Penyusunan Studi Kelayakan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM-K) Aloe’Tea

Penyusunan Studi Kelayakan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM-K) Aloe’Tea 1. Aspek Teknis a) Lokasi Usaha Aloe’Tea ini belum memiliki lokasi tetap karena baru sekedar usulan suatu program kreativitas mahasiswa saja. Namun, jika terealisasikan usaha ini akan berlokasi disekitar kampus IPB Darmaga, tepatnya di daerah Babakan Raya dan sekitarnya serta wilayah dalam kampus sendiri dengan menggunakan stand penjualan. b) Bangunan dan Layout Untuk daerah daerah Babakan Raya dan sekitarnya, usaha Aloe’Tea ini tidak diperdagangkan dalam bentuk suatu bangunan melainkan gerobak. Sedangkan stand penjualan menggunakan konsep stand pada umumnya dengan dihiasi ornamen-ornamen untuk menarik minat pengunjung stand. c) Bahan Baku dan Bahan Pembantu Bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi adalah kulit daun lidah buaya yang berwarna hijau, tablet effervescent, gula, dan air. d) Tenaga Penggerak Tenaga penggerak terdiri dari : General Manager : Aditya Nugraha Production Manager : Kurnia Lestari Marketing Manager : Nailatul Musyoarofah Finance Manager : Nuzul Nur Khayati R & D Manager : Tofan Argandhi P. e) Alat dan Mesin Alat dan mesin yang digunakan dalam proses produksi antara lain pisau, talenan, oven, kompor, panci, gelas takar, alat pengemas (Heat sealer), saringan, sudip pengaduk, dan timbangan. f) Transportasi Dalam hal ini transportasi digunakan dalam pembelian alat dan bahan baku serta kegiatan promosi seperti pembutan pamphalet dan poster ke toko percetakan. g) Komunikasi Penjualan Aloe’Tea ini menggunakan media cetak dan promosi secara tidak langsung. Media cetak seperti penyebaran pamflet/brosur. Sedangkan promosi secara tidak langsung yaitu dengan menginformasikan dari mulut ke mulut setiap pelanggan (word to word). h) Fasilitas Umum Keran usaha ini diperdagangakan di sekitar Babakn Raya dan di dalam kampus maka fasilitas umum sangat tersedia dan mudah dijangkau. i) Lingkungan Lingkungan juga berperan sangat penting. Karena usaha Aloe’tea ini diperdagangkan di sekitar kampus maka lingkungan masyarkat sekitar kampus menjadi sasaran penjualan. Usaha ini juga tergolong tidak merugikan masyarakat sekitar justru cenderung menguntungkan karena muncul variasi minuman yang menyehatkan dan menyegarkan. 2. Aspek Pemasaran a) Permintaan Pasar Permintaan pasara akan minuman cukup besar seiring dengan banyak variasi makanan di kalangan mahasiswa dan masyarakat sekitar. Namun tidak semua minuman dapat menyehatkan dan menyegarkan sekaligus. Aloe’Tea dpat disebut sebagai solusi dari maslah tersebut dan menjadikan masyarakat beralih dari minuman biasa menjadi minuman kesehatan. b) Calon Pembeli Calon pembeli kebanyakan mahasiswa IPB dan masyarakat sekitar daerah Babakan Raya dan sekitanya. c) Persaingan Aloe’tea ini baru ada pertama kali di lingkunngan kampus maka persaingan tidak terlalu ketat bahkan tidak ada sama sekali. d) Perkiraaan “market share” Market share Aloe’tea dilakukan dengan penyebaran pamflet pada awal pembukaan usaha dan publikasi d web, serta publikasi dari mulut ke mulut pelanggan. e) Rantai Pemasaran Pemasaran Aloe’Tea dilakukan secara langsung, dimana minuman ini diproduksi dan dipasarkan ke konsumen pda hari yang sama. Hal ini dikarenakan Aloe’Tea belum mempunyai cabang. f) Perkiraan Penjualan Penjualan minuman ini diperkirakan mencapai target pemasran yaitu rata-rata 50 cup tiap harinya meskipun tidak murnia 50 cup harinya karena tujuan utama minuman ini adalah mahasiswa sekitar IPB yang dimana pada akhir bulan mahasiswa mengalami masalah keuangan. Oleh karena itu, untuk tetapa mempertahankan jumlah pelanggan, Aloe’tea akan mengadakan promo tiap akhir bulan. 3. Aspek Hukum Jika usaha ini terealisasi, maka sudah tentu akan memerlukan izin dari pihak-pihak yang berkepentingan. Seperti izin berjualan di sekitar babakan Raya dan di dalam kampus harus meminta izin pada pemegang lokasi. Yang dimaksud dengan pemegang lokasi ialah orang-orang yang berkuasa di lokasi tersebut. Misal, untuk di Babakan Raya dan sekitarnya meminta izin kepada kelurahan setempat. Lalu, untuk stand di kampus meminta izin pada pihak pengelola bazar. 4. Aspek Sosial Ekonomi a) Kondisi Sosial Ekonomi yang Berpengaruh Adanya usaha Aloe’tea ini akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi. Dari sisi ekonomi akan menambah pendapatan si penjual, tenaga kerja negara, dan negara melalui pajak. Sedangkan dari sisi sosial akan memberi manfaat bagi masyarakat bahwa dengan meminum Aloe’Tea ini menyehatkan sehingga memberikan dampak sosial yang positif. b) Manfaat Terhadap Perekonomian Adanya Aloe’Tea masyarakat akan merasa tergugah untuk membeli variasi minuman baru yang unik ini. Selain itu karena nantinya usaha ini membutuhkan tenaga kerja dari masyarakat juga maka mereka akan menambah pendampatan tambahan. c) Manfaat Terhadap Perekonomian Manfaat untuk perekonomian itu sendiri ialah meningkatkan belanja penduduk sehingga pendapat negara bertambah. d) Kesesuaian dengan norma sosial Jenis usaha ini adalah usaha minuman yang berabahan dasar dari kulit lidah buaya yang tentunya halal dan menyehatkan. Selain itu, proses pembuatannya juga tidak menggangu aktivititas masyarkat karena tidak menggunakan alat-alat skala besar seperti di pabrik-pabrik sekitar. 5. Aspek Manajemen a) Organisasi Sebagai tahap awal pembuatan minuman kesehatan Aloe’Tea ini dilakukan oleh lima orang yang merupakan anggota kelompok. Struktur Organisasi Perusahaan b) Tenaga teknis Kelima orang tersebut merupakn tenaga teknis yang mengerti sekaligus memahami bagaimana perkembangan usaha Aloe’Tea ini. c) Tenaga Administrasi Untuk bagian administrasi diatur oleh Nuzul Nur Khayati yang bertugas bagian keuangan dan sebagianya. d) Tenaga Manajerial Tenaga Manajerial dikendalikan oleh Aditya Nugraha. Aditya selaku General manger sekaligus yang dapat memberikan komando kepada anggota-anggotanya dalam pengembangan usaha ini. e) Kemampuan Kemampuan kelima orang tersebut dpat menjadikan usaha atau bisnis Aloe’Tea menjadi usaha yang layak dijalankan. Kerana masing-masing orang telah memiliki skill yang mampu mengembangkan usaha ini. f) Wewenang dan Tanggung jawab Untuk wewenang dang tanggung jawab semua anggota termasuk General Manager memegang wewenang dan tanggung jawabnya terhadap usaha ini. General Manager memiliki wewenang yang besar untuk mengatur anggotanya agar mampu bekerjasama secara maksimal. Tanggung jawab juga harus dijadika acuan nomor satu dalam menjalani tugasnya masing-masing. g) Pelatihan yang diperlukan Dalam menjalankan setiap usaha atau bisnis apalgi pemula biasnya memerlukan pelatihan dasar tentang bagaiman suatu bisnis itu akan berhasil. 6. Aspek Keuangan a) Jumlah Biaya (investasi dan Operasional) • Biaya Tetap Komponen Harga (Rp) Jumlah Satuan Total Harga Peralatan Produksi Kompor Gas 300.000 1 buah 300.000 Regulator 90.000 1 buah 90.000 Selang Gas 30.000 2 meter 60.000 Tabung Gas 150.000 2 buah 300.000 Panci 15 L 50.000 1 buah 50.000 Heat Sealer manual 800.000 1 unit 800.000 Meja 200.000 1 unit 200.000 Spanduk 18.000 2 m² 36.000 Saringan 10.000 1 buah 10.000 Sudip 10.000 1 buah 10.000 Gelas takar 10.000 1 buah 10.000 Oven 95.000 1 unit 95.000 Timbangan 50.000 1 unit 50.000 Talenan 10.000 1 buah 10.000 Total Peralatan 2.021.000 Biaya Promosi Awal Pamflet 2.000 50 lembar 100.000 Sample Produk 2.500 20 Cup 50.000 Program Launching Produk 150.000 3 hari 450.000 Iklan Koran Kampus 55.000 2 edisi 110.000 Banner 100.000 1 Unit 100.000 Total Biaya promosi Awal 810.000 Biaya Legalisasi Pengurusan Dokumen Departemen Kesehatan 1.500.000 Monitoring SNI 1.000.000 Total Biaya Legalisasi 2.500.000 Total Investasi 5.331.000 • Biaya Operasional Jenis Pengeluaran Kebutuhan/bulan Harga/satuan (Rp) Harga total (Rp) Daun Lidah buaya Kering 3 Kg 30.000 90.000 Gula 30 kg 10.000 300.000 Air 17 Galon 3.000 51.000 Cup 1100 cup 300 330.000 Effervescent 1 Kg 40000 40.000 Label 1100 label 300 330.000 Listrik 12 KWh 1.020 12.240 Transport 150.000 Gas 16 tabung 15.000 240.000 Pamflet 150 Lembar 150 22.500 Sedotan 55 bungkus 150 82.500 Sample Produk 10 cup 2.500 25.000 Penyewaan Tempat 500.000 Total Pengeluaran (per bulan) 2.173.240 • Biaya Penyusutan Peralatan Nilai Residu* Umur (Tahun) Biaya Penyusutan (perbulan) Kompor Gas 30.000 3 7.500 Regulator 9.000 1 6.750 Selang Gas 3.000 1 2.250 Tabung Gas 15.000 3 3.750 Panci 15 L 5.000 1 3.750 Heat Sealer manual 80.000 5 12.000 Meja 20.000 5 3.000 Spanduk 1.800 1 1.350 Saringan 1.000 1 750 Sudip 1.000 1 750 Gelas takar 1.000 1 750 Oven 9.500 5 1.425 Timbangan 5.000 5 750 Talenan 1.000 1 750 Total Penyusutan (perbulan) 45.525 *ASUMSI: Nilai Residu peralatan adalah 10% dari Harga Belinya. b) Waktu yang diperlukan Waktu yang diperlukan adalah lima bulan dengan rincian sebagai berikut : No Kegiatan Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pembelian alat 2 Pembelian bahan 3 Riset pasar 4 Penyablonan label produk 5 Uji Organoleptik 6 Produksi 7 Promosi 8 Pemasaran 9 Evaluasi 10 Konsultasi 11 Pembuatan Laporan 12 Penyerahan Laporan c) Perkiraan jumlah produksi Produksi dilakukan setiap harinya dengan kapasitas 50 cup tiap harinya. Artinya dalam satu bulan mengahasilkan ± 1000 cup. d) Waktu terjadinya Terjadinya waktu penjualan usaha ini ialah jika usaha ini terealisasikan artinya PKM lolos ke tahap selanjutnya dan dana yang diperlukan telah cair. e) Perkiraan harga jual Harga produk Aloe’Tea ini dijula dengan harga Rp 3000,- per cupnya. f) Jumlah pendapatan Jika dalam satu bulan menghasilkan produk ± 1000 cup da semua laku terjual maka keuntungan tiap bulannya Rp 1.531.123,5- berati usaha ini akan mengalami payback period pada bulan ke tujuh dengan nlai net present value selama setahun sebesar Rp 1.789.550,- dan memungkinkan untuk membuka cabang baru. 7. Aspek Lingkungan Pada dasarnya, usaha ini tidak berdampak buruk bagi lingkungan. Sebaliknya, usaha ini justru memanfaatkan limbah kulit lidah buaya untuk diinovasikan sebagai usaha minuman yang menyehatkan dan menyegarkan.

Recommended Posts

randomposts

Postingan Populer