HIKAYAT RAJA LAPUK

HIKAYAT RAJA LAPUK

I
Permaisuri : “Suamiku, anak kita si Samik kan sudah lama menjadi raja. Rasanya kok ada sesuatu yang kurang ya !!!”
Maha Raja : “Apa yang kurang istriku ?”
Permaisuri : “Apa kanda tidak merasa, kalo Samik itu sudah 40 tahun naik tahta tapi kok belum ada pendampingnya”.”
Maha Raja : “Betul juga istriku, sebagai orang tua kita harus segera mencarikan seorang permaisuri untuknya. Coba ku panggil si Samik ke sini !”
Permaisuri : “Patih, panggilkan Samik kesini !”
Patih : “Daulat Ibu Suri”.

(Beberapa saat kemudian, patih datang bersama dengan Samik).
Samik : “Ada apa Bunda ?”.
Permaisuri : “Begini anakku………mengingat usia Ibu sudah satu abad kurang 10 tahun Ibu ingin menimang cucu, tidakkah engakau ingin memiliki seorang istri dan apa kamu tidak takut kerismu tumpul? Betulkan Patih?”
Patih : “Betul !”
Samik : “Tumpul? Gak mungkin bunda kan tiap hari diasah kalo ini memang keinginan bunda dan yanda, aku menurut saja. Tapi harus sesuai dengan syarat-syarat yang sudah saya program 5 tahun yang lalu. Patih cari arsipnya!”
Patih : “Siap !”
Maha Raja : “Bagaimana solusinya untuk mencari istri untuk Samik ?”
Patih : “Aha………kita adakan saja sayembara ! Betul ?!!”
Maha Raja : “Hmm…Usulan yang cukup bagus… (menoleh ke arah samik) bagaimana anakku…?”
Samik : “Manut, Ayahanda…. “
Maha Raja : “Patih atur semuanya…………..”
Patih : “Siap!”

II.
Patih : (berjalan bersama Raja Samik untuk menyampaikan pengumuman kepada warga)
“Bagi paklek-paklek, pkne, bune, dan seluruh perawan tir-tir di wilayah kerajaan Gemah Ripah. Ada pengumuman puenting………banget !”
(Warga segera berbondong-bondong menghampiri patih, untuk mendengarkan pengumuman tersebut)
Patih : Raja Bawela mengadakan sayembara untuk menjaring perawan-perawan thir-thir untuk dijadikan permaisuri. Adapun syarat-syaratnya sebagai berikut:
• Lulusan D2 PGSD, diutamakan perguruan tinggi Negeri
• IPK minimal 2,75
• Melampirkan surat pencari kerja dari depnaker terdekat yang sudah dilegalisir
• Melampirkan surat catatan kepolisian dari polres terdekat
• Melampirkan surat lamaran ditulis tangan dengan materai Rp 6000,-
• Pas photo 4 x 6 hitam putih dua lembar
Lamaran dialamatkan kepada Bupati setempat sampai 2 hari kedepan.”
Samik : “Lho, kok malah seperti pendaftaran CPNS, gimana toh patih ?”
Patih : “Oh iya….ya ?? yaa maap !!! Nah ini baru betul ! kalian semua dengarkan lagi ! Persyaratannya “Harus perawan thir-thir dan bersedia menunjukkan keahliannya. Informasi lebih lanjut hubungi no. telp ganol ganol gampat atau akses internet media website www dot gemah repah loh jinawi tata tentrem kertoraharjo tut wuri handayani jerbasuki mawa bea. Waspada……terhadap calo-calo yang berkeliaran. Tertanda Lidah Wetan 17 Agustus 2006.”
Saudagar Kaya : “Ya, ini kesempatan yang baik buat kita untuk lebih menjunjung harkat dan martabat kita sebagai keturunan darah biru.”
Springbed : “Tapi mami, saingannya kan banyak.”
Saudagar Kaya : “Tenang, mamikan punya relasi dikerajaan pasti dia bantu kamu untuk jadi permaisuri. Caroline”
Springbed : Ya udah terserah mami, yang penting aku harus jadi permaisuri.”
Saudagar Kaya : “Tenang, mamikan punya relasi dikerajaan pasti dia bisa bantu kamu untuk jadi permaisuri.”


III
Patih : “Iya, yang daftar nomer Satu”
Saudagar Kaya : “Saya saudagar kaya dari negeri seberang datang mau daftar !”
Patih : “Anda yang kemarin telp minta lewat jalan pintas itu kan ?”
Saudagar Kaya : “Iya betul”
Patih : “Kalau begitu langsung menemui Maria Mblegedes.”
Saudagar Kaya : “Selamat siang”
Patih : “Siang, untuk jalan pintas harganya 3 milyard”
Saudagar Kaya : “Ko’ mahal sekali.”
Patih : “Sebentar saya bacakan rinciannya:
1. Pendaftaran : 500 juta
2. Biaya Konsumsi : 300 juta
3. Biaya riwa-riwi : 500 juta
4. Sisanya buat sogok sana sogok sini buat uang pelicin.”
Saudagar Kaya : “Baiklah untuk pembayaran anda ikut saya ke Bank.”
Kemudian di tengah jalan, Caroline Springbed berpapasan dengan Sophia La Jubek
Springbed : “E ……..ternyata kamu juga mau ikut sayembara ini.”
Sophia La Jubek : “Kalo iya kenapa ?”
Springbed : “Ternyata kalian belum sadar juga, kalian itu kan hanya anak seorang pembantu, miskin dan tidak berpendidikan, najis tau dan sudah pasti saja aku yang akan terpilih.”
Sophia La Jubek : “Enak saja kau bicara…! Walaupun aku miskin, tapi aku jauh lebih cantik darimu… huh…”
Springbed : “Apa…?? Kau merasa lebih cantik dariku..?? Ngaca donk, dasar perempuan najis… pokoknya yang terpilih nanti pasti aku…”
Sophia La Jubek : “Tidak… akulah yang akan terpilih…”
Springbed : “Aku…”
Sophia La Jubek : “Aku…”
Patih : “Ee… Apa-apa ini..? kalian tidak tau ya kalo ini Istana.”
Sophia La Jubek : “Enggak kok, katakan cuma acting iya kan.”
Semua : “Iya” (bernyanyi)
Patih : “Kalau begitu sekarang semua duduk yang manis, tangan ke atas, tangan kesamping, tangan dilipat duduk yang manis.”
Patih : (raja, Maha Raja dan Ibu Suri memasuki arena sayembara (musik). Beri hormat.
Raja : “Patih sayembara bisa dimulai sekarang.”
Patih : “Siap raja, betul.
Inilah dia peserta pertama: Caroline Springbed
Prestasi 1. Pernah mengikuti lomba ngedanca tingkat RT
2. Lomba tari tradisonal tingkat kelurahan sebagai juara berharap, untuk sayembara ini peserta 1 akan menampilkan tari patah-patah terima kasih.”
Raja : “Lo, kok begitu”
Peserta 1 (Springbed) : Iya raja, sekarang kan ada RUU APP, mau diresmikan. Jadi saya kan enggak mau ditangkap sebelum jadi permaisuri lagian tetangga saya kan Roma Irama jadi saya takut dituntut.”
Patih : “Betul.”
Raja : “Oh begitu, bisa-bisa.”
Patih : “Sekarang peserta selanjutnya Godoh Roti Hula-Hula. Pernah mengikuti 20 kali lomba tari hula-hula tapi tidak pernah menang.”
Godoh Roti Hula-Hula : “Maaf (nari).”
Raja : “Wah bikin dadaq rotok, ini yang bikin kerisku naik turun. Sekarang panggilkan peserta berikutnya.”
Patih : “Inilah dia peserta kita yang ke III
Juara masak kikil kuda nil semadunten, mari kita sambut Sophia La Jubek.”
Sophia La Jubek : (Tari)
Maha Raja : “Peserta sudah habis anakanda, sekarang dari semua peserta ini siapa yang kamu pilih sebagai calon istrimu ?”
Permaisuri : “Iya anakanda kamu harus menentukan pilihan yang sesuai dengan hatimu.”
Raja : “Semuanya bagus, dan hampir membuat jantungku copot, betul patih”
Patih : “Betul”
Raja : “Yang mana ya……….”
Caroline Springbed : “Piihlah aku (nyanyi)”
Raja : “Tenang-tenang. Dari hasil pengamatan saya, semua hebat dan saya putuskan untuk memilih berkelana saja, karena…… dari semua pelamar membuat jantung saya bertambah pecah.”
Sophia : “Terus, nasib kita ?”
Raja : “Patih, kamu urus semuanya.”

Komentar

Recommended Posts

randomposts

Postingan Populer