Menulis Itu Vitamin Buat Otak

Menulis akan membantu kita me-refresh otak, seperti halnya tubuh yang membutuhkan vitamin agar dapat bekerja dengan optimal dan tidak mudah terkena penyakit. Bagaikan sebuah komponen, tubuh terdiri dari berbagai jaringan dan organ yang membutuhkan berbagai nutrisi, vitamin, dan zat-zat lain yang diperlukan tubuh supaya dapat berfungsi secara optimal. Begitu pun dengan otak, otak memerlukan beberapa aktivitas memory yang dapat menunjang kinerjanya agar dapat berfungsi dengan baik.

Tidak dapat dimungkiri, memory yang sudah kita simpan akan terpendam jauh di dasar ingatan. Dan, ketika tidak mempergunakannya dengan baik, bisa jadi informasi-informasi yang ada akan terlupakan. Padahal, informasi-informasi yang kita simpan itu menandakan bahwa informasi tersebut penting bagi kita, dan perlu proses me-refresh yang sesuai dengan kebutuhan otak tersebut.

Jika informasi itu tidak penting, informasi tersebut cenderung akan tereliminasi pada saat proses seleksi informasi akan disimpan. Bisa juga informasi penting sekalipun tidak akan tersimpan jika kita tidak melakukan proses retrieval atau pemanggilan kembali informasi yang tadinya berguna dan penting bagi kita.

Jika otak selalu dipergunakan untuk menulis, itu berarti kita melakukan aktivitas memory. Aktivitas memory ini meliputi tiga tahap: penyandian (encoding; pemasukan pesan ke dalam ingatan), penyimpanan (storage), dan pengambilan (retrieval; mengingat kembali apa yang sudah disimpan). Aktivitas menulis berkaitan erat dengan ketiga proses tadi. Menulis melibatkan proses penyandian, penyimpanan, dan mengingat kembali apa yang sudah kita simpan untuk dituangkan dalam sebuah artikel, cerita, novel, buku, dsb.

Mengapa perlu menyegarkan memory dengan menulis? Menulis adalah salah satu cara karena menulis—selain melibatkan proses memory—juga melibatkan kita dalam aktivitas visual. Visual yang dimaksudkan di sini adalah dengan membaca dan meninjau kembali isi tulisan kita. Menurut saya, dengan melibatkan aktivitas secara visual, kita dapat lebih mudah mengingat sesuatu. Sebagai contoh, ketika kita mendengarkan dosen mengajar kemudian mencatatnya, kita akan lebih dapat mengingatnya daripada menyalin catatan orang lain.

Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut: Ketika kita menulis apa yang dijelaskan oleh dosen, kita akan melakukan proses penyandian dan melakukan proses seleksi terhadap informasi yang kita terima. Sehingga, kita akan lebih memahami catatan yang kita buat sendiri, karena kita yang menentukan kode-kode tertentu dan urutan materi yang ingin kita tulis.

Berbeda jika kita melakukan retrieval dengan cara menghafal informasi tertentu saja, tanpa berusaha mengombinasikannya dengan informasi lainnya. Metode hafalan akan lebih rentan mengalami kelupaan daripada menulis. Menghafal sama berarti kita hanya mengulang kembali informasi yang kita terima, tanpa melakukan suatu usaha yang dapat meningkatkan pemahaman kita.

Sementara, menulis merupakan buah dari mencerna kembali informasi yang telah kita terima dan menuliskannya sesuai dengan pemahaman kita. Hal ini berarti, kita melakukan sebuah usaha baru dan terlibat secara aktif dalam memilih informasi mana yang akan kita gunakan nantinya.

Seiring meningkatnya kuantitas kita dalam menulis, secara otomatis kita akan semakin sering menggunakan otak dalam proses berpikir. Hal ini tentu saja mempercepat proses pemanggilan kembali memory maupun proses penyeleksian memory, serta data-data yang diperlukan terkait dengan bahan yang akan kita tulis. Menulis tidak hanya berbentuk sebuah artikel, namun juga sebuah catatan tentang kejadian singkat yang telah dilalui dalam sebuah diary.

Berbagai hambatan yang sering kali muncul ketika kita menulis ialah proses pemanggilan kembali ingatan yang sudah tersimpan, dan memilih informasi mana yang akan kita pergunakan dalam menulis. Jika kita mau meninjau lebih lanjut, kita akan merasakan banyak manfaat dari proses menulis itu sendiri. Kita akan terlatih untuk dapat mengingat berbagai memory yang sudah kita simpan, karena memamng kita sering mempergunakannya.

Selain itu, kita dapat melakukan proses penyeleksian dan penyandian lebih lanjut atas informasi yang telah kita simpan. Seiring bertambahnya waktu, informasi yang kita simpan akan semakin kompleks dan membutuhkan proses penyimpanan baru, sehingga itu lebih memudahkan kita dalam mempergunakannya.

Secara sederhana, menulis akan semakin membantu kita dalam berinteraksi dengan berbagai jenis aktivitas memory, yang mana aktivitas tersebut akan semakin memudahkan dalam pemrosesan informasi. Aktivitas-aktivitas memory inilah yang nantinya akan membuat vitamin-vitamin alami yang diperlukan oleh tubuh kita, terutama bagi otak kita. Selamat memberi vitamin otak Anda dengan menulis![

Komentar

suma mengatakan…
walah baru tau aku

Recommended Posts

randomposts

Postingan Populer