Kekejaman Pemerintahan Militer Jepang
Kekejaman Pemerintahan Militer Jepang
Sumber : Atlas Sejarah Indonesia dan Dunia , PT Pembina, 1996.
Pengerahan tenaga rakyat Indonesia untuk dilatih oleh Jepang dalam organisasi semi militer maupun militer awalnyadisambut dengan baik oleh rakyat Indonesia, karena menurut Jepang ini demi untuk kepentingan bangsa Indonesia dalam perjuangan memperoleh kemerdekaan.
Organisasi yang bersifat semi militer misalnya:
Seinendan (Barisan Pemuda)
Keibondan (Barisan pembantu Polisi)
Fujinkai (Himpunan Wanita)
Organisasi yang bersifat militer:
Heiho ( Pembantu Prajurit Jepang)
PETA (Pembela Tanah Air)
Pembentukan organisasi semi militer maupun militer, sebenarnya adalah upaya Jepang untuk menarik simpati dan dukungan rakyat Indonesia, hal ini karena Jepang terdesak akan kehadiran Sekutu di Inonesia dan kekalahan Jepang dibeberapa tempat di Asia dan Pasifik. Tenaga Heiho banyak dikirim ke negara-negara yang telah dikuasai Jepang dengan tujuan mempertahankanya dari serangan sekutu.
Walaupun organisasi Heiho dan PETA pada awalnya dibentuk oleh Jepang, namun pada perkembangan selanjutnya organisasi militer ini bermanfaat sebagai modal perjuangan dalam usaha-usaha mencapai kemerdekaan , bahkan setelah Indonesia merdeka ada beberapa tokoh PETA yang menjadi tokoh pejuang atau pemimpin Indonesia, misalnya Jenderal Sudirman, Jenderal Gatot Subroto, Jendral Ahmad Yani, Jenderal A.H. Nasution , Jenderal Soeharto (mantan Presiden RI).
Pengerahan tenaga kerja paksa atau romusha dilaksanakan rakyat Indonesia untuk kepentingan Jepang. Romusha diperlakukan amat buruk. Mereka diharuskan bekerja berat namun kesejahteraan mereka tidak diperhatikan. Awalnnya mereka dianggap sebagai pahlawan yang membantu Jepang dalam tugas suci dalam militer Jepang . Kenyataannya banyak dari mereka yang menderita kelaparan, sakit karena kesehatan mereka yang tidak diperhatikan, pekerjaan yang terlalu berat, jika lalai dalam pekerjaan mereka disiksa dengan kejam.
Pekerja Romusha terutama dipaksa membuat pangkalan militer, goa-goa untuk pertahanan, benteng, lapangan terbang, jembatan dll, bahkan ada diantara mereka yang dikirim keluar Indonesia seperti ke Myanmar, Malaysia, Thailand dan lain-lain.
03. Perlawanan rakyat dan pergerakan kebangsaan
1. Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia
1. VOC
VOC merupakan kongsi dagang Belanda yang mempunyai wilayah di Hindia Timur. Pengurusnya terdiri dari 6 orang yang disebut “Bewindhebbers der VOC”, ditambah 17 orang pengurus harian yang disebut Heeren XVII. VOC juga memiliki hak khusus yang diberikan parlemen Belanda:
-Membuat perjanjian dengan raja2 setempat
-Menyatakan perang dan perdamaian
-Membuat senjata & benteng
-Mencetak uang
-Mengangkat & memberhentikan pegawai
-Mengadili perkara
Pada tahun 1609, Pieter Both ditugaskan sebagai Gubernur Jendral VOC di Ambon. Misi utamanya adalah untuk memimpin VOC menghadapi persaingan dengan pedagang Eropa. Ketika Jan Pietersoon Coen diangkat sebagai gubernur jenderal, pusat kekuasaan dipindahkan ke Jayakarta. Selain melakukan monopoli, VOC juga menjalankan system pemerintahan tidak langsung (indirect rule). Tidak berlangsung lama, VOC akhirnya dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799. dengan factor-faktor berikut:
-Banyak pegawai VOC korupsi karena gajinya rendah
-VOC tidak mampu bersaing dengan inggris (EIC) dan Perancis (FIC)
-Walaupun rugi, pemegang saham tetap diberi dividen
-Perang Belanda melawan Inggris
-Jatuhnya kongsi dagang VOC di India & adanya kebebasan pelayaran Inggris ke Indonesia
2. Penjajahan Prancis-Belanda
Di Eropa sedang dalam suasana Perang Koalisi satu (1792-1797). Belandapun kalah sehingga membuat rajanya, Willem V, meminta perlindungan dari Inggris. Napoleon Bonaparte, pemimpin Prancis kemudian menempatkan Louis Napoleon untuk memimpin Belanda. Louis kemudian mengangkat Herman Willem Daendels sebagai Gubernur Jendral Hindia Belanda sejak 1808. Tugas utamanya adalah untuk mempertahankan Jawa dari serangan Inggris. Pada masa pemerintahannya, Daendels banyak mengeluarkan kebijakan kebijakan yang condong kepada kediktatoran. Contohnya, pembangunan jalan Raya Pos (Groete Postweg) antara Anyer-Panarukan. Pembangunan jalan raya itu melibatkan banyak tenaga dengan system rodi.
Kekuasaan sewenang-wenang yang diterapkan Daendels membuatnya ditarik kembali agar citra Hindia Belanda tidak bertambah buruk. Tetapi penarikan Daendels membua dampak buruk. Belandapun berhasil dikuasai Inggris. Dengan demikian berakhirlah penjajahan Prancis-Belanda dengan ditandai oleh Kapitulasi Tuntang.
3. Penjajahan Iggris
Tahun 1811-1816, Indonesia berada di bawah kekuasaan Inggris. Thomas Stamford Raffles diangkat sebagai wakil gubernur di Jawa dan bawahannya. Tujuan utama pemerintahan Raffles adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat. Salah satu tindakannya yang popular adalah mencetuskan system sewa tanah (landrent). Hal tersebut tidak membebani rakyat, namun kondisi di Eropa membuat Thomas Stamford Raffles harus mengakhiri masa jabatannya di Indonesia. Perang koalisi berakhir dengan kekalahan Prancis. Negara-negara yang menjadi lawan Prancis mengambil keputusan bahwa sebagai benteng untuk menghadapi Prancis, Belanda harus kuat. Maka dari itu, dalam Traktat London tahun 1824, ditetapkan bahwa Indonesia dikembalikan kepada Belanda.
4. Belanda
Untuk menangani berbagai persoalan di Indonesia yang baru saja dikembalikan ke Inggris, pemerintah belanda mengirimkan sebuah komisi. Komisi tersebut terdiri dari Cornelis Th.Elout sebagai ketua, dan A.A. Buyskes dan van der Capellen sebagai anggota. Setelah komisi dibubarkan, van der Capellen diangkat sebagai gubernur jenderal. Dia melaksanakan pola konservatif, dalam arti menerapkan kebijakan monopoli seperti VOC:
a. Masa Tanam Paksa
Ketika van den Bosch menjabat sebagai gubernur jenderal, pada tahun 1830 dia menciptakan peraturan baru yang bernama ‘tanam paksa’ / cultuur stelsel. Tujuannya untuk mendapatkan untung guna menutup deficit keuangan negri Belanda. Kemudian, latar belakang dilakukannya Tanam paksa adalah:
- Defisit anggaran belanja negri belanda akibat Perang kemerdekaan Belgia dan perang diponegoro
- Keadaan di Jawa yang tidak menguntungkan saat itu
- Perdagangan dan perusahaan belanda mengalami kemunduran
Pokok-pokok ketentuan Tanam paksa:
- Penduduk wajib menanami 1/5 tanahnya dengan tanaman yang ditentukan pemerintah
- Tanah tersebut dibebaskan dari pajak
- Tanah tersebut dikerjakan selama 1/5 tahun
- Risiko penanaman ada pada pemerintah
- Hasil tanaman yang diwajibkan harus diangkat sendiri ke pabrik dan mendapat ganti rugi
- Kelebihan hasil panen akan diganti oleh pemerintah
- Waktu yang digunakan untuk menanam tanaman wajib tidak melebihi waktu menanam padi
Penyimpangan Tanam Paksa:
- Tanah yang ditanami lebih dari 1/5 lahan
- Tanah yang ditanami tanaman wajib masih terkena pajak
- Banyak petugas yang curang, berusaha mendapatkan hasil sebanyak-banyaknya
- Tanah yang ditanami tanaman wajib cenderung memilih tanah yang subur
Akibat penyimpangan:
1. Bagi Bangsa Indonesia
- Menimbulkan kesengsaraan
- Pemerintahan Belanda memberikan sanksi kepada petani yang meninggalkan tanahnya sehingga makin sengsara
1. Bagi Belanda
- Memperoleh keuntungan yang sangat besar
- Timbul penentangan tanam paksa yang dicetuskan oleh golongan liberal dan golongan etis
b. Politik Liberal Kolonial
Golongan liberal berhasil menguasai parlemen sehingga mereka mempunyai peluang untuk menciptakan undang-undang dasar guna membatasi kekuasaan raja. Pada tahun 1870 keluar undang-undang de Waal:
1. Undang-undang Gula yang menyebutkan bahwa penanaman tebu harus dilakukan oleh pengusaha swasta, tidak dengan system tanam paksa
2. Undang-undang Agraria, isinya menerangkan bahwa gubernur jenderal dan rakyat dilarang menjual tanah kepada orang asing, tetapi dapat menyewakannya selama 75 tahun
Ini merupakan awal yang baik walaupun dalam kenyataannya semuanya untuk kepentingan Pemerintahan Hindia Belanda.
kolonialisme di Indonesia
November 16, 2007
1. Masuknya kekuatan-kekuatan asing di Indonesia
Kekuatan-kekuatan asing yang masuk ke Indonesia adalah ekspedisi pelayaran yang dilakukan oleh bangsa Barat yaitu Portugis, Spanyol, Belanda dan Inggris sejak akhir abad 15-16 yang sering disebut Abad Penjelajahan Samudra.
Faktor-faktor apakah yang mendorong bangsa-bangsa tersebut menjelajahi samodra menuju belahan dunia Timur? Beberapa faktor pendorong penjelajahan Bangsa Eropa adalah:
a. Kisah perjalanan Marcopolo (1254-1324) seorang pedagang dari Venesia, Italia ke Cina yang dituangkan dalam buku “Book of Various Experiences” mengisahkan tentang keajaiban dunia atau Imago mundi.
b. Jatuhnya Konstantinopel, Ibukota Romawi Timur ke tangan kesultanan Turki tahun 1453 menyebabkan terputusnya hubungan dagang ke dunia Timur. Bangsa Barat berusaha mencari jalan sendiri ke pusat rempah-rempah di Asia.
Setelah selesai Anda menjawab kemudian bacalah uraian berikut ini:
a. Jenis rempah-rempah yang dicari dan dibutuhkan oleh bangsa Eropa adalah cengkih, lada, pala dan bunga pala yang disebut fuli.
b. Fungsi rempah-rempah adalah untuk:
- bumbu/melezatkan masakan
- obat-obatan
- penghangat tubuh terutama pada musim dingin.
Begitu pentingnya rempah-rempah bagi bangsa Eropa sehingga muncul ungkapan “semahal lada” atau “Siapa menguasai pusat rempah-rempah, mereka menguasai kerongkongan Eropa”
c. Adanya semangat penaklukan (Reconquesta) terhadap orang-orang yang beragama Islam serta membuat daerah-daerah kekuasaan yang dimiliki kerajaan-kerajaan Islam tersebut. Semangat penaklukan ini misalnya dilakukan oleh Spanyol – Ratu Isabella membiayai penjelajahan Samodra Columbus tahun 1492 untuk mencari jalan ke “Barat”
d. Berkembangnya teknik pelayaran dan penemuan kompas. Kompas dapat berfungsi menentukan arah dan posisi laut. Mereka menciptakan kapal yang lebih mudah dan lebih cepat digerakkan dengan memperbaiki konstruksi kapal serta memadukan layar yang berbentuk segi tiga dengan tali temali persegi.
e. Penemuan Copernicus yang didukung oleh Galileo-Galileo menyatakan bahwa bumi ini bulat. Pendapat ini memperkuat keberanian para pelaut karena orang yang berlayar ke dunia Timur tidak akan tersesat. Semakin ke Timur akan sampai ke tempat semula.
f. Adanya keinginan untuk mengetahui lebih jauh mengenai rahasia alam semesta, keadaan geografi dan bangsa-bangsa yang tinggal di belahan bumi lain.
g. Ingin memperoleh keuntungan/kekayaan sebanyak-banyaknya.
Setelah mengetahui faktor pendorong masuknya kekuatan asing di Indonesia. Uraian berikut ini dapat Anda pelajari mengenai penjelajahan bangsa-bangsa Eropa sejak akhir abad 15.
a. Penjelajahan bangsa Portugis
Pelopor penjelajahan Portugis adalah Pangeran Henry “Pelaut” (1394-1460) yang sampai di pantai Barat Afrika dan mereka menemukan emas di Afrika. Pada tahun 1487 Bartholomeus Diaz mencapai ujung Afrika Selatan yang disebut Tanjung Harapan. Pejelajahan ini lalu diteruskan oleh Vasco da Gama (1497- 1499) sampai di Goa (India). Dari India para penjelajah kembali keLisabon/ Lisboa dengan membawa barang dagangan yang sangat berharga. Route pelayaran mereka dapat Anda lihat pada gambar/peta sebagai berikut :
b. Spanyol
Apabila Portugis menjelajah ke Selatan lalu Timur, kemanakah arah penjelajah bangsa Spanyol? Bangsa Spanyol berlayar ke arah Barat. Dasar penjelajahan kedua bangsa tersebut adalah kesepakatan/Perjanjian Thordesillas tahun 1492 setelah Spanyol dan Portugis sepakat meminta restu Paus untuk menyebarkan ajaran agama Katolik ke seluruh dunia.
Isi perjanjian Thordesillas menetapkan: Portugis berlayar ke Timur dan Spanyol ke Barat masing-masing dari kepulauan Tanjung Verdee yang terletak di sebelah barat Afrika
Para penjelajah samodra yang barasal dari Spanyol antara lain Columbus dan Magelhaens (Magellan) Columbus melakukan empat kali pelayaran ke Amerika antara tahun 1492-1502 dan menemukan kepulauan Karibia. Sampai ia wafat, pulau-pulau yang pernah didaratinya seperti Haiti, Yamaica, Puerto Rico, Cuba, Deminica dan Hondures diyakininya sebagai India.
Bagaimana perjalanan Magelhaens? Ia berlayar dari Spanyol ke arah barat daya melintasi Samodra Atlantik sampai di ujung selatan Amerika yang disebut selat Magelhaens kemudian menyeberangi Samodra Pasifik dan mendarat di Phillipina tahun 1521. Magelhaens terbunuh. Pelayaran dilanjutkan oleh Sebastian del Cano yang tiba di Maluku (Tidore) pada tahun 1522. Pelayaran Magelhaens berpengaruh bagi dunia ilmu pengetahuan, yaitu:
1. bukti bahwa bumi bulat
2. Samodra Pasifik demikian luas
3. bumi ini lebih besar dibandingkan dengan yang selama ini dipercaya orang.
Untuk menghindari permusuhan antara kedua negara tersebut, maka diperbaharuilah perjanjian Thordesillas menjadi perjanjian Saragosa pada tahun 1521.
Isi Perjanjian Saragosa adalah :
1. Daerah kekuasaan dan pelayaran Portugis adalah dari Brazilia ke Timur sampai Halmahera (Maluku)
2. Spanyol berkuasa atas Mexico ke Barat terus sampai Phillipina
Pelajari dan temukan pembagian bumi oleh Spanyol dan Portugis menurut perjanjian Thodersillas, maupun perjanjian Saragosa serta Route penjelajahan masing-masing tokoh melalui sajian gambar di bawah ini :
c. Belanda
1. Bidang Politik
Dalam usaha menarik simpati bangsa Indonesia dengan tujuan agar rakyat mau membantu Jepang dalam Perang Asia Timur Raya, Jepang mengumandangkan semboyan 3A yakni : “Jepang Cahaya Asia, Jepang Pelindung Asia, Jepang Pemimpin Asia”. Hal ini menyatakan bahwa kehadiran Jepang di Asia, termasuk Indonesia adalah untuk membebaskan Asia dari penjajahan bangsa Barat, Jepang menyebut dirinya sebagai saudara tua bangsa Indonesia yang akan membebaskan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda.
Namun kenyataannya yang dikatakan Jepang tidak sesuai dengan kenyataannya. Jepang memperlakukan bangsa Indonesia dengan tidak adil, sangat kejam , mereka memeras dan menindas rakyat diluar batas peri kemanusiaan.
2. Bidang Ekonomi
Untuk memenuhi kebutuhan perang Jepang dan industrinya , maka Jepang melakukan eksploitasi terhadap sumber kekayaan alam Indonesia. Hal ini berupa eksploitasi dibidang hasil pertanian, perkebunan, hutan, bahan Tambang, dan lain-lain.
Kekayaan alam yang diambil Jepang dari hasil menguras kekayaan alam Indonesia ini hanya untuk kepentingan perang Jepang tanpa memperhatikan kesejahteraan rakyat.Sebagai dampak dari eksploitasi besar-besaran sumber kekayaan alam Indonesia adalah kesengsaraan rakyat Indonesia berupa kekurangan sandang, pangan serta menderita kemiskinan.
Rakyat hidup serba kekurangan , kelaparan karena sumber makanan diangkut Jepang untuk konsumsi tentaranya. Untuk pakaianpun rakyat menggunakan bahan yang tidak layak pakai seperti goni yang keras dan kasar. Hal in terjadi karena kapas yang seharusnya dijadikan kain atau pakaian ternyata dibawa ke Jepang untuk diolah demi kepentingan Jepang itu sendiri.
3. Bidang Sosial Budaya
Dibidang sosial, kehadiran Jepang selain membuat rakyat menderita kemiskinan karena kekurangan sumber daya alam, hal lain juga terjadi yang berupa pemanfaatan sumber daya manusia. Pengerahan tenaga manusia untuk melakukan kerja paksa (Romusha) serta dilibatkannya para pemuda untuk masuk dalam organisasi militer maupun semi militer.
Dibidang budaya terjadi keharusan menggunakan bahasa Jepang di samping bahasa Indonesia. Rakyat juga diharuskan membungkukan badan kearah timur sebagai tanda hormat kepada kaisar di Jepang pada setiap pagi hari (Seikerei). Hal ini tentu saja sangat menyinggung rakyat Indonesia yang mayoritas muslim, karena dianggap menyembah kepada kaisar Jepang yang dianggap sebagai keturunan dewa matahari, padahal orang muslim hanya melakukan penghormatan kepada Allah SWT.
Sumber : Atlas Sejarah Indonesia dan Dunia , PT Pembina, 1996.
Pengerahan tenaga rakyat Indonesia untuk dilatih oleh Jepang dalam organisasi semi militer maupun militer awalnyadisambut dengan baik oleh rakyat Indonesia, karena menurut Jepang ini demi untuk kepentingan bangsa Indonesia dalam perjuangan memperoleh kemerdekaan.
Organisasi yang bersifat semi militer misalnya:
Seinendan (Barisan Pemuda)
Keibondan (Barisan pembantu Polisi)
Fujinkai (Himpunan Wanita)
Organisasi yang bersifat militer:
Heiho ( Pembantu Prajurit Jepang)
PETA (Pembela Tanah Air)
Pembentukan organisasi semi militer maupun militer, sebenarnya adalah upaya Jepang untuk menarik simpati dan dukungan rakyat Indonesia, hal ini karena Jepang terdesak akan kehadiran Sekutu di Inonesia dan kekalahan Jepang dibeberapa tempat di Asia dan Pasifik. Tenaga Heiho banyak dikirim ke negara-negara yang telah dikuasai Jepang dengan tujuan mempertahankanya dari serangan sekutu.
Walaupun organisasi Heiho dan PETA pada awalnya dibentuk oleh Jepang, namun pada perkembangan selanjutnya organisasi militer ini bermanfaat sebagai modal perjuangan dalam usaha-usaha mencapai kemerdekaan , bahkan setelah Indonesia merdeka ada beberapa tokoh PETA yang menjadi tokoh pejuang atau pemimpin Indonesia, misalnya Jenderal Sudirman, Jenderal Gatot Subroto, Jendral Ahmad Yani, Jenderal A.H. Nasution , Jenderal Soeharto (mantan Presiden RI).
Pengerahan tenaga kerja paksa atau romusha dilaksanakan rakyat Indonesia untuk kepentingan Jepang. Romusha diperlakukan amat buruk. Mereka diharuskan bekerja berat namun kesejahteraan mereka tidak diperhatikan. Awalnnya mereka dianggap sebagai pahlawan yang membantu Jepang dalam tugas suci dalam militer Jepang . Kenyataannya banyak dari mereka yang menderita kelaparan, sakit karena kesehatan mereka yang tidak diperhatikan, pekerjaan yang terlalu berat, jika lalai dalam pekerjaan mereka disiksa dengan kejam.
Pekerja Romusha terutama dipaksa membuat pangkalan militer, goa-goa untuk pertahanan, benteng, lapangan terbang, jembatan dll, bahkan ada diantara mereka yang dikirim keluar Indonesia seperti ke Myanmar, Malaysia, Thailand dan lain-lain.
03. Perlawanan rakyat dan pergerakan kebangsaan
1. Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia
1. VOC
VOC merupakan kongsi dagang Belanda yang mempunyai wilayah di Hindia Timur. Pengurusnya terdiri dari 6 orang yang disebut “Bewindhebbers der VOC”, ditambah 17 orang pengurus harian yang disebut Heeren XVII. VOC juga memiliki hak khusus yang diberikan parlemen Belanda:
-Membuat perjanjian dengan raja2 setempat
-Menyatakan perang dan perdamaian
-Membuat senjata & benteng
-Mencetak uang
-Mengangkat & memberhentikan pegawai
-Mengadili perkara
Pada tahun 1609, Pieter Both ditugaskan sebagai Gubernur Jendral VOC di Ambon. Misi utamanya adalah untuk memimpin VOC menghadapi persaingan dengan pedagang Eropa. Ketika Jan Pietersoon Coen diangkat sebagai gubernur jenderal, pusat kekuasaan dipindahkan ke Jayakarta. Selain melakukan monopoli, VOC juga menjalankan system pemerintahan tidak langsung (indirect rule). Tidak berlangsung lama, VOC akhirnya dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799. dengan factor-faktor berikut:
-Banyak pegawai VOC korupsi karena gajinya rendah
-VOC tidak mampu bersaing dengan inggris (EIC) dan Perancis (FIC)
-Walaupun rugi, pemegang saham tetap diberi dividen
-Perang Belanda melawan Inggris
-Jatuhnya kongsi dagang VOC di India & adanya kebebasan pelayaran Inggris ke Indonesia
2. Penjajahan Prancis-Belanda
Di Eropa sedang dalam suasana Perang Koalisi satu (1792-1797). Belandapun kalah sehingga membuat rajanya, Willem V, meminta perlindungan dari Inggris. Napoleon Bonaparte, pemimpin Prancis kemudian menempatkan Louis Napoleon untuk memimpin Belanda. Louis kemudian mengangkat Herman Willem Daendels sebagai Gubernur Jendral Hindia Belanda sejak 1808. Tugas utamanya adalah untuk mempertahankan Jawa dari serangan Inggris. Pada masa pemerintahannya, Daendels banyak mengeluarkan kebijakan kebijakan yang condong kepada kediktatoran. Contohnya, pembangunan jalan Raya Pos (Groete Postweg) antara Anyer-Panarukan. Pembangunan jalan raya itu melibatkan banyak tenaga dengan system rodi.
Kekuasaan sewenang-wenang yang diterapkan Daendels membuatnya ditarik kembali agar citra Hindia Belanda tidak bertambah buruk. Tetapi penarikan Daendels membua dampak buruk. Belandapun berhasil dikuasai Inggris. Dengan demikian berakhirlah penjajahan Prancis-Belanda dengan ditandai oleh Kapitulasi Tuntang.
3. Penjajahan Iggris
Tahun 1811-1816, Indonesia berada di bawah kekuasaan Inggris. Thomas Stamford Raffles diangkat sebagai wakil gubernur di Jawa dan bawahannya. Tujuan utama pemerintahan Raffles adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat. Salah satu tindakannya yang popular adalah mencetuskan system sewa tanah (landrent). Hal tersebut tidak membebani rakyat, namun kondisi di Eropa membuat Thomas Stamford Raffles harus mengakhiri masa jabatannya di Indonesia. Perang koalisi berakhir dengan kekalahan Prancis. Negara-negara yang menjadi lawan Prancis mengambil keputusan bahwa sebagai benteng untuk menghadapi Prancis, Belanda harus kuat. Maka dari itu, dalam Traktat London tahun 1824, ditetapkan bahwa Indonesia dikembalikan kepada Belanda.
4. Belanda
Untuk menangani berbagai persoalan di Indonesia yang baru saja dikembalikan ke Inggris, pemerintah belanda mengirimkan sebuah komisi. Komisi tersebut terdiri dari Cornelis Th.Elout sebagai ketua, dan A.A. Buyskes dan van der Capellen sebagai anggota. Setelah komisi dibubarkan, van der Capellen diangkat sebagai gubernur jenderal. Dia melaksanakan pola konservatif, dalam arti menerapkan kebijakan monopoli seperti VOC:
a. Masa Tanam Paksa
Ketika van den Bosch menjabat sebagai gubernur jenderal, pada tahun 1830 dia menciptakan peraturan baru yang bernama ‘tanam paksa’ / cultuur stelsel. Tujuannya untuk mendapatkan untung guna menutup deficit keuangan negri Belanda. Kemudian, latar belakang dilakukannya Tanam paksa adalah:
- Defisit anggaran belanja negri belanda akibat Perang kemerdekaan Belgia dan perang diponegoro
- Keadaan di Jawa yang tidak menguntungkan saat itu
- Perdagangan dan perusahaan belanda mengalami kemunduran
Pokok-pokok ketentuan Tanam paksa:
- Penduduk wajib menanami 1/5 tanahnya dengan tanaman yang ditentukan pemerintah
- Tanah tersebut dibebaskan dari pajak
- Tanah tersebut dikerjakan selama 1/5 tahun
- Risiko penanaman ada pada pemerintah
- Hasil tanaman yang diwajibkan harus diangkat sendiri ke pabrik dan mendapat ganti rugi
- Kelebihan hasil panen akan diganti oleh pemerintah
- Waktu yang digunakan untuk menanam tanaman wajib tidak melebihi waktu menanam padi
Penyimpangan Tanam Paksa:
- Tanah yang ditanami lebih dari 1/5 lahan
- Tanah yang ditanami tanaman wajib masih terkena pajak
- Banyak petugas yang curang, berusaha mendapatkan hasil sebanyak-banyaknya
- Tanah yang ditanami tanaman wajib cenderung memilih tanah yang subur
Akibat penyimpangan:
1. Bagi Bangsa Indonesia
- Menimbulkan kesengsaraan
- Pemerintahan Belanda memberikan sanksi kepada petani yang meninggalkan tanahnya sehingga makin sengsara
1. Bagi Belanda
- Memperoleh keuntungan yang sangat besar
- Timbul penentangan tanam paksa yang dicetuskan oleh golongan liberal dan golongan etis
b. Politik Liberal Kolonial
Golongan liberal berhasil menguasai parlemen sehingga mereka mempunyai peluang untuk menciptakan undang-undang dasar guna membatasi kekuasaan raja. Pada tahun 1870 keluar undang-undang de Waal:
1. Undang-undang Gula yang menyebutkan bahwa penanaman tebu harus dilakukan oleh pengusaha swasta, tidak dengan system tanam paksa
2. Undang-undang Agraria, isinya menerangkan bahwa gubernur jenderal dan rakyat dilarang menjual tanah kepada orang asing, tetapi dapat menyewakannya selama 75 tahun
Ini merupakan awal yang baik walaupun dalam kenyataannya semuanya untuk kepentingan Pemerintahan Hindia Belanda.
kolonialisme di Indonesia
November 16, 2007
1. Masuknya kekuatan-kekuatan asing di Indonesia
Kekuatan-kekuatan asing yang masuk ke Indonesia adalah ekspedisi pelayaran yang dilakukan oleh bangsa Barat yaitu Portugis, Spanyol, Belanda dan Inggris sejak akhir abad 15-16 yang sering disebut Abad Penjelajahan Samudra.
Faktor-faktor apakah yang mendorong bangsa-bangsa tersebut menjelajahi samodra menuju belahan dunia Timur? Beberapa faktor pendorong penjelajahan Bangsa Eropa adalah:
a. Kisah perjalanan Marcopolo (1254-1324) seorang pedagang dari Venesia, Italia ke Cina yang dituangkan dalam buku “Book of Various Experiences” mengisahkan tentang keajaiban dunia atau Imago mundi.
b. Jatuhnya Konstantinopel, Ibukota Romawi Timur ke tangan kesultanan Turki tahun 1453 menyebabkan terputusnya hubungan dagang ke dunia Timur. Bangsa Barat berusaha mencari jalan sendiri ke pusat rempah-rempah di Asia.
Setelah selesai Anda menjawab kemudian bacalah uraian berikut ini:
a. Jenis rempah-rempah yang dicari dan dibutuhkan oleh bangsa Eropa adalah cengkih, lada, pala dan bunga pala yang disebut fuli.
b. Fungsi rempah-rempah adalah untuk:
- bumbu/melezatkan masakan
- obat-obatan
- penghangat tubuh terutama pada musim dingin.
Begitu pentingnya rempah-rempah bagi bangsa Eropa sehingga muncul ungkapan “semahal lada” atau “Siapa menguasai pusat rempah-rempah, mereka menguasai kerongkongan Eropa”
c. Adanya semangat penaklukan (Reconquesta) terhadap orang-orang yang beragama Islam serta membuat daerah-daerah kekuasaan yang dimiliki kerajaan-kerajaan Islam tersebut. Semangat penaklukan ini misalnya dilakukan oleh Spanyol – Ratu Isabella membiayai penjelajahan Samodra Columbus tahun 1492 untuk mencari jalan ke “Barat”
d. Berkembangnya teknik pelayaran dan penemuan kompas. Kompas dapat berfungsi menentukan arah dan posisi laut. Mereka menciptakan kapal yang lebih mudah dan lebih cepat digerakkan dengan memperbaiki konstruksi kapal serta memadukan layar yang berbentuk segi tiga dengan tali temali persegi.
e. Penemuan Copernicus yang didukung oleh Galileo-Galileo menyatakan bahwa bumi ini bulat. Pendapat ini memperkuat keberanian para pelaut karena orang yang berlayar ke dunia Timur tidak akan tersesat. Semakin ke Timur akan sampai ke tempat semula.
f. Adanya keinginan untuk mengetahui lebih jauh mengenai rahasia alam semesta, keadaan geografi dan bangsa-bangsa yang tinggal di belahan bumi lain.
g. Ingin memperoleh keuntungan/kekayaan sebanyak-banyaknya.
Setelah mengetahui faktor pendorong masuknya kekuatan asing di Indonesia. Uraian berikut ini dapat Anda pelajari mengenai penjelajahan bangsa-bangsa Eropa sejak akhir abad 15.
a. Penjelajahan bangsa Portugis
Pelopor penjelajahan Portugis adalah Pangeran Henry “Pelaut” (1394-1460) yang sampai di pantai Barat Afrika dan mereka menemukan emas di Afrika. Pada tahun 1487 Bartholomeus Diaz mencapai ujung Afrika Selatan yang disebut Tanjung Harapan. Pejelajahan ini lalu diteruskan oleh Vasco da Gama (1497- 1499) sampai di Goa (India). Dari India para penjelajah kembali keLisabon/ Lisboa dengan membawa barang dagangan yang sangat berharga. Route pelayaran mereka dapat Anda lihat pada gambar/peta sebagai berikut :
b. Spanyol
Apabila Portugis menjelajah ke Selatan lalu Timur, kemanakah arah penjelajah bangsa Spanyol? Bangsa Spanyol berlayar ke arah Barat. Dasar penjelajahan kedua bangsa tersebut adalah kesepakatan/Perjanjian Thordesillas tahun 1492 setelah Spanyol dan Portugis sepakat meminta restu Paus untuk menyebarkan ajaran agama Katolik ke seluruh dunia.
Isi perjanjian Thordesillas menetapkan: Portugis berlayar ke Timur dan Spanyol ke Barat masing-masing dari kepulauan Tanjung Verdee yang terletak di sebelah barat Afrika
Para penjelajah samodra yang barasal dari Spanyol antara lain Columbus dan Magelhaens (Magellan) Columbus melakukan empat kali pelayaran ke Amerika antara tahun 1492-1502 dan menemukan kepulauan Karibia. Sampai ia wafat, pulau-pulau yang pernah didaratinya seperti Haiti, Yamaica, Puerto Rico, Cuba, Deminica dan Hondures diyakininya sebagai India.
Bagaimana perjalanan Magelhaens? Ia berlayar dari Spanyol ke arah barat daya melintasi Samodra Atlantik sampai di ujung selatan Amerika yang disebut selat Magelhaens kemudian menyeberangi Samodra Pasifik dan mendarat di Phillipina tahun 1521. Magelhaens terbunuh. Pelayaran dilanjutkan oleh Sebastian del Cano yang tiba di Maluku (Tidore) pada tahun 1522. Pelayaran Magelhaens berpengaruh bagi dunia ilmu pengetahuan, yaitu:
1. bukti bahwa bumi bulat
2. Samodra Pasifik demikian luas
3. bumi ini lebih besar dibandingkan dengan yang selama ini dipercaya orang.
Untuk menghindari permusuhan antara kedua negara tersebut, maka diperbaharuilah perjanjian Thordesillas menjadi perjanjian Saragosa pada tahun 1521.
Isi Perjanjian Saragosa adalah :
1. Daerah kekuasaan dan pelayaran Portugis adalah dari Brazilia ke Timur sampai Halmahera (Maluku)
2. Spanyol berkuasa atas Mexico ke Barat terus sampai Phillipina
Pelajari dan temukan pembagian bumi oleh Spanyol dan Portugis menurut perjanjian Thodersillas, maupun perjanjian Saragosa serta Route penjelajahan masing-masing tokoh melalui sajian gambar di bawah ini :
c. Belanda
1. Bidang Politik
Dalam usaha menarik simpati bangsa Indonesia dengan tujuan agar rakyat mau membantu Jepang dalam Perang Asia Timur Raya, Jepang mengumandangkan semboyan 3A yakni : “Jepang Cahaya Asia, Jepang Pelindung Asia, Jepang Pemimpin Asia”. Hal ini menyatakan bahwa kehadiran Jepang di Asia, termasuk Indonesia adalah untuk membebaskan Asia dari penjajahan bangsa Barat, Jepang menyebut dirinya sebagai saudara tua bangsa Indonesia yang akan membebaskan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda.
Namun kenyataannya yang dikatakan Jepang tidak sesuai dengan kenyataannya. Jepang memperlakukan bangsa Indonesia dengan tidak adil, sangat kejam , mereka memeras dan menindas rakyat diluar batas peri kemanusiaan.
2. Bidang Ekonomi
Untuk memenuhi kebutuhan perang Jepang dan industrinya , maka Jepang melakukan eksploitasi terhadap sumber kekayaan alam Indonesia. Hal ini berupa eksploitasi dibidang hasil pertanian, perkebunan, hutan, bahan Tambang, dan lain-lain.
Kekayaan alam yang diambil Jepang dari hasil menguras kekayaan alam Indonesia ini hanya untuk kepentingan perang Jepang tanpa memperhatikan kesejahteraan rakyat.Sebagai dampak dari eksploitasi besar-besaran sumber kekayaan alam Indonesia adalah kesengsaraan rakyat Indonesia berupa kekurangan sandang, pangan serta menderita kemiskinan.
Rakyat hidup serba kekurangan , kelaparan karena sumber makanan diangkut Jepang untuk konsumsi tentaranya. Untuk pakaianpun rakyat menggunakan bahan yang tidak layak pakai seperti goni yang keras dan kasar. Hal in terjadi karena kapas yang seharusnya dijadikan kain atau pakaian ternyata dibawa ke Jepang untuk diolah demi kepentingan Jepang itu sendiri.
3. Bidang Sosial Budaya
Dibidang sosial, kehadiran Jepang selain membuat rakyat menderita kemiskinan karena kekurangan sumber daya alam, hal lain juga terjadi yang berupa pemanfaatan sumber daya manusia. Pengerahan tenaga manusia untuk melakukan kerja paksa (Romusha) serta dilibatkannya para pemuda untuk masuk dalam organisasi militer maupun semi militer.
Dibidang budaya terjadi keharusan menggunakan bahasa Jepang di samping bahasa Indonesia. Rakyat juga diharuskan membungkukan badan kearah timur sebagai tanda hormat kepada kaisar di Jepang pada setiap pagi hari (Seikerei). Hal ini tentu saja sangat menyinggung rakyat Indonesia yang mayoritas muslim, karena dianggap menyembah kepada kaisar Jepang yang dianggap sebagai keturunan dewa matahari, padahal orang muslim hanya melakukan penghormatan kepada Allah SWT.
Komentar