Jalan Pencarian Bersama dalam Upaya Membesarkan MPMKM, DPMKM dan BEMKM IPB

Fenomena masalah lembaga kemahasiswaan IPB sedikit demi sedikit telah menggugah banyak mahasiswa dalam ikut bersimpatik atas kondisi belum dilantiknya MPMKM, DPMKM, dan BEMKM. Hari Jum’at sore, tanggal 14 Desember 2012, akhirnya sejumlah mahasiswa IPB melakukan aksi di depan rektorat yang intinya mendesak agar secepatnya diadakan pelantikan terhadap lembaga-lembaga kemahasiswaan tersebut. Sedikit miris sebetulnya melihat hal ini karena kini seolah terdapat dua kubu, dimana yang satu menginginkan kehancuran dan yang satunya lagi menginginkan tetap lestarinya lembaga-lembaga kemahasiswaan IPB. Menanggapi kedua kubu tersebut, muncullah pertanyaan tentang siapakah yang benar dan siapakah yang baik; siapakah yang memiliki niatan baik dan siapakah yang berniatan tidak baik. Pertanyaan-pertanyaan itulah yang kemudian justru menjadi malapetaka bagi keharmonisan kehidupan di IP B. Sedikit demi sedikit kemudian muncullah saling curiga mencurigai diantara sesama keluarga mahasisa IPB yang sebenarnya masih satu rahim, rahimnya Institut Pertanian Bogor yang selama ini selalu hidup di dalam satu atap. Oleh karena itu, disinilah kedewasaan semua mahasiswa IPB diuji untuk bersama-sama tetap menjunjung nilai-nilai kekeluargaan. Perbedaan pendapat memang sangat wajar adanya di dalam sebuah keluarga. Namun demikian, perbedaan pendapat itu janganlah sampai membuat kita terlena sehingga lupa dengan proses cek dan ricek. Karena seperti halnya keluarga yang baik, jika ada satu saja anggota keluarganya mengalami kegelisahan maka anggota yang lain memberikan ketenangan dan perindungan kepada anggota keluarga tersebut sehingga semuanya merasakan kenyamanan dan kehangatan sebagai bagian dari anggota keluarga tersebut. Menanggapi kedua kubu tersebut, penulis sebagai salah satu anggota keluarga dari Institut Pertanian Bogor hanya bisa mengagumi kegigihan dari kedua belah pihak tersebut dalam memperjuangkan keyakinannya bagi kemajuan IPB ke depan. Penulis mengapresiasi keduanya karena penulis yakin bahwa masing-masing diantaranya memiliki alasan yang kuat sebagai para calon ilmuwan. Masing-masing dari mereka memiliki modal intelektual yang baik, sebagai kader-kader terbaik di daerahnya yang kemudian kuliah di IPB, ditambah lagi dengan hasil pendidikan yang selama ini didapat di IPB. Maka sebetulnya ini adalah indikator dari keberhasilan IPB selama ini dalam melakukan pendidikan terhadap para mahasiswanya sehingga dapat menghasilkan mahasiswa-mahasiswa yang peka dan peduli terhadap lingkungannya. Singkat cerita, jika ada perbedaan pendapat diantara anggota keluarga, maka sudah selayaknyalah pemimpin keluarga harus menjadi penghubung diantara mereka berdua. Secara eklektik mengambil kebaikan dari keduanya agar tercipta kembali suasana saling membangun dan membesarkan diantara seluruh anggota keluarganya

Komentar

Recommended Posts

randomposts

Postingan Populer