LAPORAN MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PRAKTIKUM MK. STUDI KELAYAKAN BISNIS “ASPEK TEKNIS NANDY FLORIST” Oleh: kelompok 10 Ahmad Fajar Novarianto(H34100086), Novita Nurul Siddiqah (H34100093), Kartika Tirta Arum (H34100103), Ayumi Fitriani Gunawan (H34100109), Samuel Eben (H34100133), Tri Budiarto (H34100154), Muhammad Hakim Haekal (H34100166). Program Sarjana Agribisnis Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Insitut Pertanian Bogor 2012 Asisten Praktikum : Yanti Muflikh Nilai Hari / Tanggal Praktikum Ruang : : : Selasa / 2 oktober 2012 Studi Kelayakan Bisnis Rk 15 tan 301 b PENDAHULUAN Latar Belakang Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian yang menyangkut berbagai aspek baik itu aspek hukum, aspek sosial, aspek ekonomi dan budaya, aspek lingkungan, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangan. Semua aspek di atas digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan bisnis dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu bisnis atau usaha dapat dikerjakan, ditunda bahkan tidak dijalankan sama sekali. Aspek manajemen yaitu berkaitan dengan manajemen pembangunan bisnis dan operasionalnya. Aspek manajemen mempelajari tentang manajemen dalam masa pembangunan bisnis, pelaksana bisnis, bagaimana jadwal penyelesaian bisnis, siapa yang melakukan studi masing-masing aspek pemasaran, teknis, dan lain sebagainya. Aspek hukum, yaitu berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana bisnis akan dibangun yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku, seperti izin lokasi dan izin usaha. Aspek sosial yaitu terkait dengan bagaimana pengaruh bisnis yang akan didirikan terhadap perubahan struktur sosial, demikian aspek budaya masyarakat serta pola hidup yang mempengaruhi kesehatan fisik dan fisikisnya. Aspek ekonomi, yaitu berkaitan dengan akibat yang diberikan kepada masyarakat karena adanya suatu bisnis tersebut. Dari sudut ekonomi yaitu apakah bisnis dapat merubah atau justru mengurangi income per kapita panduduk setempat. Aspek lingkungan yaitu dalam lingkungan bisnis terdapat lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal meliputi sumber daya, kapabilitas, dan kompetensi inti. Sedangkan lingkungan eksternal meliputi pendatang baru, pembeli, pemasok, pesaing, produk pengganti, kebijakan, dan sosial budaya. Tujuan Penulisan Penulisan makalah ini bertujuan untuk menganalisis aspek manajemen dan hukum, aspek sosial dan lingkungan, serta aspek ekonomi pada usaha florist.   PEMBAHASAN ASPEK HUKUM Dalam studi kelayakan bisnis, aspek hukum sangat penting untuk diperhatikan. Penilaian atas aspek hukum sangat penting mengingat sebelum usaha tersebut dijalankan, segala prosedur yang berkaitan dengan izin atau berbagai persyaratan lain harus terlebih dahulu dipenuhi. Bagi penilai studi kelayakan bisnis, dokumen yang perlu diteliti keabsahan, kesempurnaan, dan keasliannya meliputi badan hukum, perizinan yang dimilik, setifikat tanah maupun dokumen pendukung lainnya. Masalah akan timbul yang berupa konsukuesinya bila terjadi kurangnya ketelitian dalam penilaian di bidang hukum sebelum usaha tersebut dijalankan. Berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana memulai suatu usaha yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku termasuk: a. Perizinan i. Izin lokasi: - Sertiikat (akte tanah) - Bukti pembayaran PBB yang terakhir - Rekomendasi dai RT/RW?Kecamatan ii. Izin usaha: - Akte pendirian perusahaan dari notaries setempat - NPWP - Surat tanda daftar perusahaan - Surat izin tempat usaha dari pemda setempat - Surat tanda rekanan dari pemda setempat - SIUP setempat - Surat tanda terbit yang dikeluarkan oeh Kanwil Departemen Penerangan Bentuk badan usaha florist milik Mas Nendi dan Mas Jaya ini adalah badan usaha yang masih tergolong kecil dimana usaha ini milik kelurga. Pemilik Florist ini tidak menggunakan surat izin usaha tapi hanya mengurus surat-surat untuk menyewa tanah dan bangunan yang digunakan untuk aktivitas usahanya. ASPEK MANAJEMEN Aspek Manajemen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari beberapaaspek kajian dalam sebuah laporan studi kelayakan bisnis. Keberhasialan suatu proyek/kegiatan yang telah dinyatakan feasible untuk dikembangkan, sangat dipengaruhi oleh peranan manajemen dalam pencapaian tujuan proyek/kegiatan.Aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis menyangkut fungsi-fungsi manajemen secara umum/makro, yang meliputi fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan (POAC). Bisnis ini dilaksanakan oleh 2 orang yaitu Mas Nendi dan Mas Jaya. Mereka selaku pemilik juga sebagai pegawai pada florist milik mereka yang baru dijalankan selama 2 bulan ini. Bisnis ini buka selama 24 jam. Bentuk organisasi pada badan usaha ini adalah kekeluargaan dimana pemiliknya memiliki ikatan saudara. Jabatan Mas Nendi dan Mas Jaya adalah pemilik usaha dimana mereka bekerja dalam hal perencanaan, penjualan, promosi. Pada perencanaan dilakukan : 1. Menentukan tujuan dan orientasi proyek/kegiatan 2. Menetapkan produk/barang apa yang dapat dan akan dihasilkan 3. Menentukan peralatan apa saja yang dibutuhkan 4. Bagaimana memperoleh bahan baku atau bahan penolongnya 5. Berapa banyak tenaga yang diperlukan 6. Berapa besarnya biaya yang diperlukan 7. Bagaimana sistem distribusi dan pemasarannya 8. Kebijakan dan strategi yang bagaimana guna mendukung pencapaian tujuan 9. Bagaiamana prosedur kerja yang akan dijalankan 10. Kapan kegiatan/proyek yang akan dijalankan 11. Kapan kegiatan tersebut dilakukan 12. Berapaalokasi waktu yang dibuthkan 13. Menetapkan standar sebgai criteria untuk mengukur hasil perkejaan ASPEK SOSIAL DAN LINGKUNGAN Tidak terlalu banyak dampak lingkungan yang diberikan oleh Nendi Florist. Hal ini dikarenakan usaha dibuat dengan menyewa tanah kepada pemilik tanah dan bangunan. Jadi tidak ada perubahan signifikan yang terjadi. Setelah berjalan lebih dari 2 bulan, Nendi Florist semakin ramai diserbu para pembeli. Umumnya pembeli masih sekitaran warga IPB, namun dengan dibangunnya sebuah rumah sakit didekat tempat usaha, bukan tidak mungkin Nendi Florist semakin ramai nantinya. Untuk pembuangan sampah/limbah pun Nendi Florist tidak pernah bermasalah. Sampah atau limbah yang tidak terpakai dikumpulkan dalam satu trash bag besar yang kemudian sore harinya dibuang ke tempat pembuangan sementara. Jadi sampah atau limbah usaha tidak dibuang sembarangan disembarang tempat. Ditinjau dari aspek sosial dan lingkungan, Nendi Florist sangat memenuhi kriteria sebagai bisnis yang layak dijalankan. Buka 24 jam dengan listrik dan air yang selalu tersedia, dan limbah sampah yang selalu dikumpulan agar tidak mengotori lingkungan. Aspek Keuangan Sumber keuangan yang digunakan florist yang dikelola Pak Nendi dan Pak Jay berasal dari modal sendiri, dan usaha ini merupakan usaha keluarga. Hal ini merupakan suatu kekuatan perusahaan, karena perusahaan sampai saat ini tidak memiliki masalah terhadap permodalan. Sistem pencatatan yang digunakan masih manual (belum komputerisasi) sehingga income dan pengeluaran masih belum terperinci. Modal Pak Nendi dan Pak Jaya pertama kali kurang lebih Rp 10.000.000 untuk bangunan, bunga, dll. Pengeluaran toko florist ini setiap bulannya kurang lebih Rp 1.000.000 selama 2 bulan berdiri. Dan pemasukan toko florist ini setiap bulannya kurang lebih Rp 2.000.000 selama 2 bulan berdiri. Bunga yang dipakai dari toko florist ini antara lain : bunga segar, bunga plastik, bunga kertas. Bunga segar mereka dapatkan dari distributor langganan mereka yang ada di Pulau Jawa, karena kebanyakan bunga segar toko florist ini berasal dari Pulau Jawa. Contohnya Bunga Sedap Malam dari Bogor, Jawa Barat. Bangunan florist sendiri masih menyewa tanah dengan biaya sebesar Rp 2.500.000/ tahun. Hal ini disebabkan karena usaha ini baru berdiri 2 bulan yang lalu dan sedang merintis usaha. Dalam pembuatan florist ini Pak Nendi tidak memiliki biaya latihan, karena sebelum merintis usaha florist, dia bekerja di perusahaan florist milik kakaknya dan dia berlatih di situ. Promosi yang dipakai oleh florist Mas Nendi saat ini sederhana, hanya melalui kartu nama saja, yaitu kepada konsumen yang berkunjung dan yang memesan bunga dari floristnya, sehingga hanya membutuhkan biaya untuk mencetak kartu nama saja. Untuk produk percobaan, mereka tidak memiliki biaya untuk itu karena florist yang mereka kelola langsung menjual bunga / bouquet ataupun bunga papan tanpa ada produk percobaan. Ke depannya Pak Nendi dan Pak Jaya akan membangun florist ini menjadi lebih besar, karena florist ini merupakan mata pencaharian mereka dan di daerah Dramaga hanya sedikit bahkan tidak ada toko florist sehingga kesempatan untuk memperluas toko florist ini sangat besar sehingga ke depannya diperlukan investasi ataupun modal yang lebih besar lagi. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan objek survey kami, dapat disimpulkan dari segi aspek hukum, Florist ini tidak menggunakan surat izin usaha tapi hanya mengurus surat-surat untuk menyewa tanah dan bangunan yang digunakan untuk aktivitas usahanya. Hal ini dikarenakan badan usaha yang masih tergolong kecil dimana usaha ini milik kelurga. Sementara dari aspek manajemen Florist masih sangat sederhana karena hanya mempunyai dua orang pekerja dimana keduanya adalah pemilik florist tersebut yang menangani segala hal yang menyangkut bisnisnya. Ditinjau dari aspek sosial dan lingkungan, Nendi Florist sangat memenuhi kriteria sebagai bisnis yang layak dijalankan. Buka 24 jam dengan listrik dan air yang selalu tersedia, dan limbah sampah yang selalu dikumpulan agar tidak mengotori lingkungan. Pada aspek keuangan Sumber keuangan yang digunakan florist yang dikelola Pak Nendi dan Pak Jay berasal dari modal sendiri, dan usaha ini merupakan usaha keluarga. Hal ini merupakan suatu kekuatan perusahaan, karena perusahaan sampai saat ini tidak memiliki masalah terhadap permodalan. Sistem pencatatan yang digunakan masih manual (belum komputerisasi) sehingga income dan pengeluaran masih belum terperinci.

Komentar

Recommended Posts

randomposts

Postingan Populer