Pengukuran periode gelombang

3.1 Waktu dan Lokasi Pengamatan Kegiatan praktikum lapang Oseanografi Umum ini dilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu, tanggal 1-2 Desember 2012 bertempat di Stasiun Lapang Kelautan (SLK) dan Teluk Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat. 3.2 Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan selama praktikum lapang untuk metode penukuran posisi stasiun diantaranya adalah busur, penggaris, pensil, dan GPS. Botol Nansen, termometer dan CTD untuk metode pengukuran suhu, floating droadge dan current meter untuk metode pengukuran arus, papan berskala untuk metode pengukuran tinggi gelombang dan pasang surut, stopwatch untuk metode pengukuran periode gelombang, view box untuk metode pengukuran sudut refraksi gelombang, waterpass untuk metode pengukuran kemiringan pantai, refraktometer dan CTD untuk metode pengukuran salinitas, serta suntikan dan botol pereaksi digunakan untuk metode titrasi oksigen terlarut. Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum lapang ini diantaranya adalah peta Teluk Palabuhanratu, lembar datasheet, air laut, pereaksi MnCl2, KOH, KI, H2SO4 dan tiosulfat (untuk metode titrasi). 3.3 Metode Kerja 3.3.1 Penentuan Posisi Penentuan posisi dilakukan dengan 2 metode, yaitu dengan metode Global Positioning System (GPS) dan metode baringan. Metode penentuan posisi dengan GPS dilakukan dengan cara melihat display di alat, kemudian letak posisi lintang dan bujur stasiun dimana kapal berada akan ditampilkan di layar GPS. Metode penentuan posisi dengan metode baringan diawali dengan penentuan dua objek sebagai titik acuan (Gunung Jayanti dan Gedogan), kemudian dilakukan pengukuran dengan penggaris serta bujur dan ditentukan titik potong antara pertemuan garis dua titik acuan tersebut. 3.3.2 Suhu Metode pengukuran suhu dilakukan dengan menggunakan botol Nansen, yaitu alat pengambil sampel air pada kedalaman tertentu. Cara penggunaan botol Nansen yang pertama yaitu memasang messenger dan penguncian pada botol, lalu botol Nansen diturunkan pada kedalaman tertentu dengan posisi terbalik. Setelah botol turun ke perairan, kunci messenger dilepaskan dan diangkat kembali saat botol sudah terisi air sampel. Langkah selanjutnya, saat botol Nansen sudah terangkat, maka air di keluarkan melalui pipa kapilerdan diukur suhunya dengan termometer. 3.3.3 Arus Pengukuran arus dilakukan dengan metode Floating Droadge dan Current Meter. 3.3.4 Gelombang 3.3.4.1 Metode Pengukuran Tinggi Gelombang Pengukuran tinggi gelombang dilakukan di pantai dengan menggunakan papan skala yang telah diberi angka. Bagian bawah papan ditancapkan pada pasir pantai dalam posisi menegak. Ketika gelombang datang hitung nilai puncak tertinggi dan puncak terendah untuk mendapatkan tinggi satu gelombang. Perhitungan dilakukan sebanyak 30 kali ulangan. 3.3.4.2 Metode Pengukuran Periode Gelombang Pengukuran periode gelombang dilakukan dengan cara mengamati gelombang pertama dan gelombang kedua. Pertama dilakukan penentuan posisi praktikan, kemudian dilakukan pengamatan terhadap gelombang. Selanjutnya dilakukan penghitungan waktu dengan stopwatch sejak gelombang pertama dan gelombang kedua datang hingga gelombang tersebut menyentuh bibir pantai. Perhitungan dilakukan sebanyak 10 kali ulangan. 3.3.4.3 Metode Pengukuran Kemiringan Pantai Pengukuran kemiringan pantai dilakukan dengan alat waterpass, kayu reng dan penggaris. Pertama dilakukan penentuan batas vegetasi terendah sebagai stasiun pengamatan. Kayu reng yang digunakan berukuran 1 meter sebagai sumbu x dan penggaris sebagai sumbu y. Kayu tersebut diletakkan hingga membentuk sebuah sudut terhadap garis pantai dan bertindak sebagai sumbu x sehingga water pass yang diletakkan di atas kayu reng mendapatkan posisi yang sejajar/ideal (bila gelembung yang terdapat di dalam water pass berada di bagian tengah). Setelah didapatkan posisi yang ideal maka kemiringan pantai diukur dengan alat tersebut. 3.3.4.4 Metode pengukuran refraksi gelombang Pengukuran refraksi gelombang diukur dengan menggunakan alat view box. View box diposisikan sejajar dengan pantai. Kemudian diamati gelombang yang datang dari dalam view box dan diamati gelombang yang pecah. Setelah itu diperhatikan arah gelombang tersebut ketika menuju pantai. Hasil pengamatan digambarkan dengan plastik mika transparan dan diukur sudut yang dibentuk pada saat gelombang pecah dah arah gelombang menuju pantai. Pengukuran ini dilakukan sebanyak 15 kali ulangan. 3.3.5 Pasang Surut Pengukuran pasang surut dilakukan di tepi pelabuhan menggunakan papan berskala. 3.3.6 Salinitas Pengukuran salinitas dilakukan dengan menggunakan alat salino refraktometer. Lankah pertama yaitu melakukan kalibrasi pada alat refraktometer dengan akuades kemudian dibersihkan dengan tisu. Sampel air laut hasil dari botol Nansen diteteskan pada alat refraktometer dan dilihat nilai S pada bagian jendela refraktometer dan dicatat nilainya. 3.3.7 Oksigen Terlarut (DO) Pengukuran oksigen terlarut (DO) dilakukan dengan menggunakan metode titrasi Winkler. Gambar Prosedur kerja pengukuran suhu dengan menggunakan CTD.

Komentar

Recommended Posts

randomposts

Postingan Populer