Perencanaan Kemitraan

Kemitraan Usaha adalah jalinan kerjasama usaha yang saling menguntungkan antara pengusaha kecil dengan pengusaha menengah/besar (Perusahaan Mitra) disertai dengan pembinaan dan pengembangan oleh pengusaha besar, sehingga saling memerlukan, saling menguntungkan dan saling memperkuat. Kemitraan usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya menguntungkan semua pihak yang bermitra. Kemitraan juga memperkuat mekanisme pasar dan persaingan usaha yang efisien dan produktif. Bagi usaha kecil kemitraan jelas menguntungkan karena dapat turut mengambil manfaat dari pasar, modal, teknologi, manajemen, dan kewirausahaan yang dikuasai oleh usaha besar. Usaha besar juga dapat mengambil keuntungan dari keluwesan dan kelincahan usaha kecil. Kemitraan hanya dapat berlangsung secara efektif dan berkesinambungan jika kemitraan dijalankan dalam kerangka berfikir pembangunan ekonomi, dan bukan semata-mata konsep sosial yang dilandasi motif belas kasihan atau kedermawanan. Kemitraan yang dilakukan oleh usaha donat kentang yang mempunyai brand “Kusuka Donat Kentang” yang kelompok kami analisis, menurut kami usaha tersebut melakukan suatu kerjasama yang dinamakan kemitraan vertikal. Kemitraan tersebut termasuk kedalam kemitraan vertikal karena usaha “Kusuka Donat Kentang” melakukan kerja sama dengan pemasok bahan baku kentang melalui petani lokal. Usaha tersebut mengambil kerjasama dengan petani lokal dengan tujuan agar bahan baku pembuat donat dapat tercukupi setiap ingin berproduksi. Kesepakatan diantara kedua belah pihak tercapai karena sang pemilik usaha membutuhkan bahan baku kentang tersebut untuk memproduksi donat olahan sedangkan petani lokal butuh pasar atau pembeli agar kentang yang ia panen dapat terjual. Kemudian dalam bentuk distribusi, sang pemilik melakukan kerjasama dengan beberapa agen-agen pengedar lain agar biaya transaksi tidak terlalu tinggi,kepastian dalam waktu distribusi tercapai, jangkauan menjadi lebih luas serta kontinu. Dalam usaha “Kusuka Donat Kentang” diperlukan alat-alat atau teknologi yang membuat produksi donat lebih cepat dan diperoleh hasil yang lebih baik. Teknologi yang digunakan merupakan teknologi yang canggih. Modal untuk menyediakan peralatan tersebut akan besar jika peralatan tersebut dibeli atau dimiliki sendiri. Begitu juga dengan biaya tambahan jika terjadi kerusakan atau kesalahan pada alat karena butuh tenaga ahli untuk memperbaikinya. Dalam hal ini, kemitraan berupa penyediaan alat-alat pembuatan donat kentang perlu dilakukan. Bisnis tidak berdiri sendiri, melainkan bermitra untuk menghasilkan bisnis yang sama-sama menguntungkan kedua belah pihak. Dari sisi Usaha “Kusuka Donat Kentang” memperoleh keuntungan memperlancar usaha bisnisnya dengan mampu memproduksi donat sesuai dengan permintaan konsumen karena menggunakan alat-alat canggih dari mitra. Dari sisi mitra, mereka memperoleh keuntungan dari penyewaan alat-alat yang mereka miliki. Tidak hanya satu kali penerapan, keuntungan didapatkan selama alat tersebut digunakan dalam proses produksi donat kentang. Kemitraan melibatkan dua orang atau lebih yang menjalin kesepakatan dalam sebuah ikatan perjanjian kerja sama. Ketika dua orang atau lebih menjalin kerja sama terutama dalam bisnis yang berhubungan dengan keuangan, maka penting untuk menuangkan kesepakatan dalam perjanjian hitam diatas putih. Secara umum, isi kontrak antara usaha “Kusuka Donat Kentang” dengan mitra yaitu mengenai pembagian hak dan kewajiban yang jelas. Mitra mengetahui posisi sesuai dengan hak dan kewajiban yang dia miliki. Selain itu, kontrak juga berisi hal-hal yang bisa membatalkan kerja sama atau konsekuensi yang akan diterima dari masing-masing pihak jika melanggar perjanjian. Manfaat yang akan diperoleh dalam kegiatan kemitraan adalah merupakan upaya bersama untuk memperkuat kemampuan bersaing dan untuk membangun tatanan dunia usaha yang kuat dengan tulang punggung usaha menengah yang tangguh saling mendukung dengan usaha kecil dan usaha menengah atau usaha besar melalui ikatan-ikatan kerjasama. Tujuan: (a) untuk meningkatkan pendapatan, kesinambungan usaha,(b) meningkatkan kualitas sumberdaya kelompok mitra, (c) peningkatan skala usaha dalam rangka menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan usaha kelompok mitra. Kemitraan mendukung efisiensi ekonomi karena pihak - pihak yang bermitra masing - masing menawarkan sisi - sisi unggulnya. Melalui kemitraan, kecenderungan monopoli dapat dihindarkan. Monopoli menyebabkan distorsi dalam pasar, sedangkan kemitraan memperkuat mekanisme pasar dan sekaligus menghindari persaingan yang tidak sehat. Mitra bisnis usaha donat kentang “kusuka”. Mitra bisnis usaha donat kentang kusuka merupakan seorang teman pemilik usaha yang bernama Asep. Beliau berperan sebagai sekutu pasif yang bergerak hanya sebatas pemberi modal saja dan tidak berwenang untuk ikut campur dalam pengurusan persekutuan. Manfaat dan tujuan kemitraan pada usaha donat kentang “kusuka” : Sebagai pembantu penyokong dana untuk keberlanjutan usaha, Meringankan beban sang pemilik usaha karena tidak harus mengeluarkan dana secara penuh untuk membiayai usahanya, Menekan biaya produksi dan meningkatkan hasil produksi dengan cara pembelian bahan baku dalam jumlah besar serta pengolahan sekaligus dalam jumlah besar juga serta Menekan biaya penyewaan bangunan untuk produksi karena mendapat peminjaman gedung dari mitra. Pemahaman akan keunggulan yang ada akan menghasilkan sinergi yang berdampak pada efisiensi, turunnya biaya produksi dan sebagainya. Penerapannya dalam kemitraan, usaha donat kentang kusuka dapat menghemat tenaga dalam mencapai target tertentu dengan menggunakan tenaga kerja yang direkrut sebagai SPG (sales promotion girl). Saling memperkuat dalam peningkatan modal dan keuntungan serta perluasan pangsa pasar. Sehingga mampu untuk saling mengisi serta melengkapi kekurangan yang ada. Adanya pembagian resiko dan keuntungan yang proporsional antara kedua belah pihak. Kemitraan pada dasarnya menggabungkan aktivitas beberapa badan usaha bisnis, oleh karena itu sangat dibutuhkan suatu organisasi yang memadai. Dengan pendekatan konsep sistem, diketahui bahwa organisasi pada dasarnya terdiri dari sejumlah unit atau sub unit yang saling berinteraksi dan interdepedensi. Performansi dari satu unit dapat menyebabkan kerugian pada unit-unit lainnya. Tidak terlepas dari keterkaitan hal diatas maka akan mengalami beberapa masalah antara lain: • Perbedaan yang masih besar antara Usaha Besar dan Usaha Kecil • Kualitas produksi belum terjamin • Kerja sama kurang berkembang • Usaha besar bersifat integral vertical • Belum terjadi alih teknologi dan manajemen dari usaha besar dan usaha kecil • Belum berkembangnya system dan pola kemitraan dan belum berkembangnya unsur pendukung Masalah lainnya antara lain: 1. Berbagi modal, bukan biaya: harus berhati-hati lebih baik membuat perjanjian dimana biaya-biaya dibagi sesuai proporsi kemitraan. Hal ini akan mudah dicari jalan keluarnya jika kemudian terjadi masalah. 2. Menjadikan mitra karena tidak mampu menggaji: ini merupakan pembunuh kemitraan sejak dari awal. Bertanggung jawab atas kewajiban keuangan, hutang-piutang, dan lain-lain berdasarkan perjanjian kemitraan 3. Tidak ada perjanjian kemitraan yang legal dan tertulis: hal ini bisa dilakukan dengan membuat perjanjian legal tertulis yang dirancang oleh konsultan hukum atau bisnis. Pastikan konsultan ini bisa dimintai pendapat ketika terjadi masalah. 4. Lupa tidak mempertimbangkan kemitraan terbatas: meminta kemitraan terbatas dimana seseorang bisa tidak ikut bertanggung jawab untuk tindakan atau kewajiban tertentu yang dilakukan mitra utama. Pastikan konsultan hukum bisa mengatur hal ini secara tertulis. 5. Kurangnya exit strategy: Dalam setiap persetujuan kemitraan, definiskkan alternatif jalan keluar jika Anda atau mitra Anda ingin berhenti bermitra. Misalnya apakah harus menjual saham/kepemilikan kepada pihak satunya, ataukah boleh menjual kepada pihak luar. Atau ketika mitra ingin keluar saat kondisi usaha merugi, seberapa banyak yang harus ia ikut tanggung. 6. Berharap tetap bersahabat setelah kemitraan berakhir: Memang bagus bermitra bisnis, misalnya, dengan sahabat dekat. Namun perlu diingat bahwa dalam dunia bisnis, bisnis itu yang menjadi nomor satu, sementara persahabatan menjadi nomor dua. 7. Mempunyai kemitraan 50:50, bisnis Anda punya satu orang kunci yang bertanggung jawab serta mengendalikan kontrol operasional secara keseluruhan, dan tidak selalu dihambat oleh mitranya yang punya power sama namun punya pandangan bertolak belakang. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2013. http://avicennaedu.wordpress.com/2013/03/26/kemitraan-usaha. (01-12-13) Sanusi. Anwar. 2013. http://cybex.deptan.go.id/lokalita/manfaat-kemitraan-usaha-oleh-anwar-sanusi. (01-12-13)

Komentar

Recommended Posts

randomposts

Postingan Populer