“Pengembangan Agribisnis Manggis sebagai Potensi Sumber Daya Lokal Berbasis Buah Tropika”

Ditulis sebagai bagian dari tugas akhir Praktikum Mk. Agribisnis Pangan Disusun Oleh, Kelompok AGRIFRESH Dosen Praktikum Feryanto W. K, SP. M.Si MK. Agribisnis Pangan Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor 2010 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan kekuatan dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengembangan Agribisnis Manggis sebagai Potensi Sumber Daya Lokal Berbasis Buah Tropika”. Makalah ini disusun sebagai tugas akhir praktikum mata kuliah Agribisnis Pangan.Teriring doa dan harap semoga Allah meridhoi upaya yang kami lakukan. Makalah yang kami susun ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai potensi manggis sebagai sumber daya lokal berbasis buah tropika dengan pendekatan sistem agribisnis sebagai komoditi unggulan yang memiliki prospek pasar cukup tinggi. Harapan dari disusunnya makalah ini adalah agar pembaca baik mahasiswa maupun masyarakat umum mengetahui bahwa manggis memiliki prospek cukup cerah karena tingginya permintaan pasar, harga yang relatif mahal, serta memiliki banyak manfaat, sehingga memiliki potensi bisnis yang cukup menjanjikan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Feryanto W. K, SP. M.Si selaku Dosen Praktikum mata kuliah Agribisnis Pangan yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta gambaran umum sistem agribisnis yang sangat membantu kami dalam melakukan penulisan, serta semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Penulis berharap informasi yang ada didalam makalah ini bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi pembaca pada umumnya. DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR.................................................................. DAFTAR ISI…………………………………………..………………………... DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………...... DAFTAR TABEL……………………………………………………………....... RINGKASAN………………………………………………………………............. PENDAHULUAN Latar Belakang………………………………………………………......... Rumusan Masalah………………………………………………………… Tujuan dan Manfaat Penulisan………………………………………………… KERANGKA TEORI Manggis………………………………………………………. Ekologi Manggis………………………………………………………………….. Khasiat Manggis………………………………………………… PEMBAHASAN Pengembangan Agribisnis Manggis……………………………..… Kegiatan Subsistem Hulu Kegiatan subsistem Budidaya Kegiatan subsistem Hilir Subsistem Penunjang Kendala dan strategi dalam pengembangan agribisnis Manggis Kendala dan upaya pengembangan agribisnis manggis Strategi pengembangan Prospek dan Peluang Bisnis Manggis Prospek pasar Peluang Bisnis dan Kelayakan investasi Analisis Ekonomi Budidaya Tanaman Manggis PENUTUP Kesimpulan……………………………………………………………. Saran……………………………………………………………………… DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….3 DAFTAR GAMBAR Halaman 1 manggis…………………………………………….. 2 bibit manggis…………………………………………….. 3 Diagram alir kerangka pemikiran…………………………………………… 4 Diagram alir tahapan penulisan………………………………………………… 5 Diagram alir proses pembuatan tepung KBM ……………………… RINGKASAN Indonesia sebagai negara agraris yang beriklim tropis memiliki peluang besar sebagai negara penghasil buah-buahan tropika.Buah-buahan tropika yang tumbuh di Indonesia sangat beragam.Umumnya buah-buahan ini memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Salah satu buah tropika yang menjadi andalan Indonesia karena jarang di temui di negara lain adalah manggis. Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu komoditas buah tropis primadona ekspor Indonesia, hal ini dapat dilihat dari ekspor buah-buahan Indonesia didominasi komoditas manggis. Kontribusi ekspor manggis terhadap total ekspor buah-buahan nasional adalah sebesar 37,4% sedangkan konstribusi produksi manggis adalah hanya 0,5% dari total produksi nasional. Hal ini menghantarkan manggis menjadi buah-buahan andalan ekspor Indonesia, apalagi komoditas ini merupakan unik dan spesifik daerah tropis, sehingga pesaingnya tidak banyak.Sentra produksi manggis terbesar di Indonesia berada di Provinsi Jawa Barat. Sentra produksi lainyang juga cukup besar adalah Sumatera Barat. Tercatat konstribusi produksi manggis di Propinsi Jawa Barat terhadap produksi manggis nasional adalah sebesar 38%. Sebagian besar produksi manggis berasal dari Kabupaten Purwakarta, Subang, Bogor dan Tasikmalaya. Kontribusi produksi manggis dari empat kabupaten tersebut terhadap Provinsi Jawa Barat sebesar 90%, dan terhadap produksi nasional sebesar 29%. Melihat begitu besarnya potensi pengembangan kawasan manggis di Provinsi Jawa Barat dalam peningkatan ekspor, perlu adanya pemfokusan pengembangan manggis secara terintegrasi di kawasan Kabupaten Purwakarta, Subang, Bogor dan Tasikmalaya, yang akan digunakan sebagai pengembangan kawasan laboratorium manggis, dan sekaligus sebagai kawasan percontohan(Ditjen Hortikultura, 2008). Masyarakat dunia mengenal manggis sebagai Queen of fruits karena rasanya yang exotic yaitu manis, asam berpadu dengan sedikit sepat. Prospek pengembangan agribisnis manggis sangat cerah mengingat perminat buah ini di luar negeri banyak dan harganya relatif mahal. Indonesia pada saat ini merupakan produsen manggis terbesar di dunia, baik dari sisi produksi maupun luas panennya. Direktorat Jenderal Hortikultura menyebutkan bahwa produksi manggis tahun 2007 mencapai 112.722 ton dengan sentra produksinya tersebar dari pulau Sumatera sampai Nusa Tenggara. Namun sampai saat ini, sebagian besar mutu buah manggis yang dihasilkan masih rendah dan beragam, sehingga hanya sebagian kecil saja yang dapat diekspor (Permana, 2010). Dibalik keeksotikannya, ternyata manggis menyimpan berbagai potensi yang luar biasa dalam menunjang kesehatan atau biasa disebut dengan istilah functional food. Di beberapa negara, sudah sejak lama manggis dijadikan sebagai obat dan bahan terapi, terutama bagian kulitnya. Kulit buah manggis (KBM) merupakan salah satu bagian terbesar dari buah manggis yang dikategorikan sebagai limbah. Analisis proksimat pada KBM menunjukkan bahwa kadar airnya 62,05%, kadar abu 1,01%, kadar lemak 0,63%, rotein 0,71%, total gula 1,17% dan karbohidrat by different 35,61%. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa KBM kaya akan kandungan antioksidan, terutama antosianin, xanthone, tannin, maupun asam fenolat (Permana, 2010).Selain sebagai buah segar manggis dapat diolah menjadi bentuk lain seperti sirup, jus dan lain-lain, namun pengolahan manggis menjadi bentuk lain ini masih jarang dilakukan secara komersial, namun telah dilakukan penelitian yang menghasilkan teknologi pengolahan manggis oleh BPTP Sumbar menjadi empat produk olahan yaitu sirup, jus, xanthon dan puree(Litbang Deptan, 2009). Manggis mempunyai komponen xanthon yang tidak terdapat pada buah lain disamping kandungan lain seperti karbohidrat, lemak, vitamin B1, B2, B6, vitamin C dan phosphor yang tinggi. Xanthone bermanfaat untuk untuk meningkatkan kekebalan tubuh, anti kanker, tumor dan kolesterol tinggi, serta menghindari penyumbatan jantung. Faktor-faktor diatas menyokong bahwa produk manggis olahan mempunyai prospek untuk dipasarkan terutama untuk pasar dalam negeri, sedangkan untuk pasar luar negeri, perlu dilakukan analisa pemasaran yang lebih mendalam (Permana, 2010). Permasalahan yang muncul dalam pemasaran adalah angka produksi yang memenuhi kualitas ekspor masih sangat rendah. Hanya manggis yang memiliki mutu tertentu saja yang bisa diekspor, sedangkan sisanya adalah termasuk Berkas Sortiran (BS). Banyaknya manggis dengan mutu rendah(BS), memerlukan pemikiran pengembangan teknologi pengolahannya untuk meningkatkan nilai tambah buah manggis sebagai antisipasi terhadap anjloknya permintaan buah segar, memperluas pemasaran dan menciptakan lapangan kerja baru. Produktivitas manggis sangat tergantung pada benih yang digunakan. Oleh karena itu input pertanian terutama benih perlu diperhatikan. Sedangkan terkait dengan budidaya, hal yang perlu diperhatikan adalah pengolahan media tanam termasuk persiapan dan pembukaan lahan, pengaturan jarak tanam, dan pemupukan.Pengolahan hasil dapat dilakukan dengan pengalengan buah manggis, pengolahan saus manggis, ekstrasi kulit manggis sebagai Xanthone atau produk turunan manggis yang lain. Pengembangan agribisnis manggis memfokuskan pada pemberdayaan kelompok, terutama kelompok yang berpotensi dan memiliki kreatifitas dalam usaha agribisnis manggis. Sedangkan peningkatan produksi dapat diusahakan dengan penyediaan sarana prasarana dan permodalan, pemasaran dan pengembangan usaha, serta pemberdayaan SDM.Pengembangan usaha agribisnis manggis difokuskan pada subsistem agribisnis yang produktif dan efisien untuk menghasilkan produk buah manggis yang menpunyai nilai daya saing tinggi di pasar domestik dan internasional.

Komentar

Unknown mengatakan…
PUSAT SARANA BIOTEKNOLOGI AGRO

menyediakan Hormon Paclobutrasol untuk keperluan penelitian, laboratorium, mandiri, perusahaan .. hub 081805185805 / 0341-343111 atau kunjungi kami di https://www.tokopedia.com/indobiotech temukan juga berbagai kebutuhan anda lainnya seputar bioteknologi agro

Recommended Posts

randomposts

Postingan Populer