SORBAN NGABALIN, DAN IKHTIAR ISTANA YANG GAGAL



Kalau dianalisa mengapa istana rekrut Ngabalin sebagai staf kantor presiden, hanya satu alasan. Yaitu ia dihrp bisa melawan dan menjinakkan suara rakyat yang mkin hari membuat elektabilitas Jokowi mrosot.

Suara Ngabalin kencang, dianggap tukang debat walo sll isi pmbicaraanya biasa2 sj bhkn tak punya poin, yang penting, ia pakai sorban. Hal yang terakhir inilah yang konyol, tapi itulah kenyataannya.

Sorban Ngabalin akn dipakai bahasa visual jkw bahwa jkw dekat dengan umat Islam. Sorban Ngabalin dianggap simbol keislaman dan kesantriannya utk menunjukkan istana tidak anti umat Islam.?

Dalam pandangan istana Ngabalin yang pakai sorban, yang selama ini didominasi oleh lawan politik Jkw maka istana akan mampu bangun persepsi publik. Publik, yg myrts muslim utamanya alumni 212, diharap bisa berubah pikiran mengenai Jokowi.

Kalau itu pikiran istana, maka sudah pasti gagal. terlalu menggampangkan masalah. Luka hati umat Islam yang didholimi sejak Ahok jadi Gubernur DKI masih basah aplg penzoliman masih berlangsung sampai hari ini.

Sakit hati ini sudah sedemikian dalam sehingga hanya hal yang bersifat substansial yang bisa menyembuhkannya. Yaitu, mengeluarkan kebijakan yang adil yang memanusiakan umat Islam yang menjadi pemilik mayoritas negeri ini. Bukan dengan akal-akalan memainkan semiotika sorban yang dangkal yang tidak menyentuh substansi keberatan umat Islam selama ini.

Tetapi kalaupun sekarang Jokowi mengeluarkan kebijakan yang memberikan keadilan kepada umat Islam, sudah pasti sangat terlambat. Umat Islam sudah bulat tekad agar Jokowi sesegera mungkin turun dari jabatannya. Dia dianggap menjadi masalah, bukan solusi bangsa.

Komentar

Recommended Posts

randomposts

Postingan Populer