Nama : Zakaria Al Anshori/E44100054
Asisten : 1. Gugie Nugraha/E24080031
2. Nur Elisa Faizaty/H34080039

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PERUBAHAN EKOLOGI PERTANIAN : DARI REVOLUSI HIJAU KE SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION
dan
MANFAAT KEARIFAN EKOLOGI TERHADAP PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
STUDI ETNO EKOLOGI DI KALANGAN ORANG BIBOKI
Oleh :Rina Mardiana, Soeryo Adi Wibowo dan Yohanes Gabriel Amsikan
ANALISIS :
Bacaan 1
Intensifikasi dan penyeragaman sistem pertanian
Pada tahun 1960an pemerintah membuat suatu kebijakan pertanian yang lebih mengarah pada intensifikasi pertanian yang lebih memfokuskan pada satu tanaman pokok yaitu padi dengan mengesampingkan tanaman pangan lain seperti jagung, palawija dan umbi. Pemerintahpun juga melakukan suatu usaha untuk menyeragamkan bibit yang digunakan oleh petani kecil pada bibit unggul dan berupaya menghilangkan bibit lokal yang telah digunakan petani kecil dulu. Sehingga kebijakan pemerintah tersebut akan berdampak pada berkurangnya atau bahkan mungkin hilangnya kemampuan bertahan hidup suatu masyarakat apabila suatu saat ada serangan hama yang mengakibatkan kerusakan hasil pertanian pokok tersebut karena masyarakat hanya mengenal satu macam makanan pokok saja, penanaman yang memusatkan pada satu jenis bibit unggul saja akan mengakibatkan berkurangnya atau bahkan kepunahan suatu keanekaragaman tanaman pertanian dan apabila terjadi serangan hama pada tanaman dari bibit unggul tersebut maka akan terjadi gangguan dalam ketahanan pangan, karena petani hanya mempunyai satu bibit tanaman saja sehingga petani tidak dapat melakukan penanaman kembali.
Sistem pertanian lokal yang diabaikan
Sistem pertanian lokal yang dilakukan oleh petani kecil menjadi diabaikan oleh pemerintah yang mana masyarakat dahulu mempunyai strategi penganekaragaman pangan yang bersifat polikultur karena kebijakan pemerintah menjadi sistem pertanian monokultur yang menggunakan satu bibit unggul juga menghilangkan penggunaan bibit local sehingga pada akhirnya akan terjadi penurunan produktivitas dan punahnya keanekaragaman hayati.
Konversi lahan subur
Pemerintah dalam mensukseskan program Revolusi Hijau melaksanakan program Konservasi Lahan Subur (KLH) untuk mempertahankan luas areal pertanian, namun dalam program tersebut pemerintah membuat kesalahan dengan menutup lahan pertanian di pulau Jawa yang mempunyai produktivitas pertanian yang tinggi tetapi sebaliknya membuka lahan pertanian di Kalimantan yang mana sistem irigasinya belum maksimal dan membuka hutan gambut yang menyebabkan terjadinya kerukan lingkungan. Karena program konversi lahan pertanian di Jawa di atas menyebabkan Negara mengalami kerugian US$ 1-2 miliar/tahun pada tahun 1980-1995.
Mengabaikan sosok petani
Petani di Negara Indonesia merupakan kelompok yang paling tidak bias memperoleh hak social social ekonominya sebagai warga Negara. Hal ini terjadi karena pembangunan pertanian gagal dikaitkan dengan pengembangan kesejahteraan petani melalui pembangunan desa yang merata dan adil. Demikian pula, petani hampir tidak pernah mendapatkan pelayanan informasi melalui pasar, iklim dan hasil-hasil penelitian. Akibatnya, citra petani sebagai golongan golongasn yang miskin, buta huruf, kumuh dan tidak berkembang muncul sebagai hasil dari kegagalan pembangunan dalam mengangkat tingkat sosial ekonomi petani. Ketika produsen pangan adalah manusia0manusia termiskin di suatu Negara, maka ancaman ketahanan pangan itu menjadi semakin terbuka lebar.
System of Rice Intensification (SRI)
Realita di lapangan menunjukkan sangat sedikit teknologi pertanian yang dihasilkan lembaga-lembaga penelitian bias sampai atau dilakukan petani. Terdapat hambatan-hambatan antara lain teknologi yang dihasilkan tidak sesuai dengan kabutuhan petani, teknologi tersebut sulit dilakukan oleh petani ataupun cara kurang tepat dalam mengajarkan teknologi tersebut. sebagai upaya untuk mendekatkan teknologi kepada petani maka, maka diperlukan pendekatan yang spesifik . salah satu teknik pertanian yang merupakan hasil pengembangan pengetahuan dari proses ekologis adalah sistem intensifikasi padi (System of Rice Intensification – SRI). Metode SRI merupakan sebuah metode yang berkelanjutaan yang menguntungkan petani Karena menghasilkan hasil produlsi yang lebih tinggi. Pada tahun 2004, dimana secara internasional dan nasional di deklarasikan sebagai tahun beras, semakin banyak petani kecil di Indonesia yang mulai menerapkan Sri sebagai cara yang cukup revolusioner dalam bercocok tanam padi.

Bacaan 2
Kearifan ekologi
Kearifan ekologi adalah suatu cara dalam memanfaatkan dan mengelola alam untuk mencapai keseimbangan antara kehidupan manusia dengan alam. Aspek pengetahuan orang Biboki mengenai alam sekitar belum cukup pengetahuan mengenai ekologi secara ilmiah dan sistematis. Namun, berbagai tindakan mereka dalam membangun relasi dengan lingkungan terdapat hal yang tidak sengaja tampak sistematis, misalnya saja pengetahuan tentang pergantian yang terjadi tentang dua musim yang ada, pengetahuan mengenai tanah yang baik untuk ditanami dan pemilihan lahan. Orang Biboki dalam memnfaatkan lading berpindah melakukan cara memulihkan tanah yang habis dipakai dengan membiarkannya 8-10 tahun agar kesuburannya pulih.
Keadaan ekologi:
Keadaan ekologi pada lingkungan masyarakat Biboki cukup parah , karena pada sistem pertanian ladang berpindah masyarakat Biboki mengakibatkan ekosistem lingkungan yang awalnya adalah ekosistem hutan menjadi ekosistem padang ilalang, hal ini disebabkan masyarakat Biboki kurang memperhatikan konsep membiarkan lahan yang tidak produktif lagi selama 8-10 tahun agar kembali kesuburannya. Oleh karena itu areal hutan semakin berkurang di wilayah Biboki dan sering menyebabkan berbagai bencana alam.
Tataran pengetahuan, mata pencaharian
Masyarakat Biboki dalam mencukupi kebutuhan sehari-harinya adalah dengan bercocok tanam menggunakan sistem ladang berpindah. Dalam menggunakan sistem ladang masyarakat Biboki menmerapkan sistem pembiaran ladang yang sudah tidak produktif lagi selama 8-10 tahun untuk mengembalikan kesuburan ladang tersebut. Masyarakat Biboki pun juga mempunyai pengetahuan tentang pertanian seperti pengetahuan tentang pergantian yang terjadi tentang dua musim yang ada, pengetahuan mengenai tanah yang baik untuk ditanami dan pemilihan lahan.
Adaptasi orang Biboki terhadap alam yang sudah rusak
Karena keadaan hutan yang terus-menerus mengalami penggundulan maka pemerintah membuat larangan membuka ladang dengan cara menebas hutan. Hal ini membuat para petani mencoba melakukan adaptasi dan perubahan strategi. Lambat laun mereka mengusahakan perladangan menetap.
Kepercayaan
Gerak sosial vertikal naik, dalam hal ini kita dapat melihat pada remaja yang berasal dari golongan menengah dapat menyelesaikan sekolahnya yang mungkin dapat meningkatkan kedudukan mereka ke dalam kelompok golongan atas.

Komentar

Recommended Posts

randomposts

Postingan Populer