realita cinta:Antara bocah,ayah dan keledai

Ada sebuah cerita perumpaan yang sudah lama sekali saya pendam untuk dibagikan dengan Sahabat semua disini. Mengenai seekor keledai (dalam bahasa Jawa sering pula disebut : kuldi), yang dijadikan sebagai sarana transportasi karena di jaman dulu belum ada bis kota, atau kereta api, apalagi pesawat seperti saat sekarang ini. Jarak tempuh yang sangat jauh dari tempat tinggal di desa ke kota membuat seorang tua dan seorang anaknya menggunakan keledai sebagai sarana transportasi. Awalnya orang tua itu naik di atas punggung keledai, sementara anaknya berjalan kaki di samping keledai. Kemudian di tengah jalan bertemu dengan orang yang bilang, "Lihat, orang tua itu tega membiarkan anaknya berjalan kaki, sementara dia enak-enak duduk di atas keledai." Kemudian karena mendengar orang bilang demikian, si anak gantian naik di atas punggu keledai, dan ternyata orang lain pun berbicara, "Anak itu tidak menghormati orang tuanya, dia enak-enak dudu di atas keledai, sementara orang tuanya disuruh berjalan kaki." Lalu si anak turun dan bersama orang tuanya pun naik di atas keledai, dan orang-orang bergumam, "Lihatlah, tega sekali mereka bersama-sama duduk di atas keledai yang malang." Karena bingung dengan pendapat orang banyak, akhirnya mereka pun berjalan kaki sambil memegang tali kekang keledai. E...ternyata orang-orang masih ngrasani (membicarakannya), "Lihat, betapa bodohnya kedua orang itu, ada keledai tapi tidak digunakan." Sahabat yang terkasih, Dari cerita perumpamaan tadi, ada satu kutipan nasehat Pak Mario dari Status di MTFacebook yang terngiang-ngiang dalam benak saya, bahwa : Sadarilah, Anda tidak mungkin berhasil menyenangkan semua orang. Akan selalu ada orang yang tidak puas, tidak setuju, dan bahkan tidak menyukai Anda. Maka, janganlah ijinkan kritik dan komentar miring dari orang lain mengkhawatirkan Anda. Berfokuslah menjadi pribadi yang baik, bukan pribadi yang jadinya tidak seimbang karena berusaha menyenangkan orang tidak baik. Berbahagialah dengan diri baik Anda. ( Mario Teguh - MTFB Status Februari 2011) Kadang-kadang kita kebingungan dengan banyaknya pendapat yang masuk di kepala kita, sampai-sampai kita sendiri tidak tahu harus mendengarkan yang mana. Terlebih dalam situasi dan kondisi bangsa Indonesia tercinta saat ini, maka marilah kita bersama-sama meningkatkan kualitas kehidupan diri agar lebih baik, sehingga kita dapat menjadi lebih baik untuk Tuhan dan sesama. Demikian yang dapat kami bagikan di kesempatan ini, mudah-mudahan berkenan dan dapat bermanfaat bagi kita semua. Ini ceritaku, mana ceritamu ?

Komentar

Recommended Posts

randomposts

Postingan Populer