ikan Manyung (Arius thalassinus)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Garis pantai Indonesia merupakan garis pantai terpanjang keempat di dunia, yaitu mencapai lebih dari 95.181 km mengakibatkan Indonesia pun kaya akan kekayaan lautnya. Lautan luas yang memeluk seluruh kepulauan mengandung ikan-ikan sehat dan kaya akan protein dalam jumlah yang luar biasa melimpah. Jenis ikan di Indonesia pun mencapai 48.1 % dari jenis ikan yang ada di dunia.
Perikanan merupakan salah satu harapan, sumber pangan dan sumber devisa negara non migas. Berbagai jenis ikan dan udang sebagai komponen perikanan Indonesia salah satunya adalah ikan Manyung. Ikan ini hidup di dua habitat yang mula-mula di air tawar lalu beruaya ke perairan estauri untuk memijah, dan ruayanya ikan Manyung sampai ke laut lepas. Jenis ikan laut sejati hanya diwakilkan oleh ikan Manyung. Jenis ini sangat baik untuk jambal roti setelah mengalami proses pengasinan tertentu.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana taksonomi, morfologi, penyebaran, dan habitat ikan Manyung (Arius thalassinus)?
2. Bagaimana biologi dan ekologi ikan Manyung (Arius thalassinus)?
3. Bagaimana potensi dan pemanfaatakn ikan Manyung (Arius thalassinus)?
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan taksonomi, morfologi, penyebaran, dan habitat ikan Manyung (Arius thalassinus)..
2. Menjelaskan biologi dan ekologi ikan Manyung (Arius thalassinus).
3. Menjelaskan potensi dan pemanfaatakn ikan Manyung (Arius thalassinus.
BAB II
TAKSONOMI, MORFOLOGI, PENYEBARAN DAN HABITAT
2.1 Taksonomi
Menurut Saanin (1968), ikan Manyung (Arius thalassinus) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Pisces
Subclass : Teleostei
Ordo : Ostariophysis
Famili : Ariidae
Genus : Arius
Spesies : Arius thalassinus
Gambar 1. Ikan Manyung (Arius Thalassinus)
2.2 Morfologi
Ikan Manyung hidup di perairan estuari dan laut. Kebanyakan ikan ini hidup di dua habitat, yaitu mula-mula di air tawar lalu beruaya ke perairan estuari untuk memijah. Ruaya ikan Manyung ini sampai ke laut lepas. Ikan Manyung dapat dikelompokan sebagai ikan demersal besar. Bentuk badan memanjang, kepala picak (gepeng), bersungut tiga pasang (dua pasang pada rahang bawah dan satu pasang pada rahang atas). Perisai kepala beralur dan berbintik.
Ciri khusus dari ikan ini adalah adanya adipose fin, yaitu sirip tambahan berupa lemak yang terletak dibelakang sirip dorsal dan tidak berhubungan. Sirip punggung, dada, dan dubur masing-masing berjari keras satu dan mengandung bisa. Sirip lengkap yaitu sirip dorsal, ventral, pektoral, anal, dan caudal. Mulut tidak dapat disembulkan dengan posisi mulut terminal. Linea literalis lengkap berada di permukaan kulit, karena tidak mempunyai sisik dan berada di atas sirip pektoral. Warna merah sawo atau merah sawo keabuan bagian atas, putih merah maya-maya bagian bawah. Sisip-siripnya (punggung, dubur) ujungnya gelap. Jenis ikan ini dapat berukuran besar. Umumnya tertangkap pada ukuran 250-700 mm dan dapat mencapai panjang 1500 mm. Berat ikan Manyung berkisar antara 190-4500 gram pada panjang 195-580 mm, dan 553-5000 gram pada panjang 280-600 mm.
2.3 Penyebaran dan Habitat
Menurut Kailola (1980) dalam Moosa (1987), suku Ariidae hidup di ketiga wilayah tropis dunia, yaitu Atlantik tengah, Laut Merah, dan Samudera Hindia hingga ke Indonesia, Filipina, Taiwan, Papua Nugini dan Australia Utara. Pusat penyebaran utama suku Ariidae ini berada di bagian Utara Amerika, Selatan India, Indonesia, dan Papua Nugini.
Gambar 2. Persebaran Ikan Manyung di Dunia
Penyebaran ikan Manyung di Indonesia meliputi perairan laut barat Sumatera Selatan, Jawa, Selat Malaka, Timur Sumatera, Utara Jawa, Bali-Nusa Tenggara Timur, Selatan dan Barat Kalimantan, Selatan Sulawesi, Utara sulawesi, Maluku dan Irian. Menurut Suhendra (1991), ikan Manyung di Indonesia ini banyak ditemukan hampir di seluruh perairan pantai Indonesia terutama pada pantai yang ada muara sungainya (estuari), yaitu pada dasar perairan muara sungai menuju laut pada kedalaman 20-100 m. (Burhanuddin et.al, 1987).
BAB III
BIOLOGI DAN EKOLOGI
3.1 Biologi
Rumus sirip ikan Manyung yaitu: B : 5; D : I,7; A :15-18; P : I,11; V : 6. Tinggi tubuh ikan Manyung sama dengan 5,4 kali dan panjang kepala sama dengan 3,4 – lebih dari 4 kali panjang baku tubuhnya. Bentuk kelompok gigi pada rahang atas dan langit-langit ada tiga baris yaitu baris pertama terdiri dari satu kelompok menyerupai kacang tanah yang belum dikupas (tiga gelombang), baris kedua ada dua kelompok seperti jamur merang dan kelompok pada baris ketiga ada ada dua menyerupai telapak kaki. Bentuk gigi ikan ini jelas sekali berbeda dengan jenis-jenis lainnya. Jenis ikan ini dapat berukuran besar. Umumnya tertangkap pada ukuran 25 -70 cm, dan bisa mencapai panjang 150 cm. (Pusat Penelitian Dan Pengembangan Osanologi- LIPI. 1987)
Ikan Manyung (Arius thalassiunus) tergolong pada famili Ariidae, mempunyai duri pada sirip dada dan sirip punggung depan. Sirip punggung belakang bentuknya kecil dan tidak berjari sirip yang dinamakan sirip lemak. Sungut ada tiga pasang yaitu dua pasang pada rahang bawah dan satu pasang pada rahang atas serta langit-langit bergigi, dan pemakan udang, moluska serta ikan kecil lainnya (Djuhanda, 1981).
3.2 Ekologi
Ikan Manyung (Arius Thalassinus) merupakan jenis ikan dari suku Ariidae yang mempunyai rentang salinitas yang panjang karena dapat hidup di perairan tawar, estuari, dan laut.
BAB IV
POTENSI DAN PEMANFAATAN
4.1 Potensi
Ikan manyung (Arius thalassinus) mempunyai beragam potensi dan manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Ikan tersebut tersebar di seluruh perairan pantai, lepas pantai Indonesia terutama di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi Selatan, dan Arafura. Bagian utara meliputi sepanjang pantai India, Thailand, dan sepanjang pantai Laut Cina Selatan serta bagian selatan pantai Australia, kecuali bagian selatan benua tersebut. Berbagai olahan berbahan dasar ikan manyung di antaranya adalah ikan asin yang disebut jambal roti, juga bagian kepala ikan ini dapat digulai, dimangut, maupun diasap yang merupakan makanan khas pantai utara Jawa (Pantura). Selain diolah, kantung udara ikan ini juga diperdagangkan untuk dikonsumsi serta telurnya pun dapat dijadikan pepes. Kajian pengolahan ikan manyung ini pun telah dikembangkan hingga pada pembuatan surimi (Anonim,2012).
Pengolahan ikan manyung biasanya dilakukan secara tradisional, karena pengolahan secara tradisional memiliki peranan sangat penting dalam mempertahankan nilai gizi dan zat berguna lainnya yang terkandung dalam ikan ini. Sebagian besar ikan yang diperoleh dari hasil tangkapan maupun budidaya, diolah secara tradisional. Dalam kebutuhan 9 (sembilan) bahan pokok, posisi olahan ikan tradisional memiliki peranan yang sangat besar untuk mengatasi masalah kekurangan gizi dan kesehatan masyarakat,disamping sumbangannya bagi devisa negara(Dirjen Perikanan,1986).
Salah satu sifat dari produk olahan tradisional ikan manyung yang beredar di pasaran sangat beragam berdasarkan tingkatan mutunya, namun pada umumnya masih relatif rendah. Hal ini disebabkan karena beragamnya mutu bahan baku yang digunakan dan kurangnya pengendalian terhadap faktor- faktor yang menyebabkan kemunduran mutu selama penanganan bahan baku, pengolahan bahan baku menjadi produk, pengemasan, penyimpanan dan distribusi produk. Ikan manyung yang salah satu hasil olahannya yang dikenal dengan istilah “jambal roti” merupakan contoh produk olahan ikan manyung secara tradisional. Istilah “jambal roti” timbul karena ikan manyung asin yang telah digoreng teksturnya rapuh seperti rapuhnya roti panggang (Burhanuddin et. al, 1987).
Potensi lain yang terdapat dalam ikan ini adalah dapat dijadikan sebagai abon dan makanan konsumsi yang berprotein tinggi untuk mencegah stroke dan penyakit jantung. Minyak dalam ikan ini memiliki kandungan Omega-3 yang sangat berguna bagi tubuh manusia. Komposisi kimia pada ikan manyung ini sangat bervariasi tergantung dari jenis ikan, jenis kelamin, kematangan seksual, umur, musim penangkapan, dan habitat. Ikan manyung juga termasuk ikan berlemak rendah dan berprotein tinggi. (Burhanuddin et.al, 1987).
4.2 Pemanfaatan
Pemanfaatan ikan manyung ini cukup luas yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari- hari. Manfaat yang paling besar dari ikan manyung ini adalah sebagai ikan konsumsi, bahan pangan serta bahan campuran untuk produk makanan lainnya. Kandungan protein yang tinggi dalam ikan manyung ini, memberikan manfaat yang paling besar bagi manusia untuk kesehatan dan mencegah dari penyakit seperti: jantung, stroke, dan kolesterol. Minyak dalam ikan ini merupakan lemak yang berkolesterol rendah, sehingga jika mengkonsumsi ikan ini dalam jumlah banyak tidak akan menyebabkan kelebihan kolesterol.
Dalam bidang olahraga maupun rekreasi, ikan ini dapat dijadikan sebagai sport fishing, rekreasi bagi orang yang memiliki hobi memancing. Ikan manyung ini hidup didasar perairan (ikan demersal) yang dapat dimanfaatkan sebagai ikan tangkapan dengan menggunakan alat tangkap seperti: jaring, pancing, rawe, pukat, gillnet, bagan, dan serok (Burhanuddin et.al, 1987).
Dalam bidang ekonomi maupun bisnis, ikan ini merupakan ikan ekonomis penting sebagai ikan konsumsi yang dapat dijadikan sebagai bahan penghasil uang dengan memperdagangkannya dalam bentuk segar (dibekukan) maupun dalam bentuk ikan asin disebut dengan ”jambal roti” yang harganya sangat mahal.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Ikan Manyung termasuk suku Ariidae dan merupakan salah satu ikan dasar (demersal) yang hidup di perairan tawar, estuari, dan laut. Ikan Manyung dapat dikelempokan sebagai ikan demersal besar. Ikan Manyung hidup di ketiga wilayah tropis dunia, yaitu Atlantik tengah, Laut Merah, dan Samudera Hindia. Ikan ini memiliki tekstur yang emput dan dapat dimanfaatkan dan diolah sebagai ikan asin atau dikenal sebagai ikan jambal roti. Selain itu, ikan Manyung pun dapat dimanfaatkan sebagai sport fishing.
DAFTAR PUSTAKA
[Anonim]. 2012. Manyung [terhubung berkala]. http://id.wikipedia.org/wiki. (diakses tanggal 1 Mei 2012, pukul 09.23 WIB).
Burhanudin, A.D., S. Martosewojo dan M. Hoetomo. 1987.Sumber Daya Ikan Manyung di Indonesia. LON-LIPI: Jakarta.
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Ciamis. 2005. Larangan Penggunaan Bahan Kimia pada Produk Perikanan. Brosur. Dinas Kelautan dan Perikanan: Kab. Ciamis.
Djuhanda, T. 1981. Dunia Ikan. Armiko: Bandung.
Vivacious. 2009. Ikan Manyung (Arius thalassinus) [terhubung berkala]. http:// vivacious86.blogspot.com/2009/10/ikan-manyung-arius-thalassinus.html. (diakses tanggal 31 Oktober 2009, pukul 19.26 WIB)
Komentar