bosan

eih, saudaraku. tak kau lihatkah betapa lembaran hidup kadang seperti ini. detik-detik waktu yang dijalani hanyalah berisi kekosongan belaka, tiada sesuatupun catatan yang bisa dituliskan. setidaknya berharaplah bahwa yang kosong itu benarlah kosong, bukan keburukan sehingga tiada menjadi beban pertanggungjawaban nanti. ah, namun untuk waktu yang telah diberikanNya dengan sedemikian sempurnanya, rasanya tidak semudah untuk mengatakannya bahwa itu benar-benar kosong. rasanya lebih tepat dikatakan mengingkari apa yang Ia ciptakan.
kalau ada dosa kita menghapusnya dengan taubat dan beramal baik.
tapi kalau membiarkan detik waktu berisi catatan kosong, rasanya lebih tepat menurutku kalau menghapusnya dengan penyesalan yang sedemikian dalam atas berlalunya anugerah yang tiada tara itu.
ya memang mungkin agak lebih baik dibandingkan mengisinya dengan noktah-noktah hitam.

Komentar

Recommended Posts

randomposts

Postingan Populer