dinamika pasar agribisnis

Pertimbangan peter Chapman mengembangkan usaha melaui aliance development dalam red supply chain karena ia menyadari bahwa hal itu taidaklah ralistis bagi perusahaannya. menggunakan industri yang sudah ada, dimana pelaku usaha dan infrastruktur telah terbangun secara profesionala terbukti menjadipilihan yang jauh lebih tepat. . Industri ini memiliki sudah melakukan investasi besar di fasilitas dan bidang manufaktur, bersama dengan pembentukan standar keamanan makanan. Rasanya tepat untuk mengambil keuntungan dari hal ini. Tahap Evaluasi Alternatif - Apa saja yang merupakan kriteria evaluasi dari produk tersebut ? - Alternatif apa saja yang muncul dari produk tersebut ? - Apa yang dilakukan masing-masing responden dalam menilai kriteria evaluasi ? 1. Evaluasi yang dilakukan atas produk adalah dengan mengkondisikan apa yang tertera dalam katalog barang kita sesuai denga persepsi pelanggan maupun calon pelanggan. Memang dalam periklanan terkadang produk dikemas seartistik mungkin agar menarik pelanggan. Namun dari kuisioner yang dibagikan ketidaksesuaian antara katalog dan produk yang diterima oleh pelanggan menjadi salahsatu sumber kekecewaan pelanggan. Tentu hal ini tak bisa dibiarkan, karena apabila terus berlanjut dikhawatirkan pelanggan akan berpindah halauan. Sealin itu masalah ketepatan pengiriman barang juga menjadi titik penting. Dari hasil kuisioner yang diagikan, pelanggan menjumpai kekecewaan juga pada ketepatan waktu terima barang pesanan. Hal ini daapt diantisipasi dengan penulisan aturan kirim yang jelas pada website ataupun akun jualan kita. Apabila dalam penulisan aturan kirimpun masih dijumpai keluahan pelanggan seputar keterlambatan, perlu dievaluasi juga dengan jasa pengantaran barang. Apakah ia cukup mampu untuk mengirimkan barangnya tepat waktu. Penggunaan perusahaan jasa antar kemudian menjadi titik evaluasi. 2. Alternatif menurut kamus besar bahasa indonesia merujuk arti kata “pilihan”. Dalam transakasi pilihan menjadi salah satu perhatian evaluasi karena dengan adanya alternatif maka potensi ketidakpuasan yang muncul pada pelanggan dapat diantisipasi. Contoh kasus ada pelanggan yang menginginkan suatu barang sebut saja barang “X”, namun karena tidak ditemui barang tersebut di pasar (dalam hal ini toko internet) penjual dapat merekomendasikan suatu barang yang nilainnya hampir sama dengan barang “X”, sehingga transakasi dapat tetap dilakukan dan pejual tetap mendapat untung. Dari kuisioner yang dibagikan, pelanggan merasa tidak diberikan allternatif atas barang yang akan mereka beli. Dilihat dari sisi pelanggan sebagai calon pembeli, hal ini didasari karena umumnya pelanggan sebelum membeli pada sebuah toko online telah menetpkan suatu pilihan atas produk, pilihan yang relah ditetapkan oleh mereka ini kemudian telah mengakar kuat sehingga kurang dapat dirubah oleh kegiaytan transakasi. Keteguhan seperti itu diperkuat lagi dengan proses komunikasi dalam transaksi dimana umpan balik diterima terlambat dan terbatas karena mereka tak bertansakasi secara langsung. Akhirnya negosiasi tak berjalan dengan baik. 3. Dominasi kepuasan konsumen disumbang oleh kesesuian antara produk yang kita tawarkan di katalog website dengan barang yang mereka terima. Hal ini wajar terjadi karena membeli secara online dimotivasi pertama oleh persepsi akan barang yang mereka beli dan konsumsi. Apabila terdapat ketidaksesuaian karena alasan teknis maupun kita terlalu bnayak memasukan aspek artistik dalam mempromosikan pdoduk kita tentu akan tercipta keadaan kekecewaaan dimata pelanggan. Memberi aspek artistik tentu menjadi sebuah keniscayaan dalam berpromosi, karena promosi itu sendiri merupakan seni(kasali reinald, neutron 2010 Uipress jakarta) namun jangan sampai aktivitas artistik kita kemudian dipersepsi sebagai sebuah penipuan agar barang kita laku kemudian harus senantiasa digaris bawahi. (point nomor 2 q rung nemu, sesuk tak rampungke)

Komentar

Recommended Posts

randomposts

Postingan Populer