MK Sosiologi Umum (KPM) Hari, tanggal : Senin, 22 November 2010
Kelas/ Kelompok : B17/ 3 Tempat Praktikum : RK. U2.02
STRATIFIKASI SOSIAL
Nama/NRP Asisten : NIKO RAMANDHANA/ I34080073
Nama/ NRP Praktikan:SUMA INDRANEGARA/A14090074
SISTEM STATUS DAN PELAPISAN MASYARAKAT SISTEM STATUS
YANG BERUBAH
Runtuhnya Sistem Status Kolonial dalam Abad Kedua Puluh
Oleh : W.F. Wetheim
Pada abad XX terjadi perkembangan dinamis yang menerobos pola yang kaku ini dan meningkatkan mobilitas sosial. Di pulau seberang, uang melakukan pendobrakan terhadap sitem asli. karena kemiskinan, terjadi keresahan di daerah pertanian dan di pulau-pulau seberang serta perlawanan oleh para petani baru dan kaya terhadap struktur tradisional. Pendidikan pun mempunyai pengaruh dinamis di pulau luar Jawa. Karena kebanyakan orang Jawa mendapat pendidikan dengan cara Barat. Sejak tahun 1990, perbedaan profesi di Jawa makin meningkat. Bertambahnya ekonomi uang dan meningkatnya hubungan dengan Barat menyebabkan timbulnya lapangan pekerjaan baru dan suatu kelompok baru yang naik sampai ke suatu tingkat diatas mereka pada umumnya karena kemampuan teknis mereka.
Pengaruh faktor pendobrak susunan masyarakat tradisional lama dan sifat individual di Jawa dilindungi oleh cara tradisional masyarakat. Maka dalam bentuk mengajar,mengenal kewibawaan guru dan orang tua yang berpengaruh terhadap skala prestise kemasyarakatan tradisional. Usaha diri untuk naik ke tingkat sosial masyarakat yaitu dengan mencari pengakuan resmi dengan ijazah. Ikatan tradisional mempunyai peranan dalam usaha mengumpulkan uang yang memungkinkan seorang anak memperoleh pendidikan.
Pendidikan menciptakan seluruh kelas orang Indonesia yang mempunyai pendidikan Barat pada tingkat tertentu. Tapi kehidupan organisasi modernlah yang memperlihatkan pengaruh yang masuk dalam struktur tradisional. Adanya kelas cendikiawan Indonesia mendobrak susunan kemasyarakatan Jawa tradisional dan pelapisan sosial kolonial abad XIX yang berdasarkan perbedaan ras, dan pendidikan telah bertindak sebagai dinamit terhadap sistem kasta kolonial.
Tahun 1990, pendidikan terbuka untuk penduduk Indonesia. Permintaan tenaga kerja terlatih meningkat, orang-orang Indonesia mulai diangkat menjadi jabatan yang dulu merupakan hak istimewa warga Eropa. Pendidikan Barat juga dinikmati oleh wanita Indonesia.Perbedaan ras tidak menyebabkan rakyat Indonesia makin dekat tapi malah makin menambah ketegangan masyarakat Indo bergabung dalam persatuan IndoEropa yang bertujuan mempertahankan hak-hak istimewa kemasyarakatan yang telah mereka peroleh. Rakyat Indonesia cenderung mengadakan persatuan dengan kesadaran kebangsaan.
Situasi Sosial Dua Komunitas Desa di Sulawesi Selatan
Oleh : Mochtar Buchori dan Wiladi Budiharga
A. Desa Maricaya Selatan
Terdiri dari lima golongan yang menempati tiga lapisan pokok,yaitu: golongan pejabat dan kelompok profesional dilapisan atas; golongan alim ulama,pegawai,dan pedagang di lapisan tengah, dan golongan buruh di lapisan bawah.Masyarakat Maricaya Selatan bersifat heterogen dan cukup berlapis-lapis mulai terlihat adanya usaha untuk menciptakan iklim sosial yang lebih cair.
Dari segi ekonomi ada tiga lapisan ekonomi masyarakat yaitu mampu, menengah dan miskin Apabila informasi tentang stratifikasi sosial ekonomi digabungkan akan diperoleh jumlah golongan pejabat dan profesional sebesar 10%, jumlah golongan alim ulama ,pedagang60% dan jumlah golongan buruh 30% .
Masyarakat Maricaya Selatan berusaha memaksimalkan kesempatan yang ada.Mereka juga memandang pendidikan sebagai hal penting dalam hidup. Minat baca pada masyarakat golongan menegah pun tinggi.
Dari data diperoleh fakta bahwa pada keluarga golongan atas dan menengah umumnya mempunyai perputakaan pribadi.Meskipun fungsinya berbeda Pada lapisan menengah masih ditemukan adanya keakraban sosial yang bersifat tradisional.
B. Desa Polewali (Semi Urban)
Terlihat ada tiga lapisan masyarakat yaitu; ulama,pemangku adat, dan pejabat dilapisan atas,pedagang dilapisan menengah, dan buruh dilapisan bawah.Pada masyarakat kedudukan pemangku adat pada seorang Bugis, sedangkan kedudukan alim ulama ditangan orang Bugis dan Mandar. Kelompok pejabat dan pegawai terdiri dari orang Mandar dan Toraja.Kelompok pedagang diisi oleh orang Bugis, Jawa dan Cina, sedangkan pada kelompok buruh terdapat orang Jawa, Makasar dan Toraja.
Dilihat secara ekonomi, masyarakat Polewali , terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan orang ‘kaya’ meliputi 35% ,lapisan orang ‘sedang’ meliputi 55% dan kelompok ‘miskin’ yang berjumlah sekitar 10%.Pada masyarakt Polewali seperti kelompok orang Bugis dan Makasar merupakan kelompok yang paling besar pengaruhnya pada kehidupan sosial dan ekonomi.
Dikalangan atas, antara para pemangku adat serta alim ulama dengan para pejabat terdapat perbedaan yang cukup menyolok dalam gaya hidup.Masyarakat Polewali dari kelas menengah mengikuti gaya hidup sederhana seperti para pemangku adat dan alim ulama.
Pada masyarakat, pendidikan adalah suatu hal yang dijunjung tinggi. Selain itu agama juga mendapat tempat yang penting. Bisa di katakan bahwa masyarakat Polewali adalah suatu masyarakat yang lugas dan terus berusaha dalam menghadapi persoalan yang ada pada lingkungan.

Analisis bacaan

Bukti dalam bacaan 1 Bukti dalam bacaan 2


Differensiasi Sosial



Ukuran kekayaan; dimana dilihat dari aspek material.
Ukuran kehormatan; dimana ada aspek jabatan.
Ukuran ilmu; dimana ilmu pengetahuan yang didapat. Golongan pejabat dan kelompok professional.
Golongan alim ulama, pegawai, dan pedagang.
Kelompok buruh.

Ketidaksamaan Sosial Pedagang Cina, pedagang Pribumi, dan pedagang buruh.
Orang orang Eropa, Indo, dan orang pribumi
Kaum cendekiawan, kaum setengah cendekiawan, dan kaum non cendekiawan Lapisan ekonomi mampu :pejabat dan kaum professional
Lapisan ekonomi menengah : alim ulama, pegawai dan pedagang
Lapisan ekonomi miskin: buruh


Stratifikasi Sosial Lapisan atas; orang-orang Eropa
Lapisan Menengah; orang –orang Arab, Cina dan Asia lainnya.
Lapisan bawah ; orang –orang pribumi (Indonesia) Lapisan atas; alim ulama, cendekiawan, pejabat dan pemangku adat.
Lapisan Menengah; pegawai negeri dan pedagang.
Lapisan bawah ; buruh.

Bukti dalam bacaan 1 Bukti dalam bacaan 2


Kedudukan




Achieved status; sebab ada upaya dari orang –orang Indonesia dalam menjadi pegawai. Dalam ini ada usaha yang harus diperjuangkan.
Achieved status; sebab ada upaya dari orang –orang menjadi pegawai. Dalam ini ada usaha yang harus diperjuangkan.
Ascribed status; adanya pemangku adat.

Peranan Pedagang Cina, pedagang Pribumi, dan pedagang buruh.
Orang orang Eropa, Indo, dan orang pribumi
Kaum cendekiawan, kaum setengah cendekiawan, dan kaum non cendekiawan
Golongan pejabat dan kelompok professional.
Golongan alim ulama, pegawai, dan pedagang.
Kelompok buruh

3. Berdasarkan mobilitas sosial

Bukti dalam bacaan 1 Bukti dalam bacaan 2


Mobilitas vertikal naik


Pedagang keturunan Cina tergeser kedudukannya orang pribumi.
Muncul golongan cendekiawan dari golongan pribumi yang membuat Belanda menjadikan pegawai.Banyak posisi penting yang dijabat orang pribumi.
Adanya perubahan sosial yaitu pendidikan menjadi alat untuk mengubah nasib.
Adanya untuk menikah dengan anak pemangku adat.

Mobilitas vertikal turun

Adanya pedagang pribumi menyebabkan kedudukan pedagang Cina tergeser.
Terpuruknya lapisan Indo menyebabkan kehormatan kaum Indo menurun.
Adanya upaya dari degradasi sosial dari kaum kaya.


Mobilitas sosial yang terjadi :
Bacaan 1: Horizontal : adanya perubahan status orang pribumi dari petani menjadi pedagang.
Vertikal (naik) : para cendekiawan dan aristokrat membentuk suatu kelas ‘priyayi baru’ yang akan menjadi lapisan tertinggi dalam masyarakat, orang yang memliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi dalam masyarakat sehingga status sosialnya naik.

Bacaan 2: Vertikal
o Naik : golongan menengah yang memperoleh pendidikan dan gelar mungkin berubah statunya menjadi golongan atas.
o Turun : masyarakat golongan atas yang berfoya –foya mungkin akan jatuh miskin dan menempati posisi bawah.

Sistem pelapisan yang terjadi:
Bacaan 1 Sistem pelapisan yang terjadi adalah “sistem pelapisan terbuka” karena terjadi mobilitas sosial yang diperoleh atas usaha sendiri melalui beragam cara.
Bacaan 2 Sistem pelapisan yang terjadi adalah “sistem pelapisan terbuka” karena terjadi mobilitas sosial yang diperoleh atas usaha sendiri melalui beragam cara.

Komentar

Recommended Posts

randomposts

Postingan Populer