KEMISKINAN DI PEDESAAN

MAKALAH PEREKONOMIAN INDONESIA KEMISKINAN DI PEDESAAN DISUSUN OLEH : Malla Dewi Agisty / H14090115 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di pedesaan. Meskipun persentasinya dari tahun ke tahun cenderung menurun, tetapi secara absolut jumlahnya masih terus meningkat. Salah satu ciri wilayah pedesaan adalah sebagian besar penduduknya hidup dari sektor petanian (termasuk di dalamnya peternakan, perkebunan dan perikanan). Sebagaimana umumnya yang terjadi di negara berkembang, penduduk yang menggantungkan diri pada sektor pertanian ini merupakan bagian penduduk yang berpendapatan rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai tambah sektor pertanian yang relatif kecil apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk di sektor non pertanian. Salah satu fakta mengenai penduduk miskin yaitu penduduk miskin pada umumnya bertempat tinggal di daerah pedesaan. Dengan mata pencaharian pokok di bidang-bidang pertanian dan kegiatan-kegiatan lainnya yang berhubungan dengan sektor ekonomi tradisional. Kemiskinan merupakan masalah yang kompleks. Program-program telah dicanangkan pemerintah guna menanggulangi kemiskinan di pedesaan. Namun program yang berjalan belum bisa meredakan tinggi nya angka kemiskinan di pedesaan. Terjadi ketimpangan yang cukup besar antara kemiskinan di perkotaan dan di pedesaan Rumusan Masalah 1. Apa pengertian kemiskinan? 2. Bagaimana keadaan kemiskinan pedesaan di Indonesia? 3. Apa saja faktor penyebab kemiskinan di pedesaan? 4. Apa saja yang harus dilakukan dalam menanggulangi kemiskinan di pedesaan? Tujuan Penulisan 1. Mengetahui pengertian kemiskinan 2. Mengetahui keadaan kemiskinan pedesaan di Indonesia 3. Mengetahui faktor penyebab kemiskinan di pedesaan 4. Mengetahui apa saja yang harus dilakukan dalam menanggulangi kemiskinan di pedesaan BAB II PEMBAHASAN Arti dari Kemiskinan menurut Bank Dunia adalah keadaan tidak tercapainya kehidupan yang layak dengan penghasilan USD 1,00 per hari. Sedangkan menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Kemiskinan adalah suatu kondisi seseorang yang hanya dapat memenuhi makanannya kurang dari 2100 kalori per kapita per hari. Kemiskinan dapat diukur dengan kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Jadi Penduduk Miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan. Kemiskinan yang dialami Indonesia selama ini memang tidak hanya sebatas kemiskinan yang sifatnya ekonomis saja melainkan juga kemiskinan yang nonekonomis. Misalnya, terbatasnya akses terhadap pengetahuan dan keterampilan, rendahnya produktivitas dan terbatasnya kesempatan untuk berpatisipasi dalam pembangunan. Menurut pemahaman Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank) mengenai kemiskinan. Menurut mereka, “poverty is a deprivation of essential assets and opportunitiesto which every human in entitled.” (kemiskinan adalah kekurangan aset-aset pentig dan kesempatan yang menjadi hak setiap manusia). Indikator kemiskinan yang digunakan Bank Pembangunan Asia yaitu pendidikan dasar, kesehatan, gizi, air, sanitasi, termasuk juga pendapatan, pekerjaan dan upah Bagaimana dengan kemiskinan di pedesaan? Jumlah penduduk miskin di pedesaan di Indonesia selalu lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin di perkotaan. Jumlah orang miskin di pedesaan dua kali lipat lebih banyak dibandingkan di perkotaan. Hal semacam ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Negara-negara berkembang lainnya juga mengalami hal serupa. Jumlah dan Presentase Penduduk Miskin di Indonesia menurut daerah, 1996-2008 Tahun Jumlah Penduduk Miskin (Juta) Kota Desa Kota+Desa 1996 9, 42 24,59 34,01 1998 17,60 31,90 49,50 1999 15,64 32,33 47,97 2000 12,30 26,40 38,70 2001 8,60 29,30 37,90 2002 13,30 25,10 38,40 2003 12.20 25,10 37,30 2004 11,40 24,80 36,10 2005 12,40 22,70 35,10 2006 14,49 24,81 39,30 2007 13,56 23,61 37,17 2008 12,77 22,19 34,96 Sumber : BPS Pada tahun 2010 presentase kemiskinan di desa masih cukup tinggi yaitu 16,56 % atau sebanyak 19925600 dibandingkan dengan kemiskinan di perkotaan sebesar 9,97% atau sebanyak 11097800 Hal yang menarik adalah walaupun sebagian besar penduduk miskin tinggal di daerah pedesaan, bagian terbesar dari pengeluaran sebagian besar pemerintahan negara berkembang lebih tercurah ke daerah-daerah perkotaan dan berbagai sektor ekonominya yakni sektor-sektor manufaktur modern dan sektor komersial. Pengeluaran pemerintah berupa pendidikan, kesehatan, perumahan dan pelayanan masyarakat porsi nya lebih besar ke daerah perkotaan. Bantuan langsung tunai (BLT) diberikan untuk rakyat miskin di luar Jawa. Untuk Jawa, yang mencakup 80 persen jumlah penduduk Indonesia, dengan rata-rata tingkat kemiskinan 10-15 persen, difokuskan pada program padat karya atau cash for work. Untuk di Jawa, kesehatan, raskin, dan pendidikan masih bisa digratiskan. Untuk belanja, harus lewat cash for work. (www.jurnal-ekonomi.org) Orang miskin tidak memiliki akses terhadap sumber daya yang cukup, baik untuk memproduksi ataupun membeli makanan yang layak. Petani miskin juga hanya memiliki lahan yang terbatas atau bahkan tidak memiliki lahan. Mereka yang memiliki lahan hanya menggunakan teknik-teknik pertanian yang mungkin kurang efisien, yang akhirnya membatasi produksi pangan. Kadang apa yang mereka tanam pun tidak dapat mencukupi kebutuhan mereka, apalagi untuk dijual guna mendatangkan penghasilan. Karena miskin, mereka pun tidak memiliki suara secara politis. Kebijakan-kebijakan negara sangat bias kelas, bahkan saat orang miskin menuntut apa yang menjadi haknya sekalipun. kemiskinan di pedesaan dapat dientaskan lewat rumusan kebijakan para ahli yang dianggap tepat untuk diterapkan terhadap rakyat desa bukanlah barang baru �sudah ada sejak Orde Baru. PENYEBAB KEMISKINAN Ketidaksamaan pola kepemilikan sumberdaya Perbedaaan kualitas sumberdaya manusia Perbedaan dalam akses modal Faktor lainnya penyebab kemiskinan di negara ini adalah swastanisasi perusahaan-perusahaan yang mengasilkan produk yang menuasai hajat orang banyak. Di kalangan negara berkembang yang termiskin, swastanisasi ternyata menimbulkan dampak negatif dalam distribusi pendapatan, yakni memperlebar kesenjangan kesejahteraan antara si miskin dan si kaya Penyebabnya: 1. rakyat di desa yang belum mempunyai pikiran untuk maju, masih malas 2. pendidikan kurang 3. sarana infrastuktur yang tidak memadai 4. daerah terpecil 5. suku suku terasing yang menutup diri Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM Mandiri Perdesaan) merupakan salah satu mekanisme program pemberdayaan masyarakat yang digunakan PNPM Mandiri dalam upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja di wilayah perdesaan. Program ini dilakukan untuk lebih mendorong upaya peningkatan kualitas hidup, kesejahteraan dan kemandirian masyarakat di perdesaan. PNPM Mandiri Perdesaan ini menjadi bagian tak terpisahkan dari PNPM Mandiri dan telah dilakukan sejak 1998 melalui Program Pengembangan Kecamatan (PPK). Program pemberdayaan masyarakat terbesar di tanah air ini memusatkan kegiatan bagi masyarakat Indonesia paling miskin di wilayah perdesaan. Program ini menyediakan fasilitasi pemberdayaan masyarakat/ kelembagaan lokal, pendampingan, pelatihan, serta dana Bantuan Langsung untuk Masyarakat (BLM) kepada masyarakat, sebesar Rp1 miliar sampai Rp3 miliar per kecamatan, tergantung jumlah penduduk. Dalam PNPM Mandiri Perdesaan, seluruh anggota masyarakat diajak terlibat dalam setiap tahapan kegiatan secara partisipatif, mulai dari proses perencanaan, pengambilan keputusan dalam penggunaan dan pengelolaan dana sesuai kebutuhan paling prioritas di desanya, sampai pada pelaksanaan kegiatan dan pelestariannya. PENUTUP Kesimpulan Pada dasarnya Inti masalah meluasnya kemiskinan di Indonesia adalah pertumbuhan yang timpang, perkembangan penduduk yang meningkat cepat, dan semakin bertambahnya pengangguran yang berawal dari stagnasi dan kemunduran ekonomi di wilayah pedesaan. Jadi jika pembangunan akan dilaksanakan dan dijadikan upaya untuk meningkatkan taraf hidup mereka, maka pembangunan harus dimulai dari wilayah pedesaan, khususnya sektor pertanian Saran Diperlukan kebijakan pemerintah yang ditujukkan untuk menanggulangi kemiskinan seharusnya sebagian besar ditujukan ke program-program pembangunan pedesaan pada umumnya dan melalui pembenahan sektor-sektor pertanian pada khususnya. Sektor pertanian berbasis teknologi PENINGKATAN FASILITAS JALAN DAN LISTRIK DI PEDESAAN. World Development Report (WDR) terbaru Bank Dunia, terkait pertanian dan kemiskinan pedesaan, menyatakan bahwa investasi sektor pertanian merupakan cara terbaik mengatasi kemiskinan di pedesaan negara berkembang. Investasi lebih besar di sektor pertanian merupakan langkah vital bagi kesejahteraan Besarnya penduduk masih miskin & menganggur dan tinggal di wilayah perdesaan, menjadikan sektor pertanian sebagai sektor kunci pembangunan. DAFTAR PUSTAKA Susanto, Hari. (2006), Dinamika Penanggulangan Kemiskinan. Jakarta: Khanata-Pustaka LP3ES Indonesia ……………,2000, Statistik Indonesia 1998 (Jakarta: BPS) Todaro, Michael P, SmitH, Stephen. (2006). Pembangunan Ekonomi. Jakarta: Erlangga (www.jurnal-ekonomi.org) elisabetyas.wordpress.com/.../berbagai-faktor-penyebab-kemiskinan-. www.ugm.ac.id/index.php?page=rilis&artikel=725 tentu penanganannya tidak bisa distrukturkan secara tersentralisir. Penanganan kemiskinan juga menuntut kepekaan sosiokultural. Kucuran dana dan modal saja tidak cukup, pembukaan kesempatan kerja juga belum tentu memberdayakan, malah bisa menimbulkan ketergantungan

Recommended Posts

randomposts

Postingan Populer