Analisis kuantitatif secara volumetri

Analisis kualitatif bertujuan untuk mengetahui keberadaan suatu unsur atau senyawa kimia, baik organik maupun inorganik, sedangkan analisis kuantitatif bertujuan untuk mengetahui jumlah suatu unsur atau senyawa dalam suatu cuplikan.

Analisis kuantitatif secara volumetri
Kata Kunci: analisis kuantitatif, volumetri
Ditulis oleh Riana Septyaningrum pada 14-03-2009
Pada zaman yang serba modern ini banyak alat dan cara analisis yang dapat mengetahui kadar suatu analat dengan cepat , tepat, dan mudah. Tetapi analisis kuantitatif secara volumetri masih tetap digunakan. Dalam titrimetri, analat direaksikan dengan suatu bahan lain yang diketahui/dapat diketahui jumlah molnya dengan tepat. Bila bahan tersebut berupa larutan ,maka konsentrasinya harus diketahui dengan teliti dan larutan tersebut dinamakan larutan baku.
Tidak semua pereaksi dapat digunakan sebagai titran. Untuk itu pereaksi harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
• Berlangsung sempurna, tunggal, dan menurut persamaan yang jelas (dasar teoritis).
• Cepat dan irreversible .
• Ada petunjuk akhir titrasi ( indicator).
• Larutan baku yang direaksikan dengan analat harus mudah didapat dan sederhana menggunakannya, juga harus stabil sehingga konsentrasinya tidak mudah berubah bila disimpan.
Berdasarkan reaksinya suatu titrasi digolongkan menjadi 2 yaitu :
1) Reaksi Metatetik (titrasi berdasarkan pertukaran ion).
Meliputi :
1. Netralisasi (asidimetri dan alkalimetri).
2. Presipitimetri ( berdasarkan terbentuknya endapan).
3. Kompleksometri (berdasarkan pembentukan persenyawaan kompleks yaitu ion kompleks atau garam yang sukar mengion).
2) Reaksi Redoks (titrasi berdasarkan perpindahan electron)
Meliputi :
1. Permangganatometri, Dikhromatometri , Seriometri (berdasarkan penggunaan oksidator kuat).
2. Iodometri dan Iodimetri (Titrasi yang menyangkut reaksi)
I2 + 2e- → 2I-
Karena metoda iodimetri masih jarang digunakan dalam analisis di laboratorium maka kami dari kelompok IV mencoba untuk memberikan penjelasan tentang metoda tersebut.
Analisis volumetri yang disebut juga analisis titrimetri adalah teknis analisis yang berdasarkan pada jumlah (volume) suatu larutan yang sudah diketahui konsentrasinya yang diperlukan untuk bereaksi sempurna dengan sejumlah tertentu komponen cuplikan

volumetri adlh analisis kimia kuantitatif (berdasarkan jumlah) yg dlakukn dgn menetapkn vol. suatu larutn yg konsntrasiny diket dgn tept yg diperlujn untk rx scr kuantitatif dgn larutn dari zat yg akan ditetapkn
metode dlm volumetri
-asidimetri
yaitu melibatkan titrasi basa bebas, basa yg trbentuk karne hidrolisis garam yg brsal dari asm lemah,digun larutn standar asam
-alkalimetri
yaitu anlisis dgn lar. stand. basa
-permanganometri
yaitu suatu titrasi yg brdsarkn rx redoks, sbg la. stand. KMnO4(kalium permanganat
-iodometri
yaitu titrasi langsung dgn lar. stand. Na2S2O3 dan melibtkan amylum & I2
-argentometri
yaitu titrasi dgn lar. standar AgNO3

syarat2 analisis titrimetri:
-harus ada suatu rx yg sdrhana
-rx harus terjadi dlm wktu yg cpt
-adanya perubahn
-ada indikator
-kompleksometri
yaitu suatu titrasi yg berdasarkn kpd rx pmbentukn kompleks

Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H. Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial) adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku 16.7°C.
Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana, setelah asam format. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri yang penting. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dan kain. Dalam industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. Di rumah tangga, asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak air. Dalam setahun, kebutuhan dunia akan asam asetat mencapai 6,5 juta ton per tahun. 1.5 juta ton per tahun diperoleh dari hasil daur ulang, sisanya diperoleh dari industri petrokimia maupun dari sumber hayati.
Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air. Ia digunakan di berbagai macam bidang industri, kebanyakan digunakan sebagai basa dalam proses produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum, sabun dan deterjen. Natrium hidroksida adalah basa yang paling umum digunakan dalam laboratorium kimia.
Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50%. Ia bersifat lembab cair dan secara spontan menyerap karbon dioksida dari udara bebas. Ia sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan. Ia juga larut dalam etanol dan metanol, walaupun kelarutan NaOH dalam kedua cairan ini lebih kecil daripada kelarutan KOH. Ia tidak larut dalam dietil eter dan pelarut non-polar lainnya. Larutan natrium hidroksida akan meninggalkan noda kuning pada kain dan kertas.
• N. N. Greenwood, A. Earnshaw, Chemistry of the Elements, 2nd ed., Butterworth-Heinemann, Oxford, UK, 1997.
• Heaton, A. (1996) An Introduction to Industrial Chemistry, 3rd edition, New York:Blackie. ISBN 0-7514-0272-9.




1. Peralatan gelas (glass ware equipment)
Gelas piala/gelas beker (Beaker glass)
Gelas piala merupakan wadah yang paling sederhana untuk mengaduk, mencampur dan memanaskan cairan.
Terbuat dari borosilikat atau plastik.
Gelas piala yang digunakan untuk bahan kimia yang bersifat korosif terbuat dari PTPE
Untuk mencegah kontaminasi atau hilangnya cairan dapat digunakan gelas arloji sebagai penutup
Gelas piala tidak dapat digunakan untuk mengukur volume

Erlenmeyer (Erlenmeyer flask, Conical flask, E-flaks)
Digunakan dalam proses titrasi untuk menampung larutan yang akan dititrasi
Dalam mikrobiologi, erlenmeyer digunakan untuk pembiakan mikroba
Erlenmeyer tidak dapat digunakan utnuk menampung volume

Pipet (pipette, pipettor, chemical dropper)
Digunakan untuk memindahkan sejumlah cairan
Pipet tersedia untuk berbagai jenis penggunaan dengan berbagai tingkatan akurasi dan presisi.
Pipet dengan ukuran volume 1 hingga 1000 μl dinamakan mikropipet (micropipettes), sedangkan ukuran volume yang lebih besar dinamakan dengan makropipet (macropipettes)
Pipet ukur (measuring pipette)
Memindahkan larutan dengan berbagai ukuran volume
Pipet volume (volume pipette)
Memindahkan larutan dengan satu ukuran volume


Pipet tetes (drop pipette)
Membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain dalam jumlah yang sangat kecil tetes demi tetes.

Gelas ukur (graduated cylinder, measuring cylinder)
Mengukur volume larutan, cairan atau tepung pada berbagai ukuran volume
Terbuat dari gelas (polipropilen) atau plastik
Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume 10 hingga 2000 mL. Gunakan gelas ukur dengan ukuran volume terdekat
Biladihendaki pengukuran yang lebih akurat, gunakan pipet volume

Labu ukur (volumetric flask)
Digunakan untuk menyiapkan larutan dalam kimia analitik yang konsentrasi dan jumlahnya diketahui dengan pasti dengan keakuratan yang sangat tinggi
Terbuat dari gelas dengan badan tabung yang rata dan leher yang panjang dengan penutup.
Di bagian leher terdapat lingkaran graduasi, volume, toleransi, suhu kalibrasi dan kelas gelas.

Corong gelas (Funnel conical)
Membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain terutama yang bermulut kecil
Digunakan untuk menyimpan kertas saring dalam proses penyaringan

Corong buchner
(buchner funnel, vacuum flask, filter flask, sidearm flaks, Kitasato flask )
Digunakan untuK menyaring larutan dengan menggunakan pompa vakum

Corong pisah (separatory funnel)
Memisahkan cairan dari cairan yang lain berdasarkan berat jenisnya

Tabung reaksi
(test tube, culture tube)
Wadah mereaksikan dua atau lebih larutan / bahan kimia
Wadah pengembangan mikroba, misalnya dalam pengujian jumlah bakteri

Gelas arloji (watch glass)
Menyimpan bahan yang akan ditimbang terutama untuk bahan padat atau pasta
Dapat pula digunakan saat menutup wadah saat proses penguapan,

Weighing scoop
Digunakan untuk menimbang dalam kuantitas berat yang sangat kecil

Botol timbang (weight bottle)
Menyimpan bahan yang akan ditimbang terutama untuk bahan cair dan pasta
Menyimpan sampel yang akan dianalisa kadar air

Buret (burrette)
Digunakan untuk mengukur volume larutan dengan presisi tinggi seperti titrasi dengan berbagai ukuran volume



Kondensor / pendingin balik (condensor)
Digunakan untuk pendinginan uap panas atau cairan panas. Biasanya digunakan pada proses refluks atau destilasi
Jenis kondensor : Liebig (lurus), Graham, Dimroth (spiral), Allihn (bulat)

Labu didih (boilling flask)
Wadah larutan yang sedang dipanaskan atau diuapkan khususnya pemanasan yang dirangkaikan dengan pendingin balik
Leher labu didih ada tiga jenis : single neck, double neck dan tripple neck
Bagian bawah labu didih ada dua jenis : flat dan round bottom
Sewaktu proses pemanasan atau penguapan hendaknya dilengkapi dengan batu didih (boiling chips)

Botol pereaksi (reagent bottle)
Menyimpan larutan bahan kimia

Eksikator/Desikator
Mendinginkan bahan atau wadah sebelum dilakukan penimbangan
Menyimpan bahan agar tetap dalam kondisi kering
Eksikator/desikator berisi desikan. Contoh : silika gel

Komentar

Recommended Posts

randomposts

Postingan Populer