nabi muhammad

BIOGRAFI NABI MUHAMMAD SAW

KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW
Nabi Muhammad saw berasal dari kabilah Quraisy, tepatnya keturunan Hasyim. Ayah beliau adalah Abdullah bin Abdul Muthalib, cucu Hasyim. Ibunda beliau adalah Aminah binti Wahb yang berasal dari keturunan Bani Zuhrah, salah satu kabilah Quraisy. Setelah menikah, Abdullah melakukan pepergian ke Syam. Ketika pulang dari pepergian itu, ia wafat di Madinah dan dikuburkan di kota itu juga.

Setelah beberapa bulan dari wafatnya sang ayah berlalu, Nabi pamungkas para nabi lahir di bulan Rabi’ul Awal, tahun 571 Masehi di Makkah, dan dengan kelahirannya itu, dunia menjadi terang-benderang. Nabi Muhammad saaw dilahirkan pada tahun gajah, yakni tahun dimana Abrahah al-Asyram berusaha menyerang Makkah dan menghancurkan Ka’bah dengan pasukan gajahnya. Lalu Allah menggagalkannya dengan mu’jizat sebagaimana diceritakan dalam Surat Al-Fiil. Menurut pendapat yang paling kuat, beliau lahir pada hari Senin malam, 12 Rabi’ul Awwal.
Beliau lahir dalam keadaan yatim. Ayahnya (Abdullah bin Abdul Muthalib) meninggal ketika ibunya (Aminah binti Wahhab bin Abdu Manaf bin Zuhra) mengandung beliau saaw dua bulan. Lalu beliau di asuh Abdul Muthalib, dan disusukannya kepada Halimah binti Abu Dzu’aib, seorang wanita dari Banu Sa’ad.
Pada waktu itu pedalaman Banu Sa’ad sedang mengalami musim kemarau yang menyebabkan keringnya ladang peternakan dan pertanian. Tidak lama setelah Muhammad saaw tinggal di sana, pedalaman Banu Sa’ad kembali menghijau, sehingga kambing-kambing pulang dengan perut kenyang dan penuh air susunya. Kehadiran Muhammad saaw telah membawa keberkahan di sekitarnya. Sesuai dengan kebiasaan para bangsawan Makkah, ibundanya menyerahkan Muhammad kecil kepada Halimah Sa’diyah dari kabilah Bani Sa’d untuk disusui. Beliau tinggal di rumah Halimah selama empat tahun. Setelah itu, sang ibu mengambilnya kembali.

MASA REMAJA NABI MUHAMMAD

Lanskap kehidupan Muhammad memang selalu menampilkan kejutan-kejutan yang terkadang getir, terkadang manis namun semua sarat dengan makna. Ketika ia kecil kecil kita kerap terhenyak menyaksikan betapa sedih hidupnya karena kehilangan beruntun dari manusia-manusia terdekat . Mulai dari kehilangan ayah, bunda, disambung dengan kehilangan kakek tersayang. Namun semua cobaan dilaluinya dengan tabah.
Masa kecilnya memang seakan buram tanpa warna, kering dari aura kenikmatan duniawi dan selalu dipenuhi dengan kerja keras.
Kini, dalam menempuh masa remajanya, apakah Muhammad tetap mengalami berbagai derita sebagai ujian kehidupannya? Tidakkah ia seperti para remaja lainnya, yang menjalani masa ini dengan penuh kebebasan?
Bukankah masa remaja adalah masa yang paling indah? Dimana anak-anak remaja itu mendapatkan kebebasan pertama mereka dan pengakuan akan kedewasaan meskipun secara pribadi mereka tak lebih dari anak manja dan sombong yang ingin melakukan kesenangan-kesenangan orang dewasa.
Muhammad, kendati mulai meniti hidup sebagai remaja tanggung, namun sungguh luar biasa, karakter pribadinya tak berubah sama sekali. Berbagai pelajaran kehidupan yang didapatinya ketika kecil, justru menjadi penyelamat baginya dalam menghadapi permasalahan dan ketika ia harus mengambil keputusan.
Pada fase inilah kecedasan emosi Muhammad semakin bertambah dan bertambah. Inilah fase penting bagi Muhammad karena setelah masa remaja, Muhammad akan menjadi seorang dewasa, dimana pada saat itulah dia harus mencapai ‘kesempurnaan sikap, pikiran dan hati’. Sebagai bekal baginya dalam memimpin umat manusia, meninggalkan kebatilan menuju yang haq. Yaitu Allah SWT semata-mata.


MASA DEWASA NABI MUHAMMAD
Gembala kambing yang berhati terang itu, dalam udara yang
bebas lepas di siang hari, dalam kemilau bintang bila malam
sudah bertahta, menemukan suatu tempat yang serasi untuk
pemikiran dan permenungannya. Ia menerawang dalam suasana alam
demikian itu, karena ia ingin melihat sesuatu di balik semua
itu. Dalam pelbagai manifestasi alam ia mencari suatu
penafsiran tentang penciptaan semesta ini. Ia melihat dirinya
sendiri. Karena hatinya yang terang, jantungnya yang hidup, ia
melihat dirinya tidak terpisah dari alam semesta itu. Bukankah
juga ia menghirup udaranya, dan kalau tidak demikian berarti
kematian? Bukankah ia dihidupkan oleh sinar matahari,
bermandikan cahaya bulan dan kehadirannya berhubungan dengan
bintang-bintang dan dengan seluruh alam? Bintang-bintang dan
semesta alam yang tampak membentang di depannya, berhubungan
satu dengan yang lain dalam susunan yang sudah ditentukan,
matahari tiada seharusnya dapat mengejar bulan atau malam akan
mendahului siang. Apabila kelompok kambing yang ada di depan
Muhammad itu memintakan kesadaran dan perhatiannya supaya
jangan ada serigala yang akan menerkam domba itu, jangan
sampai - selama tugasnya di pedalaman itu - ada domba yang
sesat, maka kesadaran dan kekuatan apakah yang menjaga susunan
alam yang begitu kuat ini?

Pemikiran dan permenungan demikian membuat ia jauh dari segalpemikiran nafsu manusia duniawi. Ia berada lebih tinggi dari
itu sehingga adanya hidup palsu yang sia-sia akan tampak jelas
di hadapannya. Oleh karena itu, dalam perbuatan dan
tingkah-lakunya Muhammad terhindar dari segala penodaan nama
yang sudah diberikan kepadanya oleh penduduk Mekah, dan memang
begitu adanya: Al-Amin.

Semua ini dibuktikan oleh keterangan yang diceritakannya
kemudian, bahwa ketika itu ia sedang menggembala kambing
dengan seorang kawannya. Pada suatu hari hatinya berkata,
bahwa ia ingin bermain-main seperti pemuda-pemuda lain. Hal
ini dikatakannya kepada kawannya pada suatu senja, bahwa ia
ingin turun ke Mekah, bermain-main seperti para pemuda di
gelap malam, dan dimintanya kawannya menjagakan kambing
ternaknya itu. Tetapi sesampainya di ujung Mekah, perhatiannya
tertarik pada suatu pesta perkawinan dan dia hadir di tempat
itu. Tetapi tiba-tiba ia tertidur. Pada malam berikutnya
datang lagi ia ke Mekah, dengan maksud yang sama. Terdengar
olehnya irama musik yang indah, seolah turun dari langit. Ia
duduk mendengarkan. Lalu tertidur lagi sampai pagi. Jadi apakah gerangan pengaruh segala daya penarik Mekah itu
terhadap kalbu dan jiwa yang begitu padat oleh pikiran dan
renungan? Gerangan apa pula artinya segala daya penarik yang
kita gambarkan itu yang juga tidak disenangi oleh mereka yang
martabatnya jauh di bawah Muhammad?

Karena itu ia terhindar dari cacat. Yang sangat terasa benar
nikmatnya, ialah bila ia sedang berpikir atau merenung. Dan
kehidupan berpikir dan merenung serta kesenangan bekerja
sekadarnya seperti menggembalakan kambing, bukanlah suatu cara
hidup yang membawa kekayaan berlimpah-limpah baginya. Dan
memang tidak pernah Muhammad mempedulikan hal itu. Dalam
hidupnya ia memang menjauhkan diri dari segala pengaruh
materi. Apa gunanya ia mcngejar itu padahal sudah menjadi
bawaannya ia tidak pernah tertarik? Yang diperlukannya dalam
hidup ini asal dia masih dapat menyambung hidupnya.
Setelah mendapat nasehat paman-pamannya Muhammad pergi dengan
Maisara, budak Khadijah. Dengan mengambil jalan padang pasir
kafilah itupun berangkat menuju Syam, dengan melalui
Wadi'l-Qura, Madyan dan Diar Thamud serta daerah-daerah yang
dulu pernah dilalui Muhammad dengan pamannya Abu Talib tatkala
umurnya baru duabelas tahun.

Perjalanan sekali ini telah menghidupkan kembali kenangannya
tentag perjalanan yang pertama dulu itu. Hal ini menambah dia
lebih banyak bermenung, lebih banyak berpikir tentang segala
yang pernah dilihat, yang pernah didengar sebelumnya: tentang
peribadatan dan kepercayaan-kepercayaan di Syam atau di
pasar-pasar sekeliling Mekah.

Setelah sampai di Bushra ia bertemu dengan agama Nasrani SyamIa bicara dengan rahib-rahib dan pendeta-pendeta agama itu,
dan seorang rahib Nestoria juga mengajaknya bicara. Barangkali
dia atau rahib-rahib lain pernah juga mengajak Muhammad
berdebat tentang agama Isa, agama yang waktu itu sudah
berpecah-belah menjadi beberapa golongan dan sekta-sekta -
seperti sudah kita uraikan di atas. Dengan kejujuran dan kemampuannya ternyata Muhammad mampubenar memperdagangkan barang-barang Khadijah, dengan cara
perdagangan yang lebih banyak menguntungkan daripada yang
dilakukan orang lain sebelumnya. Demikian juga dengan karakter
yang manis dan perasaannya yang luhur ia dapat menarik
kecintaan dan penghormatan Maisara kepadanya. Setelah tiba
waktunya mereka akan kembali, mereka membeli segala barang
dagangan dari Syam yang kira-kira akan disukai oleh Khadijah.

Dalam perjalanan kembali kafilah itu singgah di
Marr'-z-Zahran. Ketika itu Maisara berkata: "Muhammad, cepat-cepatlah kau menemui Khadijah dan ceritakan pengalamanmu. Dia akan mengerti hal itu." Muhammad berangkat dan tengah hari sudah sampai di Mekah. Ketika itu Khadijah sedang berada di ruang atas. Bila
dilihatnya Muhammad di atas unta dan sudah memasuki halaman
rumahnya. ia turun dan menyambutnya. Didengarnya Muhammad
bercerita dengan bahasa yang begitu fasih tentang perjalanannya serta laba yang diperolehnya, demikian juga mengenai barang-barang Syam yang dibawanya. Khadijah gembira dan tertarik sekali mendengarkan. Sesudah itu Maisarapun
datang pula yang lalu bercerita juga tentang Muhammad, betapa
halusnya wataknya, betapa tingginya budi-pekertinya. Hal ini menambah pengetahuan Khadijah di samping yang sudah diketahuinya sebagai pemuda Mekah yang besar jasanya. Dalam waktu singkat saja kegembiraan Khadijah ini telah
berubah menjadi rasa cinta, sehingga dia - yang sudah berusia empatpuluh tahun, dan yang sebelum itu telah menolak lamaran pemuka-pemuka dan pembesar-pembesar Quraisy - tertarik juga hatinya mengawini pemuda ini, yang tutur kata dan pandangan
matanya telah menembusi kalbunya. "Dengan cara bagaimana?" tanya Muhammad. Sebenarnya ia sendir berkenan kepada Khadijah sekalipun hati kecilnya belum lagi
memikirkan soal perkawinan, mengingat Khadijah sudah menolak
permintaan hartawan-hartawan dan bangsawan-bangsawan Quraisy.

Setelah atas pertanyaan itu Nufaisa mengatakan: "Serahkan hal
itu kepadaku," maka iapun menyatakan persetujuannya. Tak lama
kemudian Khadijah menentukan waktunya yang kelak akan dihadiri
oleh paman-paman Muhammad supaya dapat bertemu dengan keluarga
Khadijah guna menentukan hari perkawinan. Kemudian perkawinan itu berlangsung dengan diwakili oleh paman Khadijah, Umar bin Asad, sebab Khuwailid ayahnya sudah meninggal sebelum Perang Fijar. Hal ini dengan sendirinya
telah membantah apa yang biasa dikatakan, bahwa ayahnya ada
tapi tidak menyetujui perkawinan itu dan bahwa Khadijah telah
memberikan minuman keras sehingga ia mabuk dan dengan begitu
perkawinannya dengan Muhammad kemudian dilangsungkan.
Di sinilah dimulainya lembaran baru dalam kehidupan Muhammad.
Dimulainya kehidupan itu sebagai suami-isteri dan ibu-bapa,
suami-isten yang harmonis dan sedap dari kedua belah pihak,
dan sebagai ibu-bapa yang telah merasakan pedihnya kehilangan
anak sebagaimana pernah dialami Muhammad yang telah kehilangan
ibu-bapa semasa ia masih kecil.

AWAL KENABIAN MUHAMMAD SAW
Setelah Muhammad mengaku menerima wahyu dari Jibril, beberapa orang mengikuti Khadijah, untuk memeluk Islam, dan mengakui kerasulan Muhammad, diantaranya adalah:
1. Ali bin Abu Taleb. Dia adalah sepupu kesepuluh Muhammad yang hidup dalam tanggungan Muhammad dan yang kemudian menikahi anaknya, Fatimah.
2. Zaid bin Harith, budak yang dibebaskan dan kemudian diangkat anak oleh Muhammad. Nantinya istri Zaid tersebut, yaitu Zainab dinikahi oleh Muhammad.
3. Abdullah Atik bin Abu Kahafa, yang lebih dikenal sebagai Abu Bakar, “bapak dari onta betina perawan,” sebuah gelar yang dia dapat setelah ia membiarkan Muhammad yang berumur 50 tahun menikahi anak perempuannya, Aisha yang berumur 6 th. Dia adalah salah satu teman dekat Muhammad.
4. Abdu Amr, anak dari Awf, kerabat jauh dari ibu Muhammad, Aminah
5. Abu Ubaydah, anak dari al-Jarrah, dari Bani al-Harith.
Karena Muhammad telah diyakinkan Khadijah dan Waraqah bahwa misinya bisa sangat berbahaya, oleh sebab itu dia berencana untuk melakukan misi pertama ini dengan rahasia. Saat itu dia mulai menyebarkan agama barunya secara pelahan2 dan diam2. Dalam tiga tahun pertamanya ia hanya dapat menarik tidak lebih dari 40 orang; mereka itu juga, sebagian besar adalah anak2 muda, orang asing dan bekas budak. Untuk para pengikutnya ini, Muhammad mengenalkan tiga doa harian, yang dia pinjam dari ritual pagan kuno. Karena takut, dia menyuruh para pengikutnya untuk melakukan doa2 mereka ditempat tertutup, baik itu dirumah salah seorang pengikut atau digua dekat Mekah. Kerahasiaan ini tidak efektif, karena akhirnya kaum pagan (pemuja berhala) tahu akan pertemuan2 rahasia Muhammad. Dalam salah satu pertemuan, massa mengamuk, dan perkelahian terjadi. Saad, seorang muslim, melukai salah satu orang pagan. (Persis kelakuan para muslim ketika tau ada Jamaah Ahmadiah yang sedang melakukan ibadah). Dengan ini, Saad menjadi Muslim pertama yang mengucurkan darah demi Islam. Terbongkarnya rahasianya ini mengecilkan semangat Muhammad dan meningkatkan ketidak tenangan pikirannya. Perlu diketahui bahwa pada jaman Muhammad ini, tidak ada pemerintahan di Jazirah Arab, tidak ada aparat atau polisi yang menjaga keamanan atau ketertiban wilayah tersebut. Sistem keamanan yang ada adalah sistem perlindungan klan atau kelompok. Membunuh seseorang dari suatu kelompok, itu berarti orang tersebut harus berhadapan dengan kelompok dari orang yang ia bunuh. Abu Bakar dan Usman mendapatkan perlindungan yang kuat dari klan mereka. Hasilnya, mereka tidak pernah menghadapi kekerasan dari kaum pagan Mekah, meski mereka telah menjadi muslim, dan menemani Muhammad dalam setiap perjalanan khotbahnya. Bahkan Ali yang muda tidak pernah diganggu ataupun diperlakukan kasar oleh anak2 seumurnya, atau oleh orang yang lebih tua hanya karena ia telah memeluk islam. Dengan semakin besarnya dorongan Khadijah dan Waraqah, Muhammad mulai menunjukkan antusiasme yang besar dan mulai secara terbuka menyatakan doktrin2nya, dan memperkenalkan diri sebagai seorang nabi, yang dikirim oleh tuhan untuk mengakhiri pemujaan berhala. Kaum kafir Mekah merasa sangat terluka oleh hinaan2nya terhadap agama nenek moyang mereka.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan bapak-bapak dan saudara-saudaramu pemimpin-pemimpinmu, jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka pemimpin-pemimpinmu, maka mereka itulah orang-orang yang lalim. (QS 9.23)”
“Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan (QS 29:8)”
Meski Muhammad telah merobek2 kehidupan sosial dan agama mereka, kaum kafir tidak pernah menunjukkan kekerasan apapun terhadap Muhammad. Mereka tidak pernah menyiksanya, ataupun mencoba melukai dia. Pada satu kejadian, dilaporkan beberapa orang pagan melempar tanah ke Muhammad, tapi tidak membuatnya terluka atau kesakitan. Beberapa kaum kafir yang bersikap netral menuntut bukti2 ajaib dan mujizat pada Muhammad. Karena memang dia bukan nabi, maka diapun tidak bisa melakukan mujizat. Oleh karenanya ia menjawab dengan jawaban diplomatis. Merasa tidak puas, mereka menuntut bukti2 yang nyata, keajaiban yang bisa dirasakan dan dilihat, misal membuat orang bisu menjadi dapat berkata2, yang tuli jadi mendengar, yang buta jadi melihat, atau yang mati hidup kembali. Muhammad seperti biasa, tidak hanya menghindari tuntutan ini, tapi dia juga mengulang2 perkataan yang sama (hanya Qurannya sebagai keajaiban). Dan disaat yang sama, dia mengancam dan mengutuki mereka dengan hukuman berat dari tuhan, jika mereka berkeras menuntut hal itu.
Al Maalem, seorang penulis Arab, mencatat bahwa terdapat beberapa murid Muhammad yang bergabung dengan para kaum pagan untuk menuntut ditunjukkan keajaiban, dan memintanya untuk membuktikan kemampuannya dengan mengubah bukit Safa menjadi emas. Didesak seperti itu, Muhammad berdoa, dan setelah selesai, dia meyakinkan para pengikutnya dan juga mereka yang menentangnya bahwa malaikat Jibril muncul dihadapannya dan memberitahu bahwa jika tuhan mengabulkan doanya dan melakukan keajaiban yang diminta, mereka semua yang tidak percaya sebelumnya akan dimusnahkan. Karena itu ia memohon tuhan agar keajaiban itu tidak diwujudkan hingga bukit Safa tetap seperti sekarang ini dan tidak berubah menjadi emas. Dia terus berkeras bahwa Quran adalah keajaibannya dan diatas itu; dia tidak punya kuasa untuk melakukan keajaiban2 lain yang memuaskan ketidak percayaan mereka. Kita telah mencapai tahun kelima dari misi Muhammad. Dari waktu ke waktu dia menghadapi perlawanan kaum pagan akan khotbahnya, tapi mereka tidak pernah berhasil menghentikan aktivitas Muhammad sepenuhnya. Meski dia menikmati kebebasan yang dia dapatkan dalam menjalankan misinya, dia tidak pernah mampu mendapatkan lebih dari 60 pengikut untuk waktu sekian lama ini.Seperti telah diceritakan sebelumnya, bahwa Khadijah dan Waraqah lah yang mengusulkan Muhammad untuk mengakhiri penyembahan berhala di Mekah dan menggantinya dengan keyakinan monotheisme. Karenanya dia yakin bahwa istrinya pasti merelakannya untuk menggunakan seluruh kekayaannya dengan alasan misi ini.
Selama lima tahun, Muhammad hidup dari kekayaan istrinya. Dia juga menggunakan kekayaan itu untuk membujuk dan memberi makan pengikut2 muslimnya, banyak diantara mereka adalah bekas budak dan orang2 pengangguran. Hal terbaik dari ini adalah ia bisa menggunakan harta istrinya untuk menyogok kaum pagan yang condong ke arah islam, tapi menahan diri untuk memeluknya. Singkatnya dia menggunakan kekayaan istrinya untuk semua tujuan yang dibutuhkan demi mencapai apa yang telah dia rencanakan lima tahun lalu. Jadi bukan semata2 karena khotbahnya yang menarik, namun juga didasari alasan ekonomi yang menarik orang untuk mengikutinya. Tapi ketika modal hartanya menipis, dan dia tidak lagi melakukan aktivitas dagang untuk waktu yang lama, dia mulai merasakan tekanan karena masalah keuangan ini. Pengikutnya yang sebagian besar adalah bekas budak yang miskin mulai mengeluh terhadap dia. Penghidupan mereka sepenuhnya tergantung pada Muhammad, karena semenjak mereka mengikuti Muhammad, orang2 kafir memutuskan hubungan dengan mereka, termasuk dalam hal keuangan. Inilah mendorong Muhammad untuk mengadakan rencana perdamaian, dengan tujuan untuk menenangkan lawan2nya, sekaligus menenangkan para pengikutnya. Tanpa menyadari akan implikasi dari rencananya, dia mengumumkan bahwa dia menerima ketuhanan dari “Lord of the House (Tuan sang empunya Rumah),” yang disembah orang2 pagan dalam bentuk patung yang dipasang didalam Kabah. Dia melanjutkan kelonggaran ini dengan mengijinkan para pengikutnya untuk menyembah patung2 dari al-Lat, al-Uzza dan al-Manat bersama2 dengan kaum pagan. Semua orang kemudian senang karena kekerasan telah berakhir. Bagi para muslim, masa 'damai' ini dikenal sebagai “Gharaniq.”
MUKJIZAT NABI MUHAMMAD SAW
Setiap rasul yang diutus kepada umatnya memiliki mukjizat masing-masing. Ketika ilmu sihir digandrungi masyarakat pada masa Nabi Musa, maka Allah menganugrahkan mukjizat kepada nabi Musa berupa kemampuan untuk membelah lautan dan mengubah tongkat menjadi ular besar. Ketika ilmu kedokteran memiliki derajat tinggi pada masa Nabi Isa, maka Allah menganugrahkan mukjizat kepada Nabi Isa berupa kemampuan untuk menghidupkan kembali orang mati dan menyembuhkan orang buta. Ketika ilmu sastra dan syair menjadi idola di kalangan bangsa Arab pada masa Nabi Muhammad, maka Allah memberikan mukjizat kepada Nabi Muhammad saw yaitu dengan menurunkan kitab suci Al-Qur`an. Al-Qur`an merupkan mukjizat terbesar yang dianugrahkan kepada Nabi Muhammad, karena keberadaannya yang tidak lenyap meskipun Rasulullah sudah wafat.

Al-Qur`an adalah Hidangan Allah
Abdullah bin Mas’ud mengatakan, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya Al-Qur`an adalah hidangan Allah. Maka terimalah hidangan-Nya semampu kalian. Sesungguhnya Al-Qur’an adalah tali Allah yang kuat, cahaya yang menerangi, obat yang bermanfa’at, menjaga orang yang berpegang kepadanya dan menyelamatkan orang yang mengikutinya. Ia (al-Qur’an) tidak melenceng sehingga di caci maki, tidak bengkok sehingga diluruskan, tidak akan pernah habis keajaibannya, tidak rusak dikarenakan oleh banyaknya bantahan—bacalah, sesungguhnya Allah—akan mengganjar kalian karena telah membacanya. Setiap huruf adalah sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim adalah satu huruf, akan tetapi (masing-masing) Alif, Lam, dan Mim (adalah satu huruf).” (HR Al-Hakim)

Alqur’an Menuntun Jalan Menuju Surga
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Al-Qur`an akan menjadi sesuatu yang memberi syafaat dan syafaatnya diterima. Menjadi pejalan dan membenarkan. Barangsiapa yang meletakkan Al-Qur`an di hadapannya, maka Al-Qur`an akan menuntunnya ke surga; Dan barangsiapa yang meletakkan Al-Qur`an di belakang punggungnya, maka Al-Qur`an akan menggiringnya ke dalam neraka.” (HR. Ibnu Hibban dan Al-Baihaqi)
Seorang ulama mengatakan bahwa tombo ati (obat penyakit hati) ada lima: yaitu membaca Al-Qur`an sekaligus mentadabburinya, shalat tahajjud, dzikir di malam hari, perut yang lapar, dan bersahabat dengan orang-orang saleh.
Selain keutamaan
Akhir hayat nabi Muhammad saw
Ditengah tangisnya, beliau saw bersabda, "marhaban bikum, semoga Allah SWT melimpahkan rahmat-nya kepada kalian, bertaqwalah kepada Allah SWT. telah dekat perpisahan, dan telah hampir waktu pulang kepada Allah Ta'ala. Hendaklah Ali memandikanku, sedangkan Fadlalbin Abbas dan Usamah bin Zaid yang menuangkan air. kemudian kafanilah aku dengan kainku jika kamu menghendak, atau dengan kain putih buatan Yaman. Jika kalian selesai memandikanku, letakkan jenazahku ditempat tidur dirumah ku ini, diatas pinggir lubang kuburku. kemudian bawalah aku keluar sesaat. maka yang pertama kami bershalawat kepadaku adalah Allah 'Azza wa Jalla, lalu jibril, Mikail, Israfil, Izrail bersama pasukannya, kemudian segenap malaikat. Sesudah itu barulah kalian masuk rombongan demi rombongan, dan Shalatkanlah aku". Begitu mendengar wasiat Nabi, para sahabat tak kuasa menahan tangis. mereka menjerit .... "Ya Rasulullah, Tuan adalah rasul kami, penghimpun dan pembina kekuatan kami, serta penguasa segala urusan kami. Jika tuan pergi, kepada siapakah kam kembali?"
Rasulullah SAW bersabda, "Aku tinggal kan kalian di jalan yang terang. Aku tinggalkan untuk kalian dua juru nasihat yang berbicara dan yang diam. Penasihat yang berbicara adalah Al-quran, penasihat yang diam adalah maut.
Akhirnya Nabi Muhammad SAW kembali ke hadirat Allah SWT dalam usia 63 tahun, pada tanggal 12 Robiul Awal 11H (8 Juni 632M). inna lillahi wainna illaihi rojiun.




























BIOGRAFI TOKOH DUNIA
NABI MUHAMMAD SAW




Disusun oleh:
Siti Nurul Hidayah
X3/ 36


SMA Negeri 1 Muntilan
2008/2009


KATA PENGANTAR


Denga memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan hidayahnya saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Biografi ini disusun untuk mengetauhi sejarah hidup Nabi Muhammad SAW dan meningkatkan keimanan kita pada Allah SWT.
Saya berterimakasih pada pendidik yang telah membimbing saya dalan menyusun biografi ini. Semoga dapat diterima dan berguna. Saya senantiasa menunggu kritik saran guna perbaikan tugas- tusas berikutnya.








Muntilan, 29 Mei 2009



Penyusun

Komentar

Recommended Posts

randomposts

Postingan Populer