Wasiat Spiritual

Dikutip dr buku Wasiat Spiritual karya Al Allamah Ali bin Muhammad Al Habsyi

Cabutlah ketajaman dari sarung pedang tabiatmu, yang membelah akar cinta dari asalnya. Taburilah tanah dengan pohon-pohon kezuhudan, hingga menghasilkan qurb (kedekatan) kepada Allah, air telaga dari celah wishal (penyatuan) dan pengetahuan pada puncak tujuan.

Jika seseorang hamba mempedulikan penyakit hati seperti penyakit badan, maka mereka akan mendapatkan para tabib di hadapan mereka. tetapi sedikit sekali yang membahas masalah ini, karena penguasaan nafsu atas akal.

Jika tak ada ketamakan dan tak satu makhluk pun keluar dari lingkaran Nabi Muhammad S.A.W., maka tak akan ada manusia menggejar dunia yang fana ini, atau berpaling dari kebahagiaan akhirat yg kekal.

Tak ada derajat yang lebih tinggi dari prasangka baik dan tak ada kebiasaan baik melebihi itu. Karena di dalam prasangka baik terdapat keselamatan dan keberuntungan. Di dalam keluasan rahmat Allah, sirnalah amalmu, bahkan setiap makhluk bagaikan sirna. Di dalam rahasia Allah yang dititipkan pada makhlukNya, terdapat sesuatu yang mengharuskan untuk berkeyakinan bahwa semua makhluk adalah auliya.

Keteguhan yang sempurna mempunyai macam-macam yang berbeda. Keteguhan dalam perkataan berbeda dengan keteguhan dalam perbuatan. Keteguhan dalam perbuatan berbeda dengan keteguhan dalam beramal. Keteguhan dalam beramal berbeda dengan keteguhan dalam mencari. Keteguhan dalam mencari berbeda dengan keteguhan dalam apa yang dicari. Sedangkan hakikatnya secara utuh dan merupakan kedudukan yang terakhir adalah tidak memalingkan pandangan hati terhadap Allah sekedip matapun bahkan yang lebih cepat dari itu.

Janganlah kau putuskan kehadiran di tempat-tempat yang baik karena kesibukan dunia. Hati-hatilah karena itu merupakan tipu daya setan.

Tutuplah mata dari perhiasan dunia dan segala kenikmatan yang dimiliki budak-budaknya serta kenikmatannya yang akan terputus. Sesungguhnya semuanya seperti yang kau saksikan bahwa dunia ini cepat berpindah dan dekat kefanaannya.

Jika manusia mengetahui kenikmatan yang dimiliki para ulama di dunia ini, lebih-lebih di akhirat kelak, maka mereka akan saling membunuh dengan pedang mereka untuk mendapatkannya. Tetapi ketika kebodohan tersebar, dan tampak duri-durinya, serta kelalaian menyelubungi sebagian besar manusia, mereka semua meninggalkan keutamaan itu dan berdiam bersama kehinaan yang tidak akan menghasilkan ketenangan di dunia dan di akhirat kelak.

Orang yang lalai mengira bahwa dirinya mencapai kelezatan dunia tanpa mengetahui bahwa sebenarnya kemanisan dunia bercampur dengan kepahitannya. Sedangkan kehidupan indah yang sebenarnya adalah berpaling dari dunia serta masuk ke hadirat yang Maha Kaya dengan sifat faqr (miskin/fakir), lalu memetik sesuatu yang indah dari tempat itu.

Kerjakan perintah Allah dan tinggalkan segala laranganNya. Jangan sampai Allah melihatmu melakukan apa yang dilarangNya atau kehilanganMu pada perintahNya.

Komentar

Recommended Posts

randomposts

Postingan Populer