit kelompok satu sebesar 45%, kelompk 2 50%, kelompok 3 IV. SIMPULAN Dari praktikum yang telah dilaknakan di jubung saya dapat menyimpulkan bahwa tingkat serangan penyakit (intensitas penyakit) yang terjadi pada tanaman jagung yang telah diamati yaitu masih berkisar 37,7 % atau boleh dikatakan masih sebagian kecil tanaman yang terserang, meskipun demikian tanaman tersebut perlu penanganan yang tepat dan sesegera mungkin agar hasil produksinya tidak hilang. DAFTAR PUSTAKA http://onank-theremaone.blogspot.com/2009/03/teknik-pengamatan-penyakit- pada.html dikutip tanggal 20 November 2009 Menegristek. 2000. Jagung. Jakarta, Jl. M.H. Thamrin 8. http://www.ristek.go.id dikutip tanggal 20 November 2009 Mustafa, H. 2000. Teknik Sampling. http://home.unpar.ac.id/%7Ehasan/SAMPLING.doc. Diakses tanggal 20 November 2009. Nasution, R. 2003. Teknik Sampling. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara. Sumartini dan Sri Hardaningsih. 1995 Penge-nalan Hama dan Penyakit Tanaman Jagung serta Pengendalianya. Dalam Monograf Balittan Malang no. 13. Balittan Pangan. Malang. Sutoro; Yogo Sulaeman; Iskandar. (1988). Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Warisno (1998). Budidaya Jagung Hibrida. Yogyakarta. Kanisius. KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA