Crita Inspirasi: Gagal Tes SNMPTN

Kemarin minggu, 8 juli 2012 saya ikut seleksi masuk (ujian mandiri) sebuah universitas negeri, Banyak pengalaman yang saya dapatkan, Selain beberapa teman baru, Saya juga mendapat beberapa pengalaman yang cukup berharga, Satu jam sebelum tes dimulai, Saya sudah sampai dan menyempatkan diri untuk sekedar shalat dhuha, Waktu saya memasuki mushola, Ada seorang perempuan sebaya dengan saya, saya senyum dan dia membalasnya. Selesai shalat, perempuan tadi menyapa saya: “ikut tes ya mbak?” Saya menjawab “ya, mbak’e juga ya?” Dia menjawab “ga mbak, saya nganter teman kok” Tak terasa beberapa sapaan tadi berlanjut hingga percakapan yang hangat. Ternyata, teman saya tadi mengantar temannya yang ikut seleksi masuk, mereka berdua jauh datang dari Ngawi, berdua, perempuan semua, dan sampai di tempat tes malam sebelum tes dimulai. Dia bercerita, kalau berencana akan menginap di sebuah losmen, tetapi ternyata losmen yang mereka tuju sudah penuh. Dengan terpaksa, mereka menginap di mushola tempat tes berlangsung. Bayangkan, dua orang anak perempuan malam-malam di kota orang dan menginap di mushola. Bagaiamana kalo ada bahaya mengancam! Hidup adalah perjuangan! J Di ruang tes, 15 menit sebelum bel, saya duduk sendirian, dan kebetulan dapat kenalan anak magelang juga. Hem, lumayan dapat pengalaman dan teman baru. Dan ternyata, salah satu dari mereka adalah teman saya yang nasibnya sama dengan saya (gagal SNMPTN). Dua hari sebelum tes dimulai, pengumuman SNMPTN. Yeah, perjuangan SNMPTN, les, berdoa, usaha dan ikhtiar. Malam pengumuman, saya memberanikan diri ke warnet,kebetulan waktu itu laptop sedang rusak dan begitu saya buka websitenya “Maaf, anda belum lolos. Jangan patah semangat, coba lagi!” (coba lagi, kayak tulisan di produk yang ada hadiah langsungnya yeeh?-.-“) Sampai rumah saya menangis, ya iyalah siapa yang ga nangis? Perjuangan gitu loh, gagal, Bapak saya memarahi, bukan karena tidak lolos, tapi karena kegagalan yang ditangisi. Seperti kalimat yang pernah seseorang kirim ke saya “lebih kuhargai perjuanganmu yang gagal, daripada gagal karena menyerah” mungkin Bapak saya ingin berkata seperti itu, tapi, nanti takut saingan sama sinetron-sinetron yang mellow itu lagiii -.-“ Sempat terpikir di benak saya, untuk tidak ikut tes seleksi masuk yang dilaksanakan sehari setelah pengumuman SNMPTN tadi. Rasanya cuma pengin nangis aja seharian, tapi yah bagaimana lagi, namanya juga NASIB. Allah yang menentukan, kita memang hanya bisa berusaha, berdoa, dan berharap. Di samping itu semua, Allah yang Maha Tahu, dan Maha Menentukan. Jika Allah berkata “YA” maka terjadi, dan jika “TIDAK” maka tidak terjadi. Salah saya juga milih jurusan dan universitas yang grade tinggi di SNMPTN. Tapi semua itu ada alasan tersendiri bagi saya. Ehm.. mungkin memang bukan jalan saya di SNMPTN. Yah, HIDUP ADALAH PERJUANGAN. Walau kita sudah berusaha semaksimal mungkin dan berdoa sebanyak mungkin, jika Yang DiAtas tidak berkehendak, ya, mau bagaimana lagi. Tetap semangat! Semua orang sudah ditentukan jalannya, tinggal bagaimana kita memahami, memilih jalan yang Allah pilihkan pada kita. Semangat cheers ^^

Komentar

Recommended Posts

randomposts

Postingan Populer