travo

2. TUJUAN PERCOBAAN:
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan TRIAC beserta penggunaannya sebagai switch (saklar) AC.
3. ALAT DAN BAHAN
1. Modul BEE 422D
2. Multimeter 100 mA
3. Power Supply ą15 VDC
4. Power Supply 5-50 VAC 50/60 Hz

4. DASAR TEORI
1. Pengertian TRIAC
TRIAC merupakan singkatan dari TRIode Alternating Current, yang artinya adalah saklar triode untuk arus bolak-balik. TRIAC adalah pengembangan dari pendahulunya yaitu DIAC dan SCR. Ketiganya merupakan sub-jenis dari Thyristor, piranti berbahan silikon yang umum digunakan sebagai saklar elektronik, disamping transistor dan FET. Perbedaan diantara ketiganya adalah dalam penggabungan unsur-unsur penyusunnya serta dalam segi arah penghantaran arus listrik yang melaluinya.
TRIAC sebenarnya adalah gabungan dua buah SCR (Silicon Controlled Rectifier) atau Thyristor yang dirancang anti paralel dengan 1 (satu) buah elektroda gerbang (gate electrode) yang menyatu. SCR merupakan piranti zat padat (solid state) yang berfungsi sebagai sakelar daya berkecepatan tinggi.
Gambar 1. TRIAC dan Ekuivalensi Simbolnya
2. Karakteristik TRIAC
TRIAC memiliki karakteristik swicthing seperti pada SCR, kecuali bahwa TRIAC dapat berkonduksi dalam berbagai arah. TRIAC dapat digunakan untuk mengontrol aliran arus dalam rangkaian AC. Elemen seperti penyearah dalam kedua arah menunjukkan kemungkinan dua aliran arus antara terminal utama M1 dan M2. Pengaturan dilakukan dengan menerapkan sinyal antara gate (gerbang) dan M1.

Gambar 2. Karakteristik TRIAC
Karena dapat bersifat konduktif dalam dua arah, biasanya TRIAC digunakan untuk mengendalikan fasa arus AC (contohnya kontroler tegangan AC). Selain itu, karena TRIAC merupakan devais bidirektional, terminalnya tidak dapat ditentukan sebagai anode atau katode. Jika terminal MT2 positif terhadap terminal MT1, TRIAC dapat dimatikan dengan memberikan sinyal gerbang positif antara gerbang G dan MT1. Sebaliknya jika terminal MT2 negatif terhadap MT1 maka TRIAC akan dapat dihidupkan dengan memberikan sinyal pulsa negatif antara gerbang G dan terminal MT1. Tidak perlu untuk memiliki kedua sinyal gerbang positif dan negatif dan TRIAC akan dapat dihidupkan baik dengan sinyal positif atau negatif.
Dalam prakteknya sensitifitas bervariasi antara satu kuadran dengan kuadran lain, dan TRIAC biasanya beroperasi di kuadran I+ (tegangan dan arus gerbang positif) atau kuadran III- (tegangan dan arus gerbang negatif).
Karakteristik TRIAC

TRIAC tersusun dari lima buah lapis semikonduktor yang banyak digunakan pada pensaklaran elektronik. TRIAC biasa juga disebut thyristor bi directional. TRIAC merupakan dua buah SCR yang dihubungkan secara paralel berkebalikan dengan terminal gate bersama.
Berbeda dengan SCR yang hanya melewatkan tegangan dengan polaritas positif saja, tetapi TRIAC dapat dipicu dengan tegangan polaritas positif dan negatif, serta dapat dihidupkan dengan menggunakan tegangan bolak-balik pada Gate. TRIAC banyak digunakan pada rangkaian pengedali dan pensaklaran.

TRIAC hanya akan aktif ketika polaritas pada Anoda lebih positif dibandingkan Katodanya dan gate-nya diberi polaritas positif, begitu juga sebaliknya. Setelah terkonduksi, sebuah TRIAC akan tetap bekerja selama arus yang mengalir pada TRIAC (IT) lebih besar dari arus penahan (IH) walaupun arus gate dihilangkan. Satu-satunya cara untuk membuka (meng-off-kan) TRIAC adalah dengan mengurangi arus IT di bawah arus IH.


2.4 Percobaan TRIAC

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui karakteristik TRIAC pada oscilloscope, menyelidiki hubungan antara tegangan pemicuan gerbang (VGT) dengan tegangan maju TRIAC keadaan mati (VD), dan menyelidiki arus dan tegangan pemicu TRIAC bila diberi pemicu dengan polaritas tegangan yang berbeda.

Dari tujuan percobaan diatas, maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sbb:

• Langkah pertama yaitu merangkai rangkaian seperti pada gambar 2.5 dimana sumber tegangan dan sumber arus diberikan setelah selesai.

Gambar 2.5 Rangkaian Percobaan TRIAC

• Perbedaan antara SCR dan TRIAC dapat dilihat juga pada Rangkaiannya yaitu pada rangkaian TRIAC tidak terdapat dioda hal ini disebabkan karena TRIAC dapat bekerja atau dipicu dengan tegangan positif dan negatif.

• Setelah rangkaian selesai di rangkai, kemudian sumber tegangan di berikan pada rangkaian tersebut dimana kondisi TRIAC pada saat itu belum aktif, hal ini disebabkan TRIAC belum terpicu.

• Apabila sumber tegangan sudah diberikan, maka untuk mengaktifkan TRIAC dilakukan pemicuan dengan mengatur Resistor Variabel (VR) sampai lampu menyala atau arus yang mengalir pada TRIAC (IT) lebih besar dari arus penahan (IH).


• Untuk pemicuan TRIAC dengan tegangan positif, polaritas anoda harus lebih positif dibandingkan katodanya sedangkan untuk pemicuan dengan tegangan negative maka polaritas katodanya harus lebih positif dibandingkan anodanya.

• Apabila TRIAC sudah aktif maka kita dapat mengetahui besarnya arus Gate (IG), arus penahan (IH) dengan melihat pada Ampermeter dan juga dapat mengetahui besarnya tegangan Gate (VGT), tegangan Anoda Katoda (VAK) pada Voltmeter

• Selain mengetahui besarnya arus dan tegangan melalui Ampermeter dan Voltmeter, untuk mengetahui karakteristik dari arus yang mengalir pada TRIAC dengan osiloskop, dapat dilihat pada Gambar 2.2.


• Selain mengetahui besarnya arus dan tegangan melalui Ampermeter dan Voltmeter, untuk mengetahui karakteristik dari arus yang mengalir pada TRIAC dengan osiloskop, dapat dilihat pada Gambar 2.6

Gambar 2.6 Arus yang mengalir pada TRIAC


• Pada osiloskop dapat dilihat bahwa pada saat TRIAC terpicu maka TRIAC akan aktif dan Arus yang mengalir pada TRIAC(IT) lebih besar dari Arus penahan (IH) sehingga arus mulai menghantar dan lampu menyala. Garis putus-putus pada osiloskop artinya menandakan bahwa TRIAC belum aktif atau Arus yang mengalir pada TRIAC (IT) lebih kecil dari Arus penahan (IH).

• Pada osiloskop dapat juga dilihat bahwa arus yang mengalir pada TRIAC merupakan arus bolak-balik hal ini menunjukan karakteristik TRIAC dimana TRIAC dapat bekerja pada polaritas positif dan polaritas negative.

• Berbeda halnya dengan karakteristik tegangan pada TRIAC, untuk mengetahui karakteristik tegangan pada TRIAC itu sendiri dengan osiloskop, dapat dilihat pada Gambar 2.7.

Gambar 2.7 Tegangan pada TRIAC.


• Karateristik tegangan TRIAC pada osiloskop terlihat bahwa pada saat TRIAC belum aktif atau arus belum mengalir maka tegangan pada TRIAC sama besarnya dengan tegangan masukan yaitu tegangan arus bolak-balik. karakteristik ini dapat dilihat pada osiloskop Gambar 2.7. Tetapi setelah tegangan Anodanya lebih positif dibandingkan katodanya untuk pemicuan positif maka TRIAC aktif atau bekerja. sedangkan untuk pemicuan negative, tegangan katodanya lebih positif dibandingkan anodanya maka TRIAC juga aktif. . Karakteristik ini dapat dilihat pada garis putus-putus dalam osiloskop dimana pada saat itu TRIAC aktif atau arus mulai menghantar.



Gambar 2.8. Lissayous TRIAC

• Untuk melihat karateristik arus fungsi tegangan atau karakteristik lissayous antara arus yang mengalir pada TRIAC dengan tegangan pada TRIAC itu sendiri dapat dilihat pada Gambar 2.8. dimana tegangan mula-mula pada SCR sama dengan tegangan masukan setelah tegangan anodanya lebih positif dibandingkan katodanya untuk pemicuan positif dan tegangan katodanya lebih positif dibandingkan dengan anodanya untuk pemicuan negative maka TRIAC terpicu atau aktif sehingga ada arus yang mengalir pada TRIAC.

Komentar

Recommended Posts

randomposts

Postingan Populer